Kepolisian Moldova menyita 200 gram uranium dari sejumlah anggota kelompok kriminal yang bermaksud menjualnya ke luar negeri.
Kepala Penyelidikan Departemen Dalam Negeri Moldova, Ion Bodrud, mengatakan kepada para wartawan di ibukota Chisinau bahwa uranium diselundupkan ke Moldova dari Rusia dengan menggunakan kontainer khusus di kereta.
Uranium yang disita itu bisa diperkaya untuk membuat senjata nuklir. Nialnya jika dijual diperkirakan bisa mencapai US$2,1 juta atau sekitar Rp22 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukan pertama kalinya pihak berwenang Moldova membongkar upaya penyelundupan uranium.
Tahun 2011 lalu enam orang ditangkap karena diyakini akan menjual lebih dari 1,2 kg uranium-235 yang nilainya diperkirakan mencapai US$20 juta dan setahun sebelumnya polisi menyita 1,8 kilogram uranium-238 di Chisinau.
Sebelas anggota kelomok penjahat yang terlibat dalam penyelundupan terbaru ini ditangkap dalam operasi yang melibatkan aparat keamanan Moldova dan internasional.
Selain uranium, polisi juga menemukan merkuri yang diyakini akan dijual ke Eropa.
Seorang pejabat Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) menyatakan kepada kantor berita Reuters bahwa mereka sudah melakukan kontak dengan pihak berwenang Moldova.
(nwk/nwk)