.webp)
Tidak ada anak-anak yang memang benar-benar menjadi guru, tapi sebagai murid.
Kasus korupsi di Nigeria 'memanfaatkan' anak-anak sebagai bagian dari penipuan identitas untuk mendapatkan gaji sebagai guru.
Pejabat di negara bagian Bauchi, di sebelah timur laut negara itu, menemukan ada gaji guru yang diberikan kepada anak berusia delapan tahun.
Aksi penipuan identitas ini -antara lain para pegawai negeri 'yang tidak pernah ada' namun mendapat gaji- berlangsung secara meluas, seperti dilaporkan wartawan BBC di Nigeria.
- Presiden Nigeria tuduh operator ponsel suburkan Boko Haram
- Nigeria membersihkan 20.000 lebih 'pegawai negeri hantu'
Akhir Februari lalu pemerintah pusat Nigeria berhasil membersihkan lebih dari 20.000 pegawai negeri 'hantu', yang mendapat gaji walau yang bersangkutan sebenarnya tidak pernah ada.
Pembersihan pegawai negeri 'hantu' diperkirakan membuat pemerintah menghemat sekitar Rp154 miliar setiap bulannya, dengan perhitungan setiap pegawai mendapat gaji bulanan sebesar Rp6,7 juta atau sekitar US$500.
Anjloknya harga minyak dunia membuat negara penghasil minyak ini harus melakukan penghematan besar-besaran.
Dalam kasus di negara bagian Bauchi, auditor umum, Abubakar Gabi, mengatakan mereka berhasil menyelamatkan jutaan dolar lewat pemeriksaan kembali daftar para pegawai.
Gabi menambahkan ditemukan ribuan pekerja dan pensiun tidak pernah ada namun mendapat gaji dan uang pensiun.
(nwk/nwk)
