Presiden baru Mesir, Abdul Fattah al-Sisi, meminta maaf secara langsung kepada seorang wanita yang diperkosa secara massal saat perayaan pelantikannya.
Televisi pemerintah menunjukkan Presiden Sisi membawa bunga untuk korban dengan wajah yang dikaburkan, hari Rabu (11/06).
Tayangan video menunjukkan korban itu ditelanjangi di Lapangan Tahrir dan kejadian itu merupakan satu dari sejumlah serangan terhadap wanita selama perayaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarakan UU itu mereka yang ditemukan melakukan pelecehan seksual di depan umum atau di tempat tertutup menghadpai hukuman penjara maksimal lima tahun dan denda sekitar US$6.990.
Kelompok pegiat perempuan menuduh pemerintah Mesir tidak menangani masalah pelecehan seksual.
"Saya meminta maaf dan berjanji bahwa negara tidak akan membiarkan insiden seperti itu terjadi di masa depan," kata Sisi kepada korban perkosaan itu.
"Kami akan menerapkan langkah keras dan kami akan bersikap keras terhadap pelaku," tambahnya.
Seorang saksi mata mengatakan kepada televisi swasta CBC TV bahwa beberapa rumah sakit menolak merawat wanita yang mengalami luka bakar dan pendarahan itu.
Saksi mata itu mengatakan biaya berobat sebesar US$1.500 dikenakan sebelum korban dirawat.
(nwk/nwk)











































