Komisaris hak asasi manusia PBB mengatakan pembunuhan berdarah dingin oleh kelompok militan Sunni di Irak utara hampir dipastikan sebagai kejahatan perang.
Navi Pillay mengatakan PBB memiliki bukti dari pengawas hak asasi manusia di Irak yang menunjukkan ratusan tentara yang ditahan dieksekusi.
Berita terkait
Para pejuang dari kelompok militan Sunni, ISIS, menguasai sejumlah kota di Irak dalam satu minggu terakhir ini termasuk Klik Tal Afar di Irak utara serta kota kunci Mosul dan Tikrit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekitar 500.000 orang terpaksa mengungsi akibat perang di Mosul, yang dikuasai oleh kelompok ekstremis itu.
Sementara itu Menteri luar negeri Amerika Serikat John Kerry mengatakan serangan udara mungkin dapat digunakan untuk menghentikan militan ISIS di Irak.
"Itu (serangan udara) merupakan salah satu pilihan yang penting untuk menekan dan menghentikan gerakan kelompok yang bergerak dengan konvoi dan truk terbuka untuk menteror orang," kata Kerry.
"Bila ada yang membunuh orang dengan cara pembantaian massal seperti ini, tindakan itu harus dihentikan dan perlu dilakukan apa yang perlu untuk menghentikan melalui udara atau cara lain," tambahnya. (nwk/nwk)











































