Panglima Militer: Ada Ruang untuk Semua Orang di Mesir

Panglima Militer: Ada Ruang untuk Semua Orang di Mesir

- detikNews
Senin, 19 Agu 2013 11:08 WIB
Indonesia - BBC -


Panglima militer Mesir, Jenderal Abdul Fattah al-Sisi menyatakan, tidak akan membiarkan aksi kekerasan berlanjut di Mesir.

Panglima Militer Mesir, Jenderal Abdul Fattah al-Sisi menyampaikan pesan kepada pendukung Presiden Mesir terguling, Mohammed Morsi, bahwa "ada ruang untuk semua orang di Mesir".

Jenderal Abdul Fattah al-Sisi mendesak pendukung Morsi ikut membantu "membangun kembali jalur demokrasi" dan "menyatukannya dalam proses politik".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, pihak militer tidak dapat mengabaikan aspirasi jutaan orang yang menuntut pengunduran diri Morsi yang terpilih secara demokratis.

Namun demikian, dalam pidato di hadapan anggota militer dan polisi pada Minggu (18/08), Jenderal al-Sisi memperingatkan bahwa militer tidak akan membiarkan kekerasan lebih lanjut setelah kerusuhan yang terbaru.

"Kami tidak akan diam menonton kehancuran negara, sementara teror terus menerpa rakyat," katanya seperti dikutip pada halaman Facebook militer Mesir.

Namun secara umum, al-Sisi juga mengutarakan kalimat bernada lunak yang ditujukan kepada para pendukung Morsi, yaitu agar mereka mau bergabung dalam proses politik.

"Ada ruang untuk semua orang di Mesir, dan kami sangat berhati-hati setiap tetes darah warga Mesir," katanya.

Kelompok Ikhwanul Muslimin telah menyerukan demonstrasi setiap hari sejak pasukan keamanan membersihkan kamp mereka di Kairo pada Rabu dan mengumumkan keadaan darurat.

Lebih dari 600 orang tewas selama operasi keamanan, termasuk dari pihak aparat keamanan, dan setidaknya 173 tewas pada Jumat selama "hari kemarahan" yang digelorakan oleh pendukung Mohammed Morsi.


Puluhan tahanan tewas



Terakhir, sedikitnya 36 orang tahanan anggota Ikhwanul Muslimin terbunuh ketika mereka mencoba melarikan diri ketika dipindahkan ke penjara di luar Kairo.

Awalnya, Menteri dalam negeri Mesir mengatakan, mereka tewas dalam baku tembak setelah rombongan yang membawa sekitar 612 orang tahanan menuju penjara Abu Zaabal di provinsi Qalyubia, diserang oleh orang-orang tidak dikenal yang bersenjata.




Aksi kekerasan yang dilancarkan pendukung Morsi terus berlanjut.

Belakangan Menteri tersebut mengatakan, para tahanan itu tewas akibat menghirup gas air mata, yang meledak ketika para tahanan melarikan diri dan menyandera anggota polisi. Polisi ini kemudian dibebaskan, tapi terluka parah, tambah menteri.

Sebuah sumber penegak hukum mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa anggota Ikhwanul Muslimin itu mati lemas dalam bagian belakang mobil polisi yang penuh sesak.

Secara terpisah, Kementerian dalam negeri mengatakan bahwa mereka melarang apa yang disebut "komite rakyat", yang dibentuk masyarakat di sejumlah daerah demi keamanan, karena telah disalah gunakan untuk main hakim sendiri.

Pada jumpa pers pada Minggu, Menteri Luar Negeri sementara, Nabil Fahmy, menunjukkan tayangan video yang memperlihatkan sejumlah demonstran bersenjata tengah menembaki pasukan keamanan di Kairo.

Sejauh ini, lebih dari 1.000 anggota Ikhwanul Muslimin telah ditahan dalam penggerebekan sejak Rabu lalu. Para pejabat mengatakan telah menyita bom, senjata dan amunisi milik mereka.

300 orang diantaranya ditahan di beberapa kota pada hari Minggu, termasuk di Kairo, Alexandria, Suez dan Assiut, kata sumber di kalangan pejabat keamaman.


(bbc/bbc)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads