Banyak anak muda merasa hidup sia-sia karena menganggur
Tiga perempat juta orang pemuda di Inggris merasa hidup mereka tidak berarti, demikian temuan studi Princes Trust.
Badan amal itu mengatakan hampir sepertiga dari kaum muda yang sudah lama menganggur mempertimbangkan untuk bunuh diri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah mengatakan mereka melakukan "semua yang mungkin dilakukan" untuk membantu anak muda mencari kerja.
Bulan lalu, angka dari Badan Statistik Nasional menunjukkan tingkat pengangguran Inggris turun dan jumlah penganggur berkurang 99.000 ribu orang ke angka 2,39 juta hingga Oktober 2013.
Tidak punya harapan
Princes Trust mewawancarai 2.161 anak muda berusia 25 tahun. Dua ratus delapan puluh satu diantaranya diklasifikasikan sebagai Neet (tidak memiliki pekerjaan, pendidikan atau pelatihan) dan 166 orang sudah menganggur selama enam bulan lebih.
Laporan menemukan bahwa 9% responden setuju dengan pernyataan, "Saya tidak punya alasan untuk hidup," dan mengatakan jika 9% anak muda merasa demikian, maka sama artinya dengan 751.230 orang.
Martina Milburn, pemimpin Princes Trust, mengatakan, "Pengangguran terbukti menyebabkan keputusasaan dan masalah mental jangka panjang pada anak muda.
"Ribuan orang bangun tidur setiap hari dan merasa bahwa hidup mereka tidak berarti, setelah berusaha mendapatkan pekerjaan selama bertahun-tahun.
"Jika kita tidak bertindak cepat, ada bahaya besar bahwa anak-anak muda ini bukan hanya tidak punya pekerjaan tapi juga tidak punya harapan."
Princes Trust didirikan oleh Pangeran Charles pada 1976 untuk membantu anak-anak muda dari keluarga miskin dan tidak memiliki pendidikan.