Amerika Serikat menyatakan telah melakukan serangan udara terhadap milisi Daulah Islamiyah di Irak, yang sebelumnya dikenal dengan nama ISIS.
Pentagon menyatakan pesawat Amerika menyerang artileri yang dipakai di Irak utara untuk melawan pasukan Kurdi yang mempertahankan kota Irbil.
Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengizinkan dilakukannya serangan udara hari Kamis (7 Agustus), tetapi mengatakan dirinya tidak akan mengirim kembali pasukan Amerika Serikat ke Irak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bulan Juni, DI menguasai kota Mosul, Irak utara dan bergerak maju ke selatan ke arah Baghdad.
Pejuangnya menguasai Qaraqosh, kota Kristen terbesar Irak permulaan minggu ini.
Pentagon menyatakan dua pesawat F/A-18 menjatuhkan bom laser 500 pound pada artileri bergerak dekat Irbil.
Bagian media Pentagon Laksamana John Kirby mengatakan DI menggunakan artileri menyerang pasukan Kurdi yang berusaha mempertahankan Irbil, tempat markas AS berada.
Hari Kamis, Obama mengatakan pemerintah Irak meminta bantuan dan AS akan bertindak "berhati-hati dan bertanggungjwab, untuk menghindari kemungkinan aksi genosida" terhadap masyarakat Yazidi dan Kristen, keduanya kelompok minoritas di Irak.
(nwk/nwk)











































