PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus menggenjot digitalisasi sektor keuangan di tengah masyarakat. Tak hanya di pusat-pusat kota, digitalisasi juga dilakukan hingga ujung negeri atau wilayah perbatasan.
Salah satunya di Jagoi Babang yang merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat. Kecamatan tersebut langsung berbatasan dengan perbatasan dua negara antara Indonesia dengan Malaysia.
Dari Pontianak atau pusat Pemerintahan Provinsi, Jagoi Babang bisa ditempuh selama 7-9 jam perjalanan lewat jalur darat. Sementara dari pusat kabupaten, Jagoi Babang dapat ditempuh selama 2-3 jam. Hal tersebut berbalik dengan jarak yang lebih dekat dengan pusat Kota Kuching, negara bagian Serawak, Malaysia yang dapat ditempuh sekitar 1,5-2 jam.
Adapun Jagoi Babang bersama Kecamatan Seluas dan Siding masuk dalam wilayah BRI Unit Seluas, Cabang Singkawang. Selain berbatasan langsung dengan Malaysia, beberapa desa di tiga kecamatan tersebut juga masih minim infrastruktur, seperti jalan yang masih tanah hingga sulitnya layanan sinyal internet.
"Wilayah kerja BRI Unit Seluas terdiri dari tiga kecamatan, (yaitu) Seluas, Jagoi Babang, dan Siding. Dan berbatasan langsung, dengan Malaysia itu ada (Kecamatan) Jagoi Babang. Dari tiga kecamatan ini terbagi menjadi 20 desa," ujar Kepala Unit BRI Unit Seluas, Zerry Hudha belum lama ini.
Peningkatan Nasabah dan Pendampingan Pembuatan QRIS
![]() |
Menurut Zerry, BRI Unit Seluas mencatat peningkatan nasabah simpanan dan pinjaman hingga 113% atau sekitar 2.400 hingga Agustus 2022. Nasabah itu didominasi oleh masyarakat yang kebanyakan bekerja di sektor pertanian.
"Kalau (nasabah dari) petani sawit itu lebih banyak tujuannya untuk menabung dari hasil panen, kalau seperti buruh-buruh atau karyawan (sawit) sebagian memang (membuka rekening) untuk hasil pembayaran gaji atau upah melalui rekening, yang dulunya memang lewat tunai pembayarannya sekarang sudah masuk ke rekening," ujarnya.
"(Petani sawit) Menabung hasil panen, disisihkan untuk tabungan. Mereka mulai belajar untuk menabung lebih aman di bank, karena yah risiko menabung di rumah, mungkin pengalaman kebiasaan berkebun, bertani, meninggalkan rumah, mungkin lebih aman menyimpannya di bank dibanding disimpan di rumah, karena rumah lebih banyak kosong saat ditinggalkan," sambungnya.
Peningkatan jumlah nasabah berbanding lurus dengan pembukaan mobile banking BRI, BRImo. BRI Unit Seluas mencatat sudah ada 781 pengguna BRImo di wilayahnya per Agustus 2022. Angka ini bertambah setengahnya atau 316 pengguna jika dibanding tahun sebelumnya.
![]() Mayoritas penduduk Jagoi Babang bekerja di sektor pertanian (Foto: detikcom/Rifkianto Nugroho) |
Dari sisi mitra, BRI Unit Seluas melakukan pendampingan dalam penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Saat ini sudah ada 43 merchant yang sudah menggunakan QRIS dan berada di Pasar Seluas maupun Pasar Simpang Take, Jagoi Babang. Merchant tersebut didominasi oleh pedagang pasar, seperti warung sembako dan tempat makanan serta minuman.
"Kalau untuk pendampingan, terutama teman-teman mantri itu mereka mengawal, yang kita utamakan terutama dari nasabah dulu, yang istilahnya udah punya toko berdagang, itu dibantu, dikawal untuk persiapan persyaratan, sehingga sampai nanti udah jadi barcode QRIS-nya," ujarnya.
"Kemudian kita bantu edukasi juga untuk transaksinya, istilahnya supaya mereka paham transaksinya sehingga bisa berjalan sendiri nantinya," jelas Zerry.
Tugas Rangkap Mantri: Pemasar dan Penyuluh Digital
![]() |
Salah satu cara untuk menggenjot digitalisasi di sektor keuangan yang dilakukan BRI ialah memberi tugas ganda kepada mantri atau marketing dan analisis mikronya. Kini Mantri BRI tak hanya ditugaskan sebagai tenaga pemasar saja, tetapi juga sebagai agen penyuluh digital.
"Mereka juga punya tugas sebagai penyuluh digital, nanti arahnya untuk semua pekerja sebagai penyuluh digital. Mantri tidak hanya memasarkan produk dan layanan BRI saja, tapi arahnya ke penyuluh digital," ujar Zerry.
Zerry mencontohkan Mantri Bank BRI Unit Seluas kini harus menyampaikan bahwa pembukaan rekening kini bisa dilakukan tanpa harus ke kantor, edukasi pembukaan BRImo, dan menjaga data pribadi saat bertransaksi secara online.
Selain mantri, BRI memanfaatkan agen Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif atau Laku Pandai yang dikenal BRILink dalam memasarkan produk dan layanannya di tapal batas RI dan Malaysia tersebut.
Seorang pemilik Agen BRILink Neva Jene dan pedagang sembako di Pasar Seluas Jambakri, bercerita meski warungnya tak terlalu jauh dengan BRI Unit Seluas, namun jumlah nominal transaksi keuangan lewat agen BRILink-nya bisa mencapai ratusan juta per hari.
Selain dari masyarakat yang ingin transfer atau debit uang, Jambakri menyebut kebanyakan yang menggunakan layanannya adalah buruh perusahaan sawit yang ingin mengambil gajinya lewat rekening. Selain itu, ada juga warga yang mengambil duit dari transferan suami atau orang tuanya yang bekerja di Malaysia.
Sambut Pembangunan PLBN Jagoi Babang
![]() Pembangunan PLBN Jagoi Babang diprediksi rampung bulan Oktober 2022 (Foto: detikcom/Rifkianto Nugroho) |
Di Jagoi Babang, saat ini sedang ada pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) terpadu yang ditargetkan rampung pada bulan Oktober 2022 ini. PLBN Jagoi Babang ini diprediksi akan melahirkan geliat ekonomi baru di wilayah tapal batas Indonesia dan Malaysia.
Melihat potensi itu, Zerry menyebut pihaknya terus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan BRI Cabang Singkawang maupun BRI pusat dalam penyediaan layanan yang nantinya akan ada di PLBN Jagoi Babang. Sampai saat ini, kata Zerry, baru ada permintaan pemasangan mesin EDC Merchant di kantor imigrasi yang akan ada di PLBN Jagoi Babang.
"Yang sudah pertama dilakukan adalah nanti akan disediakan EDC Merchant atau kerja sama dengan kantor imigrasi. Selanjutnya kalau tidak ada halangan atau sesuai akan ada pemasangan mesin atm, tentunya kita tunggu (arahan) dari pusat," ujarnya.
"Karena kita melihat tempat dulu, berdasarkan informasi di sana nanti ada pasar, nanti bakal ada kios-kios, rencananya nanti kalau ada tempat untuk mesin atm, otomatis kita akan ada di sana. Kalau tidak ada kita pun akan pasang di lokasi terdekat. Dari sekarang siap pembukaan perbatasan, kita dari pihak BRI sudah siap," pungkasnya.
(adv/adv)