"Kantor gubernur itu di Jalan Pahlawan Nomor 9, Semarang. Silakan datang bagi masyarakat sekitar Semarang. Tapi kalau yang di Solo, Sragen, Karanganyar, Boyolali, silakan ke Bakorwil sini. Mengadu apa saja boleh," ujar Luthfi dalam keterangan tertulis, Kamis (30/10/2025).
Program ini diluncurkan di Kantor Cabang Dinas Pendidikan VII, Pasar Kliwon, Surakarta. Peluncuran juga dilakukan bersamaan dengan kegiatan 'Gubernur Menyapa' yang digelar serentak di tiga eks Bakorwil secara daring, hari ini.
Rumah Rakyat kini tersedia di tiga daerah, yakni eks kantor Bakorwil Pati, Surakarta, dan Banyumas. Fasilitas tersebut berfungsi sebagai pusat layanan pengaduan masyarakat 24 jam yang wajib menindaklanjuti setiap laporan dalam kurun satu hari.
"Kita buka selebar-lebarnya. Ini barometer pelayanan kita. Aduan yang masuk harus ditindaklanjuti dalam 24 jam," tegas Luthfi.
Program ini dirancang agar warga tidak perlu jauh-jauh ke Semarang untuk menyampaikan aduan, melainkan cukup ke Rumah Rakyat di wilayah masing-masing.
Selain fasilitas fisik, Pemprov Jateng juga meluncurkan aplikasi Super Apps JNN yang memuat kanal pengaduan, informasi publik, dan layanan darurat 24 jam. Melalui aplikasi tersebut, masyarakat dapat memantau status laporan dan berinteraksi langsung dengan petugas.
Sejak dioperasikan pada Mei 2025, sistem JNN mencatat lebih dari 9.300 aduan, dengan sekitar 5.900 laporan telah terselesaikan. Luthfi menilai capaian itu menjadi bukti efektivitas sistem dalam mempercepat respons pemerintah terhadap kebutuhan warga.
"Pelayanan publik itu bukan cuma administrasi, tapi soal empati. Pemerintah harus hadir, mendengarkan, dan menyelesaikan. Itulah makna ngopeni sekaligus nglakoni," tutur Luthfi.
Ia juga menekankan pentingnya transparansi birokrasi agar masyarakat bisa mengawasi kinerja pemerintah.
"Sekarang ini semua harus terbuka. Masyarakat bisa ngecek langsung baik anggaran maupun program. Karena birokrasi kita itu dari masyarakat, untuk masyarakat, demi kesejahteraan masyarakat," katanya.
Program Rumah Rakyat dan JNN dikembangkan secara kolaboratif lintas perangkat daerah, bekerja sama dengan Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan Jawa Tengah. Luthfi menegaskan, kehadiran Rumah Rakyat menjadi simbol keterbukaan dan kesiapan pemerintah dalam menerima aspirasi kapan pun.
"Silakan datang. Rumah kalian yang di Solo ada di Bakorwil Surakarta, yang di Pati ada di Bakorwil Pati, yang di Cilacap dan sekitarnya di Banyumas. Pemerintah siap melayani kapan saja," pungkasnya.
Simak juga Video 'Hashim Bicara Gagasan Utama Program 30 Juta Rumah Rakyat Prabowo':
(akn/ega)










































