Pegida yang Anti-Islamisasi, Beraksi di Austria

Pegida yang Anti-Islamisasi, Beraksi di Austria

- detikNews
Selasa, 03 Feb 2015 11:33 WIB
Jakarta - Kelompok "anti-Islamisasi" yang tumbuh di Jerman, Pegida, melancarkan unjuk rasa mereka yang pertama di Austria.

Namun berbeda dengan unjuk-unjuk rasa di Jerman yang berhasil mengumpulkan lebih dari 20.000 orang, hanya beberapa ratus orang saja yang muncul berpartisipasi dalam aksi hari Senin (02/02) di Wina itu.

Jumlah polisi yang turun mengamankan bahkan jauh lebih banyak. Bahkan aksi tandingan yang menentang Pegida, diikuti oleh sekitar 5.000 orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para pengunjuk rasa dari kedua belah pihak sempat berhadap-hadapan, dan mesti dipisahkan oleh polisi anti huru-hara.

Para demonstran Pegida menyerukan slogan "Kami adalah rakyat," dan sebagian memperagakan posisi salam Nazi.

Partai Hijau Austria mengutuk demonstrasi itu. Sementara seorang politikus Partai Kebebasan Austria yang berhaluan kanan, Heinz-Christian Strache membela Pegida dan menuding bahwa para penentangnya menyerang apa yang ia sebut "gerakan yang serius untuk hak-hak sipil."

Kendati peserta aksi jumlahnya tidak banyak, sentimen yang melatari Pegida bukan hal baru di Austria.


pegida

Peserta aksi pertama Pegida di Austria, hanya ratusan orang.


Partai KemerdekaanAustria (Freiheitliche Partei sterreichs, FP) sudah mengkampanyekan sentimen itu sejak lama, dan dalam Pemilu Austria tahun 1999 bahkan berhasil menjadi pemenang dengan perolehan sekitar 27%, sementara dalam Pemilu 2013 lalu perolehannya mencapai 20%.

Pegida berdiri di Dresden tahun lalu. Mereka menolak dituding anti Islam, dan berdalih hanya menolak islamisasi yang menurut mereka mengancam nilai-nilai dan hak-hak sipil Eropa.

Kelompok ini dilanda masalah, tatkala ketuanya dipaksa mundur karena ketahuan berfoto menirukan Hitler. Penggantinya juga tak lama memangku jabatan, karena didera masalahl lain.

Aksi-aksi Pegida di Jerman diikuti cukup banyak orang, namun sebagaimana di Austria, aksi di negeri-negeri sekeliling, seperti Ceko, Denmark dan Norwegia, hanya menarik peserta dalam jumlah kecil.

Sejumlah orang juga berusaha mendirikan Pegida di Spanyol, Swedia dan Swiss.


(nwk/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads