
Michael Zehaf-Bibeau menewaskan seorang tentara di Ottawa Rabu (22/10)
Sejauh ini tidak ada bukti pria bersenjata yang menyerang ibukota Kanada terkait dengan ekstrimis Islam Timur Tengah, ungkap pemerintah Kanada.
Menteri Luar Negeri John Baird mengatakan kepada BBC bahwa Michael Zehaf-Bibeau "jelas seorang radikal," tapi tidak ada pada "daftar individu risiko tinggi."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi telah merilis video yang menunjukkan bagaimana pria bersenjata itu menyerbu parlemen.
'Tiang bendera sebagai tongkat'
Terungkap pula, Perdana Menteri Kanada Stephen Harper bersembunyi dalam lemari di parlemen selama sekitar 15 menit ketika serangan berlangsung.
Di saat yang sama, para anggota parlemen berusaha menggunakan tiang bendera sebagai tombak untuk berjaga-jaga menghadapi Zehaf-Bibeau.
Baird mengatakan kepada BBC tidak ada klaim yang mendukung Zehaf-Bibeau terkait dengan kelompok yang menyebut diri Negara Islam atau ISIS.
Dia mengatakan ia "sangat prihatin mengenai jumlah warga Kanada radikal dan berjuang di Suriah atau Irak, tapi kami tidak memiliki bukti untuk mengkaitkan keduanya pada tahap ini".
"Laporan menunjukkan bahwa lebih dari 100 warga Kanada telah berjihad di Timur Tengah dan itu adalah masalah besar," tambah Baird.











































