PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk dinobatkan sebagai salah satu perusahaan terbaik yang telah melakukan penjamin mutu produk dari hulu ke hilir oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Penghargaan ini diberikan langsung oleh Kepala BPOM Dr. Penny K. Lukito kepada Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat.
Sebagai salah satu penerima penghargaan dari BPOM tahun ini, Irwan berterima kasih kepada BPOM karena telah memberikan apresiasi tertinggi atas upaya perusahaannya menjaga lingkungan. Ia juga menyampaikan terima kasih karena BPOM telah membantu perusahaan dalam upaya hilirisasi dan penjagaan lingkungan.
"BPOM itu kreatif, tak hanya (menjalankan tugas) mengawasi dan memberi izin, namun juga memberi motivasi. Apresiasi itu (bagian dari) motivasi. Penghargaan ketika kami ikut menjaga lingkungan akan mendorong kami dan termotivasi agar tahun depan (kami) bisa mendapatkannya lagi," ujar Irwan di Grand Mercure Kemayoran, Kamis (27/7/2023).
![]() |
Irwan kemudian memaparkan bagaimana proses produksi yang dilakukan oleh Sido Muncul. Operasional industri dari perusahaan jamu dan farmasi ini meliputi penanaman benih bersama dengan petani-petani kecil hingga memuliakan tanaman obat.
"Kalau proses produksi Sido Muncul, untuk menanam kami sama-sama dengan petani. Kalau memuliakan tanaman obat, kami punya lab, green house, dan nursery. Kami juga sudah bekerja sama dengan perguruan-perguruan tinggi. Kami juga menghubungi BRIN untuk memuliakan tanaman obat. Kalau bersama petani itu mulai dari menanam, membersihkan, dan mengeringkan," terangnya.
Selain itu, ia menyampaikan upaya Sido Muncul dalam menjaga kualitas produknya meliputi perhatian terhadap penggunaan benih, mesin, dan pengalaman mengolah tanaman.
"Mulai dari benih, makanya kami memuliakan tanaman obat. Kedua, mesin-mesin yang kita gunakan. Ketiga, pengalaman mengolah tanaman mulai dari bagaimana kualitas zat aktifnya dan (penggunaan) minyak atsirinya harus tinggi," kata Irwan.
![]() |
Memiliki sepak terjang yang baik di industri obat, Irwan menyampaikan Sido Muncul aktif melakukan pembinaan kepada petani-petani kecil di daerah untuk memberdayakan bahan-bahan baku dari alam, salah satunya kepada para petani di Desa Sambirata, Banyumas.
"Petani di Desa Sambirata itu kami yang bina sampai diatur pengeringannya," tuturnya.
Irwan mengaku pihaknya selalu bersedia mengajari para petani di Indonesia seperti dalam hal membuat ekstrak bahan baku kecil-kecilan agar kekayaan alam Indonesia bisa dimanfaatkan secara maksimal.
"Secara prinsip, kami (mengarahkan petani) membuat ekstrak (bahan baku) karena melihat kekayaan Indonesia begitu hebat. Ini bukan soal persaingan, kami ingin membantu dan membutuhkan banyak ekstraktor. Pasarnya (ekstrak) begitu luas, opportunity-nya juga besar," jelasnya.
Peresmian Website Airindo
![]() |
Dalam acara apresiasi tersebut, dilakukan pula peresmian peluncuran website dari Asosiasi Industri Ekstrak Bahan Alam dan Rempah Indonesia (Airindo). Dari delapan perusahaan yang sudah menjadi bagian dari Airindo, Sido Muncul merupakan salah satu inisiatornya.
Irwan menjelaskan pendirian Airindo terinspirasi dari Konvensi Nasional BPOM yang pernah diikuti oleh Sido Muncul yang bertajuk 'Kemandirian Nasional dalam Penyediaan Bahan Baku Obat Bahan Alam sebagai Upaya Peningkatan Mutu dan Daya Saing Produk Obat Tradisiona'l. Maka dari itu, asosiasi ini diharapkan dapat mencapai tujuan yang dicanangkan pada konvensi tersebut.
"Asosiasi ini (diharapkan) bisa bekerja sama dengan pemerintah terutama BPOM," ungkapnya.
Dia juga menjelaskan bahwa berasosiasinya perusahaan-perusahaan besar ini bukan sebagai bentuk kompetisi, melainkan adalah sebuah kolaborasi yang juga akan melibatkan banyak usaha-usaha kecil untuk menciptakan bahan baku alam terbaik.
"Karena ini bukan kompetisi, tapi kolaborasi. Jika (tugas besar) ini langsung diserahkan kepada petani, mereka juga belum bisa membuat sehingga nantinya justru kekayaan alam kita tak bisa dimanfaatkan secara maksimal," tutur Irwan.
Kepala BPOM Dr. Penny K. Lukito menambahkan bahwa untuk membangun kemandirian nasional obat bahan alam maka harus didukung pasokan bahan baku yang aman dan bermutu. Kehadiran Airindo dan website yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat menjadi platform yang dapat menyediakan bahan-bahan tersebut khususnya bagi UMKM.
"Platform ini akan memberikan penyediaan bahan baku bagi UMKM dan tentunya selalu berada di bawah pengawasan BPOM," terang Penny.
(adv/adv)