
Dua wanita ini punya hubungan keluarga pribadi dengan mendiang Kim Jong-il.
Dua tokoh Korea Selatan menyeberang perbatasan menuju Korea Utara untuk menyampaikan rasa duka cita atas meninggalnya pemimpin negara itu, Kim Jong-il.
Mantan ibu negara Korsel, Lee Hee-ho dan pimpinan raksasa otomotif Korea Selatan Hyundai, Hyun Jung-eun, akan berada di Pyongyang selama dua hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Larangan tersebut menurut Korea Utara akan membawa dampak buruk bagi perkembangan hubungan dua negara.
Nyonya Lee, 89, dan Nyonya Hyu, 56, menyeberang perbatasan ke Utara hari Senin (26/12).
"Saya berharap kunjungan kami ke Utara akan membantu (perbaikan) hubungan antara pihak Utara-Selatan," kata mantan ibu negara Lee Hee-ho seperti ditulis kantor berita Korsel, Yonhap.
Kedua wanita terpandang ini mendapat kesempatan untuk melayat secara langsung karena kedua keluarga mereka juga sudah pernah menerima ungkapan duka cita langsung dari pihak Korea Utara sebelumnya, tulis wartawan BBC di Seoul, Lucy Williamson.
Keduanya juga memiliki ikatan kuat dengan pihak Utara. Mantan Presiden Kim Dae-jung melakukan pertemuan puncak dua Korea untuk pertamanya dengan Kim Jong-il tahun 2000, sementara Hyundai merupakan pelaku ekonomi dan investor kunci untuk Pyongyang.
Pemimpin baru
Namun Seoul menegaskan kunjungan kedua perempuan itu tetap bersifat pribadi.
Keduanya sudah diperkirakan akan kembali hari Selasa, sehari menjelang rencana pemakaman kenegaraan untuk almarhum Kim Jong-il.
Pada perkembangan lain, koran utama milik pemerintah komunis Korea Utara menyebut anak mendiang Kim, Kim Jong-un, sebagai pemimpin baru dan ketua badan utama pada partai yang berkuasa.
Menurut koran Rodong Sinmun putra laki-laki ketiga Kim Jong-il ini merupakan ketua Komite Sentral Partai Pekerja, yang berarti sekarang memegang kendali lembaga pembuat keputusan tertinggi di Korut dalam periode peralihan kekuasaan pada dirinya.
Korea Utara mencoba meneruskan upaya melanggengkan satu-satunya keluarga dinasti penguasa negara komunis di dunia.
Kim Jong-il, yang mewarisi kekuasaan dari ayahnya Kim Il-sung tahun 1994, meninggal 17 Desember lalu akibat serangan jantung.
(bbc/bbc)