Bahkan, dia mengatakan pemberian modal ke UMKM tanpa diimbangin dengan literasi yang memadai bakal menghadirkan risiko. Hal itu disebabkan karena tidak sedikit UMKM yang masih belum bisa mengelola keuangan mereka guna mengembangkan bisnisnya.
"Kalau kita hanya sekedar memberikan pembiayaan tanpa pendampingan dan pendidikan pelatihan itu berisiko. Itupun tidak bijak kita main berikan langsung pinjaman tetapi tidak memberikan pendampingan oleh pihak bank," kata Maman dalam acara Jejak Pradana, beberapa waktu lalu.
Selain itu, dia mengakui UMKM saat ini masih banyak yang belum bisa memisahkan keuangan untuk kebutuhan sehari-hari dan operasional. Hal inilah yang kerap mengganggu UMKM dalam mengembangkan usaha mereka.
"Iya (masih banyak yang belum bisa)," tuturnya.
Dia menjelaskan dana yang diperoleh dari program Kredit Usaha Rakyat (KUR) harusnya digunakan untuk keperluan pengembangan usaha. Serta tidak boleh mencampuradukan keuangan usaha dengan kebutuhan pribadi.
"Dia (UMKM) harus gunakan itu untuk usahanya dia. cashflownya mencukupi baru nanti ada pendapatan omzet. Omzet dibagi keuntungan. Keuntungan itu di split ada yang untuk balikin bayar hutang dan ada yang disimpan," ungkapnya.
Selain itu, tidak sedikit juga UMKM yang justru menggunakan program KUR untuk sektor konsumtif. Padahal pemerintah sendiri sudah menyiapkan dana sekitar Rp 300 triliun atau sekitar Rp 36 - 40 triliun per tahun untuk mensubsidi KUR yang seharusnya digunakan untuk sektor produktif.
"Selama ini alokasi KUR itu belum pernah tembus di 55% untuk sektor produksi, tapi alhamdulillah bulan ini sudah mencapai 60,6%. Ini pencapaian tertinggi sepanjang sejarah program KUR berdiri," katanya.
Maman mengatakan jika UMKM secara maksimal memanfaatkan dana KUR ke sektor produksi maka bisa memberikan dampak positif terhadap perekonomian nasional.
"Peningkatan penyaluran KUR ke sektor produksi akan memberikan efek berganda terhadap perekonomian. Dana yang berputar di sektor riil akan menciptakan lapangan kerja, meningkatkan nilai tambah, dan memperkuat daya saing produk lokal," tutupnya.
Sebagai informasi, Jejak Pradana adalah potret dedikasi setahun pertama untuk negeri. Talk show inspiratif ini akan menghadirkan pemangku kepentingan dari pemerintah maupun swasta yang berdedikasi memajukan negeri dalam setahun terakhir. Saksikan konten lengkapnya di detik.com/jejak-pradana.
Simak Video 'Menteri Maman Abdurrahman Siapkan 'Senjata' untk Kembangkan UMKM':
(ega/ega)










































