Menurut Menteri Kehakiman setempat, Miguel Rodriguez Torres, Badan Intelejen Prancis menyatakan bahwa ada "kelompok teror yang hendak meletakkan sebuah bom, untuk diledakkan dalam penerbangan antara Prancis dan Venezuela."
Peringatan itu diteruskan oleh Badan Intelejen Venezuela kepada maskapai Air France di Caracas, tulis kantor berita AFP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mulanya pesawat yang siap tinggal landas tersebut dijadwalkan berangkat dari bandar udara Internasional Maiquetia di Caracas, pukul 23.55 GMT (menjelang 07.00 WIB) namun kemudian dibatalkan.
Satu tim beranggotakan 65 pakar intelejen kemudian disebar untuk menggeledah tiap celah pesawat ini juga wilayah terminal di bandara, kata Rodriguez Torres.
"Kami akan periksa setiap inci dari bandara ini. Kemudian penerbangannya akan dijadwal ulang," kata Torres pada stasiun televisi milik negara Venezuela.
"Jadi kami mohon maaf pada para penumpang (karena gangguan ini), tetapi adalah kewajiban kami untuk melindungi nyawa mereka."
Maskapai ini pada 2009 pernah menjadi sorotan ketika pesawatnya mengalami kecelakaan di laut Atlantik pada tahun 2009 sehingga menewaskan 228 orang.
(bbc/bbc)