Jelang Hari Santri 2025, Wagub Jateng Ikut Ro'an di Pesantren
Bangun Indonesia

Ayo, tingkatkan partisipasi kita dalam pembangunan bangsa dan wujudkan impian Indonesia yang lebih baik!

Jelang Hari Santri 2025, Wagub Jateng Ikut Ro'an di Pesantren

Dea Duta Aulia
Jumat, 17 Okt 2025 16:19 WIB
Pemprov Jateng
Foto: Dok. Pemprov Jateng
Jakarta - Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen mengikuti kegiatan bersih-bersih bersama (ro'an) di pesantren menjelang peringatan Hari Santri tahun 2025. Kegiatan ro'an itu dilakukan di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi'in, Desa Jambearum, Patebon, Kabupaten Kendal, hari ini.

Menurut Taj Yasin, kegiatan ro'an yang dilakukan oleh para santri merupakan bagian dari mencari berkah, melalui kerja bakti atau gotong royong.

"Ro'an adalah pendidikan yang bukan hanya berisi ilmu tetapi juga akhlakul karimah dan etika, bukan pemaksaan sebagaimana zaman feodal, tetapi bagian dari pembelajaran setiap santri. Termasuk saya dan kakak saya juga melakukan itu," kata Taj Yasin dalam keterangan tertulis, Jumat (17/10/2025).

Pria yang akrab disapa Gus Yasin ini menjelaskan, ro'an berasal dari kata Arab 'tabarrukan' yang berarti mengharapkan berkah yang kemudian disingkat menjadi rukan, lalu menjadi roan.

Bagi santri, lanjutnya, ro'an adalah kegiatan kerja bakti untuk membersihkan lingkungan pesantren dengan bergotong royong. Ro'an merupakan pembelajaran moral yang dilakukan oleh kiai, dan dilakukan tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di negara Mesir dan Arab Saudi Arab.

Dia mencontohkan, saat belajar di Suriah, setiap hari dirinya melakukan ro'an dengan mencuci 300 tempat makan santri setiap hari. Selama 3-4 jam tangannya harus berkutat dengan piring besi yang lebih berat dari piring lazimnya. Oleh karenanya, melalui peringatan Hari Santri Nasional, Gus Yasin mengajak para santri untuk mengingat sejarah resolusi jihad, dengan membangun bangsa dan merawat negara.

"Melalui ro'an mengajak santri untuk merefleksikan nilai-nilai kepedulian terhadap lingkungan dan sosial dalam kehidupan sehari-hari," ungkapnya.

Dalam kegiatan itu juga dihadiri Bupati Kendal Diah Kartika Permanasari, Wakil Bupati Benny Karnadi, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Tengah Saiful Mujab, Pimpinan Pondok Pesantren KH Abdul Rahim serta Forkopimda. Hadir juga perwakilan pondok pesantren dari 35 kabupaten/kota yang mengikuti acara tersebut melalui daring.

Pada kesempatan tersebut, Gus Yasin juga mengajak kepada bupati dan wali kota di Jawa Tengah untuk memberikan dukungan kepada pondok pesantren dengan memfasilitasi bebas retribusi untuk Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) dan Sertifikat Laik Fungsi (SLF). Keduanya adalah izin penting yang harus dimiliki untuk memastikan sebuah bangunan legal dan aman.

"Saya mengajak kepada kepala daerah untuk mendukung kelayakan pendirian bangunan pesantren. Apresiasi kepada Kabupaten Kudus yang sudah membebaskan biaya PBG dan SLF untuk pembangunan pondok pesantren," tutupnya.


(akn/akn)
Berita selengkapnya tentang Kunjungi
Berita Terkait