Lebih dari 500 orang di kota Albano Laziale berteriak "pembunuh" dan "algojo". Kelompok ini terlibat bentrok dengan simpatisan Nazi ketika iringan peti mati Priebke melintas.
Mantan Perwira SS Jerman, yang dipenjara seumur hidup pada 1998 karena membunuh sekitar 300 warga sipil, meninggal sebagai tahanan rumah pekan lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu masih menjadi sebuah tanda tanya bahkan setelah prosesi pemakaman ditunda pada Selasa (15/10) malam.
Alasan yang tepat untuk menghentikan upacara masih tidak jelas, meskipun pengacara Priebke, Paolo Giachini, mengatakan pihaknya menghentikan pemakaman karena pemerintah melarang teman-teman dan keluarga masuk.
Larangan Vatikan
Sebuah media yang mengutip pernyataan Giachini mengatakan bahwa pemakaman itu "adalah momen berkabung" yang tidak ada hubungannya dengan politik.
Kelompok anto-fasisme memprotes ketika mobil jenazah Priebke tiba di Albano Laziale.
Priebke adalah salah satu Perwira SS yang hadir dalam tragedi pembunuhan pria dan anak laki-laki di Gua Ardeatine Roma pada tahun 1944, dalam serangan pembalasan yang diperintahkan oleh Adolf Hitler atas pembunuhan 33 tentara Jerman di Roma oleh pejuang.
Dia meninggal di usia 100 dan tidak pernah meminta maaf atas perbuatannya.
Vatikan telah mengeluarkan larangan - yang belum pernah terjadi sebelumnya - kepada gereja Katolik di Roma untuk mengizinkan upacara pemakamannya.
Argentina, di mana Preibke tinggal selama hampir 50 tahun sebelum diekstradisi ke Italia, telah menolak untuk mengambil jenazahnya.
Namun Masyarakat St Pius X - kelompok pecahan Katolik yang sering dituduh memiliki kecenderungan sayap kanan dan anti-Semit - ditawarkan untuk menggelar upacara pemakaman itu.
Don Floriano Abrahamowicz, Imam St Pius X, mengatakan kepada Radio 24 di Italia: "Priebke adalah teman saya, seorang Kristen, seorang prajurit yang setia."
(bbc/bbc)