Sido Muncul Dukung Semua Kebijakan Pemerintah, Termasuk Aturan PLTS Atap

Sido Muncul Dukung Semua Kebijakan Pemerintah, Termasuk Aturan PLTS Atap

Advertorial - detikNews
Selasa, 02 Des 2025 00:00 WIB
tagsite
Foto: Alfi Kholisdinuka/detikcom
Jakarta -

PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sido Muncul) menegaskan komitmennya untuk mendukung setiap kebijakan pemerintah. Termasuk Peraturan Menteri ESDM Nomor 2 Tahun 2024 tentang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap on-grid.

Penegasan ini dilakukan untuk meluruskan interpretasi keliru di media massa yang menafsirkan sebuah pernyataan Sido Muncul sebagai bentuk kritik pada kebijakan tersebut. Diketahui, Permen ESDM Nomor 2 Tahun 2024 adalah peraturan tentang pemanfaatan PLTS Atap yang terhubung dengan jaringan listrik PLN (on-grid).

Aturan ini mengubah skema sebelumnya dengan menghapus ekspor-impor listrik, mengganti meteran kWh ekspor-impor dengan advanced meter, menetapkan kuota sistem per lima tahun, dan menghapus biaya kapasitas untuk pelanggan.

Menurut Direktur Sido Muncul Dr. (H.C.) Irwan Hidayat, Sido Muncul tidak pernah mengkritik kebijakan yang diambil pemerintah tersebut. Sebaliknya, kata dia, Sido Muncul mengapresiasi penghapusan pembatasan persentase pemanfaatan PLTS atap pada aturan tersebut yang sebelumnya dibatasi maksimal 15 persen pemanfaatan listrik energi baru terbarukan (EBT).

"Kami tidak pernah, tidak mungkin mengkritik. Pokoknya kalau listrik mahal, ya kita terima. Ada kebijakan baru terkait insentif PLTS, tidak apa-apa. Saya tetap mendukung pokoknya apa saja (kebijakan pemerintah)," ujar Irwan di House of Jamu, Jakarta, Jumat (28/11/2025).

Irwan juga meluruskan pernyataan Manajer Energi Sido Muncul, Iwan Setyo Nugroho saat diundang forum Institute for Essential Service Reform (IESR) mengenai potensi pengurangan insentif PLTS Atap yang dapat berisiko mengurungi minat investasi industri pada EBT. Dia menilai hal ini sebagai konsekuensi logis bukan diartikan sebagai bentuk kritik.

"Dia ngomong kalau (pemerintah) mengurangi insentif pada kebijakan baru justru berpotensi mengurangi insentif industri untuk berinvestasi pada energi terbarukan, ini bukan mengkritik tapi menjelaskan (secara logis kondisi di lapangan)," jelas Irwan.

Irwan meyakini bahwa pemerintah pasti memiliki alasan kuat dan pertimbangan menyeluruh dalam menetapkan setiap kebijakan. Oleh karena itu, Sido Muncul menerima dan mematuhi aturan yang berlaku.

Hal ini juga dibuktikan Sido Muncul dengan menggunakan listrik yang dikategorikan sebagai 'listrik hijau', meskipun tarifnya lebih mahal dibandingkan jenis listrik konvensional.

"Kami menggunakan listrik yang lebih mahal, meskipun listrik murah, kami pakai listrik yang mahal. Contohnya 2022 kami pakai yang biru kemudian beralih pakai yang hijau," ungkapnya.

Sebagai informasi, Sido Muncul berhasil meningkatkan bauran EBT secara tajam, dari 69% di tahun 2022, menjadi 89% di tahun 2023, dan mencapai 91% di 2024. Mayoritas bauran EBT ini didukung oleh penggunaan Biomassa yang berasal dari limbah jamu yang stabil di atas 60%, menjadikannya sumber energi utama perusahaan.

Kontribusi Listrik Surya juga terus meningkatkan setiap tahun (dari 2,17% di 2022, naik 3,43% di 2023, menjadi 4,03% di 2024). Hal ini menandakan investasi dan perluasan kapasitas pembangkit listrik tenaga surya selalu meningkat

Kontribusi Listrik PLN juga cenderung meningkat dari menggunakan listrik konvensional (23,75% pada 2022), kemudian menggunakan listrik hijau yang lebih ramah lingkungan pada 2023 ke 2024.

Selain itu, Porsi Gas CNG menunjukan tren penurunan yang konsisten (dari 11,09% di 2022 menjadi 7,48% di 2024). Hal ini menandakan keberhasilan dalam mengganti sumber energi gas fosil dengan EBT.

(adv/adv)
Berita Terkait