Kepala BGN Nilai MBG Berdampak ke Ekonomi Daerah: Efeknya Luar Biasa
Bangun Indonesia

Ayo, tingkatkan partisipasi kita dalam pembangunan bangsa dan wujudkan impian Indonesia yang lebih baik!

Kepala BGN Nilai MBG Berdampak ke Ekonomi Daerah: Efeknya Luar Biasa

Artika Sari
Senin, 06 Okt 2025 22:30 WIB
Pemprov Jateng
Foto: Pemprov Jateng
Jakarta - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan capaian Jawa Tengah dalam pelaksanaan Makan Bergizi Gratis paling tinggi secara nasional. Dari total 10.000 lebih SPPG di 38 provinsi, Jawa Tengah telah mengoperasikan 1.596 SPPG, atau sekitar 50 persen dari targetnya.

Menurut Dadan, pelaksanaan program MBG di Jawa Tengah tidak hanya unggul dalam jumlah, tetapi juga dalam aspek manajemen dan pengawasan pangan.

Selain memberikan manfaat gizi, Dadan menilai program MBG juga berdampak besar terhadap perekonomian daerah.

"Efeknya luar biasa, industri pangan lokal ikut tumbuh dari pemasok sayur, beras, sampai produsen susu dan food tray," jelasnya dalam keterangan tertulis, Senin (6/10/2025).

Menurut dia, suksesnya pelaksanaan MBG di Jawa Tengah menjadi contoh bagaimana program gizi nasional bisa dijalankan dengan komitmen kuat di daerah.

"Kita lakukan langkah koordinasi mulai dari Jawa Tengah. Ini inisiatornya luar biasa dari Gubernur Jawa Tengah, dan akan kita lanjutkan ke provinsi lain," tutur Dadan.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengatakan, rakor ini digelar untuk memastikan pengawasan pangan lebih ketat dan pelaksanaan MBG berjalan konsisten di semua kabupaten/kota.

"Harapan saya, kejadian-kejadian kemarin tidak terulang lagi. Program ini harus aman, higienis, dan berkelanjutan. Semua kepala daerah punya tanggung jawab moral untuk memastikan anak-anak kita mendapat makanan sehat setiap hari," ujar Ahmad Luthfi.

Ditegaskan, Jawa Tengah siap menjadi percontohan nasional dalam sistem pengawasan dan pengelolaan dapur MBG.

"Hari ini kita sepakat Jawa Tengah jadi percontohan. MBG kita harus aman, higienis, dan berkelanjutan. Tidak boleh berhenti," ungkapnya. (akd/akd)

Berita selengkapnya tentang Kunjungi
Berita Terkait