Jember Pacu Realisasi Dapur MBG, 289 Ribu Warga Jadi Penerima Manfaat

Jember Pacu Realisasi Dapur MBG, 289 Ribu Warga Jadi Penerima Manfaat

sls - detikNews
Senin, 15 Des 2025 15:19 WIB
Jember Pacu Realisasi Dapur MBG, 289 Ribu Warga Jadi Penerima Manfaat
(Foto: Faiq Azmi)
Jakarta -

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Jember terus bergerak maju di tengah sejumlah tantangan pembangunan dan kesiapan sarana. Dengan total 206 titik dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang dialokasikan pemerintah pusat, Jember kini baru merealisasikan 41 dapur aktif, sementara 60 titik lainnya masih dalam tahap renovasi dan pembangunan.

Meski demikian, pemerintah daerah menilai progres ini sudah berada pada jalur yang tepat untuk memenuhi target pelayanan gizi secara menyeluruh.

Ketua Satgas Percepatan SPPG Jember, dr Hendro Soelostijono, menyebut bahwa jumlah penerima manfaat MBG di Jember cukup besar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Total terdapat 289.006 orang yang tercatat sebagai sasaran utama program ini, yang terdiri dari peserta didik 258.993, ibu hamil 16.840, anak stunting 9.569, dan ibu menyusui 3.606 orang. Jumlah peserta didik yang menjadi penerima manfaat tersebar di 3.285 sekolah.

Bupati Jember, Gus Fawait, menegaskan program MBG bukan sebatas agenda kesehatan, melainkan motor penggerak ekonomi daerah. Ia menekankan potensi ekonomi dari penyediaan menu bergizi justru sangat besar bagi masyarakat kecil.

ADVERTISEMENT

"Program ini bukan hanya memastikan kebutuhan gizi anak-anak kita terpenuhi. Lebih dari itu, MBG menjadi penggerak ekonomi baru di Kabupaten Jember," ujar Gus Fawait dalam keterangan tertulis, Senin (15/12/2025).

Menurutnya, kebutuhan bahan pangan yang terus meningkat mulai dari tempe, tahu, sayuran, telur, hingga daging akan menciptakan perputaran ekonomi yang signifikan di tingkat lokal.

"Jika kebutuhan makan siang bergizi ini berjalan secara konsisten, maka otomatis permintaan bahan pangan meningkat. Peternak ayam, pengusaha telur, sayuran, daging, semua akan berkembang. Yang tadinya tidak ada usaha, akan muncul usaha baru. Yang sudah ada, akan membesar. Investasi datang, pekerja terserap, pengangguran menurun, kemiskinan insyaallah ikut berkurang," tegasnya

Ia menilai pola ini akan menciptakan siklus ekonomi baru, di mana desa-desa penghasil bahan pangan menjadi pusat suplai harian bagi dapur SPPG. Dengan begitu, dampak MBG tidak hanya dirasakan oleh pelajar dan kelompok rentan, tetapi juga oleh petani, peternak, UMKM pangan, hingga sektor transportasi yang ikut terlibat dalam distribusi.

Selain aspek ekonomi, Pemerintah Kabupaten Jember juga menaruh perhatian serius pada kualitas layanan dan keamanan pangan. Untuk itu, telah dibentuk Satgas MBG yang bertugas mengawasi jalannya program, mulai dari distribusi, kualitas gizi, hingga potensi risiko seperti keracunan makanan. Satgas ini merupakan hasil sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten sesuai dengan arahan Presiden.

(PEMKAB JEMBER/sls)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads