Pemprov Jateng Genjot Ekspor di 3 Sektor Ini Karena Seksi di Pasar Global

Dea Duta Aulia - detikNews
Senin, 20 Okt 2025 13:36 WIB
Foto: Pemprov Jateng
Jakarta - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) bakal menggenjot ekspor untuk sejumlah sektor yakni produk hewan, ikan, dan tumbuhan. Sebab ketiganya, memiliki daya tarik yang cukup besar di pasar global.

Untuk itu, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi memastikan pihaknya bakal terus memberikan dukungan agar potensi yang ada bisa terus dikembangkan. Hal tersebut diungkapkan olehnya usai bertemu dengan Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Jawa Tengah Willy Indra Yunani di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Semarang, hari ini.

"Di tengah tantangan global, ekspor dari Jawa Tengah masih cukup bagus. Khususnya untuk produk hewan, ikan, dan tumbuhan. Tentunya hal itu harus terus didukung, dijaga, dan ditingkatkan," kata Ahmad Luthfi dalam keterangan tertulis, Senin (20/10/2025).

Untuk merealisasikan hal tersebut, dia mengatakan pihaknya bakal memperkuat dengan Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BKHIT) wilayah setempat. Apalagi dalam waktu dekat, Jawa Tengah akan melepas ekspor produk unggulan hewan, ikan, dan tumbuhan dalam jumlah besar ke berbagai negara.

"Sinergi antara Pemprov Jateng dengan Balai Karantina kita dorong untuk hal ini," ujarnya

Sementara itu, Willy Indra Yunani mengatakan perhatian Ahmad Luthfi terhadap ekspor produk hewan, ikan, dan tumbuhan sangat besar.

"Beliau sangat concern terhadap produk-produk bersertifikasi untuk ekspor dari Jawa Tengah. Balai karantina Jateng nanti akan ada go export, nanti akan dilepas gubernur dan kepala badan, agendanya awal November 2025," tutur Willy.

Dia menjelaskan potensi ekspor untuk sektor produk hewan, ikan, dan tumbuhan di Jawa Tengah sangat besar. Komoditas dari tiga sektor tersebut terus mencatatkan hasil ekspor yang signifikan.

"Negara tujuan ekspor ada Amerika, Tiongkok, dan beberapa negara Asia lainnya," katanya.

Jumlah sertifikasi ekspor di Jawa Tengah periode Januari-September 2025 antara lain karantina hewan ada 448 sertifikasi, karantina ikan 2.548 sertifikasi, dan karantina tumbuhan 15.809 sertifikasi.

Komoditas unggulan karantina hewan terdiri atas sarang burung walet sebanyak 35,386 kg senilai Rp 1,27 triliun. Ada 14 negara tujuan ekspor sarang burung walet, termasuk China, AS, Jepang, Australia. Komoditas lainnya adalah bulu bebek, kulit kambing, minyak jelantah, dan lainnya,

"Komoditas unggulan karantina ikan terdiri atas cumi-cumi, udang, layur, tuna, rajungan, dan rumput laut. Negara tujuan ekspor komoditas ikan lebih dari 15 negara, termasuk Jepang, Korea Selatan, Portugal, dan Selandia Baru," tuturnya.

Dia mengatakan komoditas unggulan karantina tumbuhan ada kayu olahan, kayu albasia, sengon, veneer, kayu lapis, serta bunga melati segar yang diekspor ke berbagai negara di Asia, Eropa, hingga Afrika.

"Kayu olahan kita banyak diminati di mancanegara. Untuk bidang ikan ada ikan segar, cumi, udang. Hampir setiap hari ada pengiriman ke negara tujuan yang tersertifikasi," kata Willy.

Terkait ekspor produk ke Amerika Serikat, Willy mengatakan tidak banyak terpengaruh oleh kebijakan Donald Trump. Secara ekonomi, produk yang ada sekarang, terutama yang dikeluarkan dari Jawa Tengah tidak terpengaruh. Grafik pengiriman ekspor juga masih signifikan.

"Ekspor ke Amerika itu banyak kayu olahan dan furniture. Amerika butuh produk itu dari kita, kayu olahan yang sudah berbentuk mebel," pungkasnya.



Simak Video "Video: Cerita Uni Tutie Bawa Rendang Menembus Pasar Global!"


(ega/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork