PT PLN (Persero) bersama seluruh subholding, PLN Indonesia Power, PLN Nusantara Power, PLN Energi Primer Indonesia, dan PLN Icon Plus mendukung gelaran The 11th EBTKE ConEx 2023 di International Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang. Dukungan ini dalam rangka mempercepat transisi energi di Indonesia untuk mencapai target net zero emission (NZE) pada tahun 2060.
Pada acara ini, PLN Group PLN memamerkan tiga jenis motor, yaitu Honda C70, Vespa PX 150, dan Motor Chopper yang sudah dikonversi menggunakan daya listrik. Ada pula berbagai model charging station seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) maupun Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) sebagai infrastruktur pendukung ekosistem kendaraan listrik.
Pameran motor konversi ini pun mendapat apresiasi langsung daro Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif. Ia pun memuji upaya PLN yang berhasil merestorasi motor klasik dan mengkonversikan ke listrik.
"Seperti nostalgia ke masa lalu ya," ucap Arifin.
Selain motor listrik, PLN juga memamerkan pengembangan pembangkit EBT yang tengah dijalankan perusahaan, pengembangan biomassa sebagai bahan campuran batu bara di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), hingga layanan internet ICONNET.
"Peralihan kendaraan berbahan bakar minyak (BBM) ke listrik merupakan salah satu upaya mendorong tercapainya NZE tahun 2060. Apa lagi saat ini kita tengah berupaya melakukan transisi energi ke EBT, jadi nanti emisinya bisa nol kalau listriknya sudah pakai EBT," kata Arifin.
Arifin menambahkan, potensi besar EBT yang dimiliki Indonesia merupakan modal untuk melakukan transisi energi. Namun, hal ini membutuhkan koneksi antarpulau sehingga potensi tersebut bisa dinikmati seluruh masyarakat dan industri.
"Saya apresiasi seluruh stakeholder yang terus membantu mendukung transisi EBT dalam infrastruktur kita. Semoga pengembangan EBT bisa memajukan dan menyejahterakan rakyat," papar Arifin.
Sementara itu, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan pentingnya kolaborasi seluruh pihak untuk menciptakan ekosistem yang baik dalam peningkatan jumlah pengguna kendaraan listrik. Melalui kolaborasi ini, ekosistem kendaraan listrik di Indonesia bisa terakselerasi, solid dan berdaya saing tinggi.
"Kami menghadirkan showcase motor konversi yang merupakan salah satu wujud kolaborasi PLN sehingga transisi energi juga dapat mendorong manfaat bagi pelaku bisnis. Tak lain tujuannya adalah agar memberikan dampak positif pada perekonomian masyarakat dan juga menciptakan lingkungan yang lebih bersih guna mencapai tujuan NZE tahun 2060," papar Darmawan.
Darmawan mengatakan dukungan seluruh pihak terhadap transisi kendaraan BBM ke listrik menjadi satu-satunya cara dalam menurunkan emisi dari sektor transportasi.
Sebagai gambaran perbandingan,kata Darmawan, emisi antara kendaraan listrik dan kendaraan BBM yaitu, 1 liter BBM sama dengan 1,5 kWh listrik. Sedangkan emisi karbon 1 liter BBM adalah 2,4 kg Co2e dan sedangkan emisi karbon 1,5 kWh listrik adalah 1,5 kg Co2e.
"Artinya menggunakan kendaraan listrik hari ini, sudah mengurangi 50 persen emisi karbon dan bisa menurunkan 75 persen biaya operasional. Di tambah lagi PLN bersama IBC dan stakeholder lain bekerja sama dalam pengembangan manajemen sistem dalam melakukan standarisasi dalam hal baterai kendaraan motor listrik," jelas Darmawan.
Darmawan mengungkapkan dengan jarak tempuh 10 km untuk mobil dan 50 km untuk motor, dibutuhkan listrik sebesar 1,5 kWh. Jika asumsi tarif listrik sebesar Rp1.699,53 per kWh maka hanya diperlukan sekitar Rp 2.500.
Di sisi lain, sambung Darmawan, jarak yang sama menggunakan mobil berbasis BBM membutuhkan 1 liter BBM dengan harga sekitar Rp 13.000 per liter.
"PLN berkomitmen untuk konsisten mendukung dan mendorong gaya hidup ramah lingkungan khususnya di sektor transportasi melalui percepatan penyediaan infrastruktur kendaraan listrik seperti charging station baik bagi mobil maupun motor listrik. Saat ini PLN sudah mengembangkan 616 SPKLU di 351 titik tersebar secara nasional, sedangkan untuk SPBKLU sudah ada 1.401 unit," pungkas Darmawan.
(adv/adv)