Tunjukkan Tren Positif, Capaian Nilai Investasi Jateng Capai Rp 66,13 T
Bangun Indonesia

Ayo, tingkatkan partisipasi kita dalam pembangunan bangsa dan wujudkan impian Indonesia yang lebih baik!

Tunjukkan Tren Positif, Capaian Nilai Investasi Jateng Capai Rp 66,13 T

Hafiz Khoerus Syifa
Selasa, 21 Okt 2025 16:39 WIB
Pemprov Jateng
Foto: Pemprov Jateng
Jakarta - Geliat investasi di Jawa Tengah terus menunjukkan tren positif. Hingga triwulan III tahun 2025, capaian nilai investasi di provinsi ini sudah mencapai Rp 66,13 triliun, atau 84,42 persen dari target tahunan penanaman modal dan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 326.462 orang.

"Angka ini menegaskan, Jawa Tengah mampu menjaga momentum ekonomi, meski dunia masih diliputi ketidakpastian global," kata Asisten Administrasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah, Dhoni Widianto dalam keterangan tertulis, Selasa (21/10/2025).

Hal itu ia katakan dalam acara Focus Group Discussion (FGD) Sosialisasi Sensus Ekonomi 2026, Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng, di Harris Sentraland Semarang, hari ini.

Dhoni menyebut, khusus pada triwulan III terakhir, investasi yang masuk tercatat Rp 20,55 triliun. Angka ini meningkat Rp 2,61 triliun (14,455%), dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2024 yang mencapai sebesar Rp 17,94 triliun.

Dikatakan dia, ada empat sektor yang menjadi penopang pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah. Di ranking satu adalah industri pengolahan seperti, steel, alas kaki, makanan dan minuman. Kontribusinya mencapai 33% terhadap Produk Domestik Regional (PDRB) Jawa Tengah.

"Tentu kepada asosiasi pengusaha, bidang ini menjadi suatu yang menarik untuk digarap bersama-sama sehingga diharapkan bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi," kata dia.

Sektor kedua adalah sektor perdagangan. Kontribusi sektor perdagangan semester I - 2025 mencapai lebih dari 13% terhadap PDRB Jawa Tengah. Pada sektor ketiga yakni pertanian. Pada semester I kontribusinya tercatat lebih dari 13% terhadap PDRB provinsi ini.

Capaian itu selaras, dengan arah pembangunan Jateng 2026, yang dicanangkan Gubernur Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Jateng, yakni meneguhkan posisi sebagai lumbung pangan nasional.

Pada sektor keempat, tutur Dhoni, di bidang konstruksi, seperti jalan tol, jalan provinsi, dan irigasi. Kontribusinya lebih dari 11% terhadap PDRB. Lebih lanjut, untuk menjaga dan mendukung pertumbuhan ekonomi di Jateng, diperlukan dukungan data. Pada 2026, BPS akan melakukan perbaruan data melalui sensus ekonomi.

"Artinya kami sepakat, segala sesuatu data itu menjadi akurat, apabila berbasis data. Bila tidak, maka berpengaruh pada pengambilan keputusan oleh pemerintah," katanya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi menyatakan wilayahnya masih tetap menjadi magnet investasi dan ekspor dunia, meskipun di tengah ketidakpastian global. Ia menyebut, meski dunia menghadapi pandemi, perang, dan dinamika geopolitik, Jawa Tengah justru mampu menjaga stabilitas ekonomi dan sosial.

"Iklim masyarakat kita adem, ayem, dan nyaman. Investasi di sini aman," kata Luthfi.

Luthfi menekankan pemerintah provinsi terus memperkuat iklim investasi, salah satunya dengan mempermudah proses perizinan. Hal itu berlaku baik Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Ia juga menyebut tenaga kerja di Jawa Tengah sangat kompetitif.

Luthfi mengungkapkan, faktor yang membuat Jawa Tengah menarik bagi investor antara lain tenaga kerja yang kompetitif, jaminan keamanan dan ketertiban dalam berinvestasi, tidak ada premanisme, ijin dipermudah, dan lainnya.

Ia mendorong agar diperbanyak industri padat karya di provinsi ini, supaya mampu menyerap tenaga kerja.

Di sisi lain, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah, Endang Tri Wahyuningsih mengatakan, data dari hasil sensus ekonomi yang dilakukan sepuluh tahun sekali, menjadi acuan pemerintah daerah dalam menentukan kebijakan program ke depannya.

"Misalnya terkait jumlah UMKM, karakteristiknya seperti apa, usaha mikro kecil, menengah, besar. Semua akan terdata," katanya.

Simak juga Video 'Realisasi Investasi RI Kuartal III Tembus Rp 491,4 Triliun':

(anl/ega)

Berita selengkapnya tentang Kunjungi
Berita Terkait