Nama ilmiah yang dipilih untuk kadal ini yaitu Barbaturex morrisoni terinspirasi dari julukan sang vokalis yaitu "The Lizard King" atau Si Raja Kadal.
Sebuah tim peneliti fosil yang terdiri dari para palaeontolog menganalisis fosil kadal tersebut dan menyimpulkan bahwa ini adalah kadal pemakan tumbuhan terbesar yang pernah ditemukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kadal ini hidup berdampingan dengan binatang karnivora dan herbivora lainnya pada masa Eocene yaitu sekitar 56 hingga 33,9 juta tahun yang lalu.
Kadal-kadal pada masa modern seperti iguana dan agamid berukuran lebih kecil dan merupakan santapan lezat bagi para predatornya. Akan tetapi, hal itu berbeda dengan kadal yang beratnya diperkirakan mencapai 27,2 kg.
Pemakan tumbuhan
Para ahli menyatakan terkejut bahwa kadal ini bisa berkompetisi dengan mamalia lainnya dalam mendapatkan makanan."Reptil dan mamalia hidup bersama di banyak tempat di bumi pada saat ini. Hal yang menarik dari Raja Kadal ini adalah fakta bahwa ia adalah vegetarian besar yang hidup berdampingan dan bersaing dengan mamalia herbivora lainnya," asisten penulis dari Universitas Iowa, Profesor Russell Ciochon, mengatakan kepada BBC News.
"Kadal-kadal besar yang hidup pada masa ini, seperti Komodo di Indonesia dan di masa lalu seperti Chianghsia nankangensis di Cina dan Varanus priscus di Australia semuanya adalah karnivora. Semua kadal ini memakan mamalia yang hidup berdampingan dengan mereka, bukannya malah bersaing mendapatkan makanan."
Kepala peneliti Jason Head dari Universitas Nebraska-Lincoln percaya bahwa penelitiannya akan menunjukkan bahwa iklim dapat mempengaruhi perkembangan reptil.
Penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Proceedings of the Royal Society B.
(bbc/bbc)