
Penderita H7N9 diketahu tertular setelah melakukan kontak dengan unggas.
Wabah flu burung tipe baru di Cina menurut sejumlah ahli bisa menjadi ancaman serius bagi kesehatan manusia namun tetap masih terlalu dini untuk memprediksi seberapa jauh virus itu akan menyebar.
Sejauh ini sudah ada 126 orang yang diidentifikasi terserang virus ini di Cina, 24 orang diantaranya meninggal dunia sementara sebagian lagi masih menjalani perawatan di Rumah Sakit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para peneliti menyarankan ancaman virus ini harus ditangani secara tenang namun serius.
Mereka mengkhawatirkan tingkat dan tahap penyebaran wabah ini.
Sejak dideteksi pada bulan April lalu jumlah penderita yang diketahui terinfeksi virus ini dinilai cukup tinggi.
"Tidak biasa jika kita melihat angkanya," kata Prof John McCauley, Direktur Pusat Kerjasama WHO di Inggris."
Ancaman global
Prof McCauley mengatakan WHO mempertimbangkan jenis virus baru ini sebagai ancaman serius.
"Namun kami tidak tahu dalam tahapan ini apakah virus bisa menyebar dari manusia ke manusia."
Kasus yang terjadi belakangan ini menunjukan para korban tertular virus setelah melakukan kontak dengan unggas.
Jika virus mampu menyebar melalui penularan antar manusia maka hal tersebut akan menjadi ancaman yang lebih besar dan peneliti memperingatkan bahwa virus ini telah bermutasi dengan cepat.
Kasus besar flu burung lainnya dengan virus H5N1 terjadi pada tahun 1997 saat itu para ahli berhasil mendeteksi adanya penularan virus dari ungas ke manusia dan telah mengakibatkan lebih dari 300 orang tewas.
Meski demikian tetap saja virus itu tidak bisa menular dari manusia ke manusia.
Prediksi untuk melihat bagaimana virus itu bisa mematikan dalam skala global sejauh ini belum memungkinkan.
(bbc/bbc)