Sido Muncul Raih Penghargaan Tertinggi Industri Obat Tradisional BPOM

Sido Muncul Raih Penghargaan Tertinggi Industri Obat Tradisional BPOM

Advertorial - detikNews
Selasa, 18 Jul 2023 00:00 WIB
adv_sidomuncul
Dok. Sido Muncul
Jakarta -

PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sido Muncul) meraih penghargaan tertinggi (Titanium) dalam kategori Industri Obat Tradisional dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Penghargaan diberikan karena Sido Muncul dianggap berhasil menerapkan Keberlanjutan Lingkungan di Industri Farmasi dan Makanan 2023.

Penghargaan ini diterima langsung oleh Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat dari Kepala BPOM Penny K. Lukito pada acara Menuju Environmentally Sustainable Corporate Governance di Industri Obat dan Makanan yang digelar BPOM, di Shangri La Hotel, Jakarta, Senin (17/7/2023).

Atas penghargaan tersebut, Irwan pun berterima kasih kepada BPOM karena sudah memberikan perhatian bukan hanya pada proses produksi suatu perusahaan, tetapi juga pada prosesnya menjaga lingkungannya.

"Ini baru pertama kali Badan POM berikan penghargaan yang berkaitan bukan dari nilai pangan atau obat, tapi yang berkaitan dengan lingkungan. Ini sebuah hal yang bagus karena bukan menilai soal pangan, tetapi juga mengapresiasi kepekaan (suatu perusahaan) kepada lingkungan," kata Irwan.

Apalagi, menurut Irwan, kesuksesan perusahaan saat ini bukan dinilai dari seberapa besar profit yang didapat, melainkan seberapa besar kepeduliannya terhadap lingkungan.

"Itu penting, apalagi nanti di masa depan. Untuk mengelola lingkungan itu, saya rasa meskipun nggak panjang ya, tetapi butuh persiapan. Itu fasilitas pengelolaannya butuh waktu," tambahnya.

Di Sido Muncul sendiri, Irwan sudah menerapkan beberapa langkah dalam menjaga lingkungan. Di antaranya adalah penggunaan listrik terbarukan yaitu tenaga surya, penggunaan botol kaca untuk produksi, dan menggunakan air tanah.

"Semua yang disarankan dari Bappenas, Kementerian Lingkungan, BPOM, dari mana-mana itu 100% kamu ikuti. Karena itu kami mendapatkan 3 Proper emas, 5 Industri Hijau, dan terakhir penghargaan SDGs dari Bappenas", terang Irwan.

adv_sidomunculDok.detikcom

Lebih lanjut Irwan menyatakan perhatian Sido Muncul terhadap lingkungan sudah dilakukan sejak 20 tahun lalu. Perhatian tersebut diterapkan Sido Muncul lewat alat dan bahan-bahan yang mereka gunakan.

"Bahan baku kita sudah tidak ambil dari hutan lagi, kita kelola bahan baku dengan petani. Pakai pupuk kandang. Bahkan kita itu lagi mengelola memuliakan tanaman obat," jelas Irwan.

Limbah dari hasil produksi juga digunakan sebagai proses pemanasan, sehingga tidak ada limbah yang dibuang. Tak hanya itu, Sido Muncul menggunakan air yang efisien, menerapkan community development, dan memakai alat-alat dengan high speed sehingga produksi yang dilakukan menghasilkan kualitas yang baik.

"Pokoknya tidak ada yang terbuang, dari limbah kami buat pupuk. Semua kami taati, karena itu kami dapat 3 Proper emas itu. Semoga tahun ini dapat lagi, nggak boleh mundur," sambungnya.

Terkait inovasi terbaru soal tanaman dan lingkungan, Irwan mengatakan pihaknya sedang mencoba mengamati tumbuhan stevia untuk menggantikan penggunaan gula.

"Di laboratorium pemuliaan tanam rempah Sido Muncul di pabrik kami punya lab khusus rempah, kami lagi mencari ide agar tumbuhan stevia bisa memiliki rasa seperti gula. Sehingga penggunaan gula tidak banyak, tidak ditakuti orang untuk diminum, murah dan bisa ditanam di depan rumah," paparnya.

Kendati demikian, stevia meninggalkan rasa pahit setelah dikonsumsi. Karena itu Irwan mengatakan pihaknya sedang mencari tahu untuk mengatasi hal tersebut.

"Saya berharap, kalo bukan kami, mungkin ada penelitian-penelitian lain yang berhasil. Menurut kami itu bukan jadi masalah," harapnya.

Sebagai informasi, acara Menuju Environmentally Sustainable Corporate Governance di Industri Obat dan Makanan merupakan kegiatan panel diskusi yang dihadiri oleh Dirjen pengendalian perencaanan lingkungan hidup KLHK Dasrul Chaniago, Perencana Ahli Utama Kementerian PPN/Bappenas, Direktur Eksekutif World Resource Institute Nirarta Samadi, dan Pimpinan Indonesia Water Institute Firdaus Ali sebagai pembicara.

Sementara untuk penanggap dalam diskusi ini adalah Kementerian Perindustrian, organisasi profesi, Non Governmental Organization (NGO), dan pelaku usaha yang diwakili oleh Irwan Hidayat. Sedangkan untuk keberlangsungan diskusi, kegiatan ini dimoderatori langsung oleh Penny K. Lukito.

(adv/adv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.