
Xi Jinping menghilang sejak 1 September
Wakil Presiden Cina Xi Jinping dikutip di media nasional untuk pertama kalinya sejak ia menghilang dari pandangan publik 12 hari yang lalu.
Nama Xi muncul di harian Guangxi Daily dengan sejumlah pejabat lainnya menyatakan belasungkawa atas kematian seorang purnawirawan jenderal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun ketidakhadirannya, termasuk pembatalan beberapa rapat, memicu beraneka rumor mulai dari cedera akibat olahraga hingga penyakit serius.
Situs Partai Komunis dan Chinese News Service mengeluarkan laporan yang sama dengan Guangxi Daily menyusul wafatnya mantan jenderal Huang Rong.
"Pasca kematian kawan Huang Rong, Hu Jintao, Xi Jinping, Li Yuanchao, Zhu Rongji, [dan] Li Zhaozhuo menyatakan belasungkawa terhadap keluarga Huang," demikian kata laporan itu.
Namun Xi tetap menghilang dari mata publik dan tidak ada satu pun informasi mengenai keberadaannya dalam laporan itu.
Tidak ada pula penjelasan resmi mengenai ketidakhadirannya.
Spekulasi mulai setelah wakil presiden Cina membatalkan pertemuan dengan para tamu negara. Hal itu merupakan sesuatu yang tidak lazim.
Xi, 59, tidak menghadiri pertemuan dengan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton, Perdana Menteri Denmark Helle Thorning-Schmidt dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong pekan lalu.
Menteri Luar Negeri Cina tutup mulut.
"Saya tidak punya informasi untuk anda," kata juru bicara Hong Lei dalam konferensi pers rutin kemarin menjawab berbagai pertanyaan dari wartawan.
Pencarian nama Xi di situs mikroblog Weibo pun telah diblokir.
(bbc/bbc)