Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) Jakarta Smart City, di bawah Dinas Kominfo dan Statistik DKI Jakarta, cepat tanggap menindaklanjuti laporan dan pemberitaan soal kabel CCTV yang menjuntai di Jalan Pedongkelan, Cengkareng, Jakarta Barat.
Dari hasil pemeriksaan di lapangan, diketahui bahwa terdapat banyak kabel milik berbagai penyelenggara jaringan, termasuk kabel konektivitas CCTV. Namun, belum dapat dipastikan apakah kabel yang menjuntai dan menyebabkan insiden lalu lintas pada Rabu (11/6) itu milik Jakarta Smart City.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik DKI Jakarta, Budi Awaluddin, mengungkapkan bahwa laporan awal terkait gangguan perangkat CCTV di Rumah Pompa Pedongkelan disampaikan Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Barat pada Rabu (11/6) pukul 18.26. Gangguan ini disebabkan oleh kabel jaringan yang tertimpa pohon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami langsung menindaklanjuti laporan awal tersebut dengan berkoordinasi kepada pihak penyedia layanan untuk melakukan pemeriksaan dan penanganan di lapangan. Dari hasil pengecekan di lapangan, kabel yang sebelumnya dilaporkan sudah tidak berada pada posisi semula, dan tim hanya menemukan perangkat CCTV yang kemudian diamankan untuk menghindari kerusakan lebih lanjut," ujar Budi dalam keterangan tertulis, Kamis (12/6).
Budi menambahkan, berdasarkan informasi dari lokasi, kabel yang menjuntai disebabkan oleh tertimpa pohon. Kabel tersebut kemudian tertabrak mobil boks, hingga sempat membahayakan pengendara motor yang melintas di belakangnya.
Pihak Jakarta Smart City pun sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat untuk penanganan kabel di ruas jalan tersebut.
Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto, menginstruksikan jajarannya, khususnya Suku Dinas Bina Marga, untuk segera merapikan kabel-kabel semrawut di Jalan Pedongkelan Raya, Kelurahan Cengkareng Timur, Kecamatan Cengkareng.
"Mengenai informasi peristiwa kecelakaan itu, saya instruksikan kepada jajaran, terutama Sudis Bina Marga untuk segera membenahi dan merapikan kabel-kabel semrawut. Bisa dengan mengikatnya agar tidak menjuntai ke bawah dan tidak menggangu pengendara yang melintas," ujar Uus.
Uus juga mengimbau pengendara untuk berhati-hati, khususnya kendaraan roda empat yang mengangkut barang agar memperhatikan kapasitas angkut demi keselamatan bersama.
"Kepada pengguna kendaraan roda empat, terutama truk yang mengangkut barang melebihi kapasitas daya angkut, ini juga untuk memperhatikan keselamatan masyarakat secara keseluruhan. Sehingga, tidak menimbulkan masalah bagi warga lainnya,"pungkasnya.