Sebagai salah satu bagian dari BUMN, BNI berkomitmen untuk membina pemilik usaha mikro kecil menengah (UMKM) agar produknya dicintai masyarakat dan mampu bersaing di pasaran. Salah satu UMKM binaan Rumah Kreatif BUMN (RKB) BNI yaitu Pemilik Batik Allussan, Sri Lestari.
Batik yang diproduksi Allusan tergolong unik dan ramah lingkungan. Keunikan itu ada di jenis pewarna yang digunakan dalam proses produksi batiknya. Batik Allussan menggunakan pewarna alami dari akar mengkudu, kayu tegerang, bunga samba, dan yang terbaru menggunakan biji salak untuk kain sutra berwarna cokelat.
Allussan merupakan binaan RKB Sleman, yang telah mengikuti beragam pembinaan. Karena itu, Sri sebagai pemilik lebih mawas pada tren sehingga membuat wawasannya mengenai bisnis pun semakin terarah.
![]() |
Allussan yang kini memiliki 45 pengrajin membawa koleksi Batik Sleman dengan mayoritas warna biru dan cokelat. Batik Sleman yang berwarna biru terlihat cantik dan modern tanpa menghilangkan pakem Batik khas Allussan. Sementara batik Allussan berwarna cokelat memiliki motif yang membawa keanggunan.
Pengalaman selama mengikuti binaan RKB BNI selama satu tahun ini sangat dirasakan oleh Sri. Awalnya Sri hanya berfokus pada produksi kain batik saja. Kini Sri telah memiliki pola pikir dan wawasan yang lebih terbuka mengenai tren fesyen serta menguasai strategi bisnis yang berkaitan dengan rugi dan laba.
"Semua ini berdampak pada penguatan modal, pemasaran usaha serta bisnis pun makin terarah," ujar Sri.
"Hal yang terlihat signifikan dampaknya adalah gaji pengrajin batik saya yang berjumlah 45 orang. Kini gaji mereka mengalami peningkatan dan bisa menampilkan Batik Allussan dalam ajang batik bergengsi. Ini berkat perjalanan saya mengikuti pembinaan RKB sejak akhir tahun 2016" tambahnya.
![]() |
Peningkatan laju bisnis yang dirasakan oleh Sri Lestari juga dialami oleh pemilik Batik Godho dari Banyuwangi, Firman Sauqi. Firman yang mengelola bisnis batik cap, batik tulis, dan telah memiliki 13 perajin ini menjadi binaan RKB BUMN BNI sejak bulan Mei 2017.
Sejak bergabung, Firman usaha Firman mengalami peningkatan produksi. Sebelumnya Batik Godho hanya diproduksi 200 lembar, kini bisa mencapai angka 500 lembar setiap bulannya.
"Paling banyak peminatnya adalah koleksi kain batik Godho yang banyak mengangkat motif bunga dan berwarna cokelat. Warnanya menggunakan pewarnaan alami dari ranting ketapang, daun lamtoro, kulit kayu, sabut kelapa, dan daun papaya," ujar Firman.
"Salah satu hasil binaan RKB BUMN BNI adalah diajarkan pemasaran, pengetahuan, dan strategi bisnis. Oleh sebab itu, setiap pembelian Batik Gondo Arum akan dikemas dalam boks terbuat rotan khas Banyuwangi. Ini akan semakin menguatkan kekhasan kami yang berasal dari Banyuwangi," sambungnya.
RKB merupakan wadah bagi BUMN untuk berkolaborasi dalam membentuk digital economy ecosystem melalui pembinaan UMKM. Melalui RKB diharapkan akan meningkatkan kapasitas dan kapabilitas UMKM itu sendiri.
RKB dibangun sebagai pusat data dan informasi, pusat edukasi, pengembangan dan digitalisasi UMKM.