.webp)
Kesetaraan gender masih menjadi hal penting yang perlu diperjuangkan. Hal ini guna menjunjung persamaan hak perempuan dan laki-laki, serta menekan segala bentuk diskriminasi, kekerasan, hingga pelecehan terhadap perempuan maupun laki-laki.
Namun, seiring berkembangnya zaman, isu kesenjangan gender nampaknya semakin berkurang. Hal ini terlihat dari banyaknya kaum perempuan yang mulai bangkit dan berjuang memperjuangkan haknya.
Mengacu kepada Sustainable Development Goals (SDGs) poin 5, Gender Equality, tertuang perlunya upaya menciptakan keberlanjutan melalui peningkatan kesetaraan gender dan memberdayakan kaum perempuan secara simultan. Hal ini bertujuan untuk memberikan dampak positif pada peningkatan edukasi, pengentasan kemiskinan, dan pengembangan kualitas sumber daya manusia.
Berdasarkan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) tahun 2021, perempuan tercatat lebih rendah hanya di angka 66%, sementara laki laki di angka 70%. Bahkan, menurut Survei Angkatan Kerja Nasional yang dirilis BPS, proporsi laki-laki dalam sektor kerja formal hampir dua kali lipat dibanding perempuan. Padahal, tingkat pendidikan perempuan rata-rata lebih tinggi dari laki-laki.
Untuk itu kebijakan terkait kesetaraan gender perlu diimplementasikan di berbagai area misalnya dengan memastikan perempuan dapat berpartisipasi penuh dan mendapat kesempatan sama untuk memimpin di semua level dalam kehidupan politik, ekonomi dan publik.
Saat ini perempuan tak lagi dianggap remeh karena telah turut berkontribusi terhadap pembangunan. Selain itu, tak sedikit pula perempuan Indonesia yang mampu berperan meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Bahkan pemerintah juga menggenjot adanya perwakilan perempuan sebanyak 30% dalam politik, BUMN dan pemerintahan.
Terkait hal ini, sebagai salah satu perusahaan BUMN, Pertamina turut mendukung upaya pemerintah meningkatkan keterwakilan perempuan dalam berbagai sektor. Berdasarkan hasil dari GEARS Report, sebagai salah satu BUMN Pertamina mendapat point 58% dalam proses recruitment and promotion, yang artinya semua memiliki kesempatan sama untuk jadi pegawai dan leader. Pertamina juga memiliki lebih dari 8000 pekerja perempuan atau sekitar 18% dari seluruh pekerja, dan rata rata perempuan di level senior staff adalah 14%. Di samping itu, Pertamina juga memiliki 2 jajaran direksi perempuan dan perempuan lainnya yang juga menjadi pemimpin di Pertamina.
Upaya Pertamina dalam mendukung kesetaraan gender ini akan dibahas pada webinar Pertamina Talks Episode 2 yang diadakan bersama detikcom. Kali ini, Pertamina Talks akan menghadirkan Direktur SDM & Penunjang Bisnis Subholding C&T - PT Pertamina Patra Niaga, Mia Krishna Anggraini yang akan berbagi tentang cara Pertamina memastikan pegawainya mendapat kesempatan yang sama hingga impact inklusivitas dan kesetaraan gender terhadap perusahaan.
Ada pula Perwira Muda Subholding R&P - PT Kilang Pertamina Balikpapan, Mayapati yang akan bercerita tentang bekerja di lingkungan yang didominasi laki-laki hingga cara mengatur tim yang umumnya didominasi laki-laki saat menjadi leader dalam proyek pengembangan kilang sebagai satu proyek strategis nasional.
Tak hanya menghadirkan perwakilan dari Pertamina, webinar ini juga menghadirkan Technical Lead Indonesia Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE), Zelda Luspita yang akan berbagi insight seputar tolak ukur kesetaraan gender hingga bidang-bidang yang umumnya memiliki ketimpangan gender pekerja.
Seluruh obrolan ini bisa disaksikan di Pertamina Talks Episode 2 'Komitmen Membangun Inklusivitas Menuju Energi Tanpa Batas' secara live streaming di detikcom. Dipandu oleh host Tommy Tjokro, acara ini akan berlangsung Kamis, 23 Juni 2022, pukul 14:00 - 15:30 WIB. Selain mendapatkan ilmu seputar kesetaraan gender, peserta juga bisa berkesempatan mendapatkan hadiah ratusan ribu rupiah. Adapun untuk 6 orang terpilih dapat berkesempatan memenangkan saldo e-wallet masing-masing senilai Rp 300 ribu pada setiap episode webinar.
#ESGPertamina #SDG5.
(adv/adv)
