Herlina menilai, keberadaan bus sekolah dapat mempermudah mobilitas pelajar, khususnya siswa SMP dan SMA yang kerap bersekolah cukup jauh dari rumah.
"Tidak semua siswa sekolah berasal dari jalur zonasi yang jarak tempat tinggalnya dekat. Ada pula dari jalur prestasi, nah yang paling banyak memanfaatkan bus sekolah selama ini memang siswa SMP dan SMA terutama yang rumahnya jauh dari sekolah," ujar Herlina dalam keterangan tertulis, Selasa (28/10/2025).
Menurutnya, banyak pelajar yang akhirnya harus bersekolah cukup jauh demi menyesuaikan dengan prestasi yang dimiliki. Kondisi itu membuat kehadiran bus sekolah menjadi solusi nyata. Dengan ini, pelajar tidak perlu menggunakan kendaraan pribadi yang berpotensi meningkatkan risiko di jalan.
"Biasanya anak-anak ini sekolahnya jauh dari rumah karena mengejar sekolah yang sesuai dengan prestasinya. Jadi jarak rumah ke sekolah bisa lumayan jauh. Nah, bus sekolah ini sangat membantu mereka, selain gratis juga jauh lebih aman," tambah Herlina.
Lebih lanjut, Herlina mengatakan saat ini sudah ada beberapa bus sekolah yang rutin beroperasi tiap harinya. Namun, jika penambahan armada ini terealisasi, cakupan layanan bisa semakin luas dan semakin banyak pelajar lintas zona yang bisa merasakan manfaatnya.
"Kalau rute bertambah, tentu makin banyak siswa yang bisa dijangkau. Kita ingin semua anak Surabaya merasa aman dan nyaman berangkat ke sekolah," katanya.
Usulan Tambahan Bus Sekolah untuk Tekan Angka Kecelakaan
Diketahui, saat ini Pemkot Surabaya sendiri telah memiliki 9 unit bus sekolah yang melayani 7 rute utama, di antaranya Dukuh Menanggal-Wijaya Kusuma, Rungkut-Wijaya Kusuma, Tandes-Wijaya Kusuma, Romokalisari, SDN Greses, Dinsos Rias-Wonorejo, dan Liponsos-UHW Perbanas. Setiap rute rata-rata melewati tiga hingga empat sekolah.
Ketua Komisi C DPRD Surabaya, M. Eri Irawan mengungkapkan bahwa selain memudahkan mobilitas pelajar, keberadaan bus sekolah turut berkontribusi dalam menekan angka kecelakaan dan kemacetan di Surabaya.
"Yang jelas, bus sekolah ini membantu pelajar karena gratis. Tapi yang paling penting, bisa menekan risiko kecelakaan di jalan sekaligus mengurangi kemacetan, terutama di jam-jam sibuk," ungkapnya.
Eri pun menyebut pihaknya telah mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp3 miliar untuk pengadaan dua unit bus sekolah baru dan biaya operasionalnya.
"Satu unit untuk mengganti bus yang sudah tidak layak, satu lagi untuk menambah rute. Jadi dari 7 rute akan menjadi 8," jelas Eri.
Lihat juga Video 'Truk Molen Tabrak Motor-Penjual Bakso di Gunungkidul, 3 Orang Tewas':
(prf/ega)










































