"Saya adalah generasi ketiga. Saya punya catatan tentang leluhur saya, namun yang pasti adalah mereka berasal dari Banyumas," kata Raymond dalam percakapan telepon dari Paramaribo, Suriname pukul 20.00 waktu setempat atau Jumat (06/02) 06.00 WIB.
"Saya tidak tahu persis apakah masih ada saudara, saya tidak punya kontak, saya perlu riset lagi," tambah Raymond dalam campuran bahasa Jawa dan Inggris.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemilihan presiden Suriname akan dilangsungkan tanggal 25 Mei mendatang.
Sejumlah laporan dari Indonesia dalam satu minggu terakhir ini mengangkat berita tentang kemungkinan keterkaitan Sapoen dengan Banyumas.
'Bagian dari identitas'
"Namun sistem kami bukanlah sistem pemilihan langsung," katanya.Walaupun sudah tiga generasi tinggal di Suriname, ia mengatakan tetap menggunakan bahasa Jawa dengan orang tua dan juga anak-anaknya.
"Kami tidak menggunakan bahasa Indonesia, namun bahasa Jawa. Orang tua saya bicara bahasa Jawa. Anak-anak saya dalam pendidikannya menggunakan bahasa Belanda, namun di rumah kami berbahasa Jawa."
"Ini budaya kami, kebiasaan kami, dan kami harus merangkulnya karena bagian dari identitas kami," katanya lagi.
Raymond Sapoen mengatakan akan mengirimkan kepada BBC Indonesia catatan silsilah keluarganya yang berasal dari Banyumas.
Raymond menjadi menteri perdagangan dan industri dari 2012 sampai akhir 2014 dan menjadi menteri pendidikan pada 2010 dan 2012.
Saat ini, Raymond Sapoen menjadi anggota oposisi dan mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilu bulan Mei 2015.
(nwk/nwk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini