Masyarakat Profesional Sumatera Bagian Selatan (Maspro Sumbagsel) mengadakan seminar 'Membangun Aglomerasi Sumbagsel Jilid II'. Kegiatan ini merupakan lanjutan dari 'Seminar Membangun Aglomerasi Jilid I'.
"Maspro Sumbagsel sebagai wadah bagi para profesional yang lahir, berasal, dan atau pernah sekolah di Sumbagsel. Maspro Sumbagsel terus berupaya untuk berkontribusi secara berkelanjutan bagi pembangunan Sumbagsel," kata Ketua Maspro Sumbagsel Mahatma Gandhi dalam keterangan tertulis, Minggu (17/4/2022).
Ia menjelaskan dari seminar Jilid I, hasil kajian membangun aglomerasi Sumbagsel untuk Nusantara-Indonesia mencatat beberapa hal yaitu perlunya percepatan pembangunan kawasan aglomerasi Sumbagsel melalui sinergitas peran pemerintah pusat, pemda, BUMN dan swasta serta diaspora Sumbagsel yang berkiprah di pemerintah pusat.
Gandhi menuturkan teori aglomerasi percaya kedekatan geografis memudahkan transmisi ide dan transfer teknologi, serta dapat menjelaskan secara simultan bagaimana satu wilayah tumbuh dan berkembang lebih cepat. Ia mengulas Institute Development of Economics and Finance (Indef) mendapatkan fakta di tahun 2021, bahwa banyak sekali capaian keberhasilan pembangunan di lima provinsi se-Sumbagsel.
Gandhi menambahkan leadership yang kuat dari para Gubernur menunjukkan kemajuan yang nyata di Sumbagsel. Adapun pekerjaan rumah bersama yang tersisa, lanjutnya, adalah pada angka rerata tertimbang (weighted average) penduduk Sumbagsel yang berada di bawah garis kemiskinan, yakni 11,79 persen, lebih tinggi dari Sumbagut (8,90 persen) dan Nasional (10,14 persen).
Maspro Sumbagsel bersama Indef dan Kepala Bappeda lima provinsi serta para dekan fakultas ekonomi lima Perguruan Tinggi Negeri se-Sumbagsel telah melakukan kajian dalam rangka memperbaiki angka rerata tertimbang di atas. Untuk itu, telah direkomendasikan tiga aspek penting melalui konsep percepatan pembangunan aglomerasi Sumbagsel.
Tiga aspek yang direkomendasikan yaitu pendidikan, kesehatan dan ekonomi, mendapatkan respons positif dari lima Gubernur se-Sumbagsel. Masukan yang dipandang sangat penting dalam rangka mempercepat konektivitas adalah usulan tentang pembangunan rel kereta api Palembang-Jambi dan jembatan penyeberangan Selat Bangka yang menghubungkan Pulau Bangka dan Provinsi Sumsel.
Pembangunan tersebut dinilai akan sangat menopang rencana jalan tol Palembang-Jambi dan jalan tol Palembang-Bengkulu. Masukan lain yang juga diharapkan Provinsi Bengkulu adalah pembukaan akses-akses alternatif dari Bengkulu ke Provinsi Sumsel dan Jambi melalui hutan lindung di wilayah tersebut.
Kebutuhan atas adanya Pelabuhan Tanjung Carat juga menjadi harapan Provinsi Sumsel. Demikian pula pengembangan Pelabuhan Panjang menjadi harapan tersendiri dari Provinsi Lampung.
Dalam Seminar jilid I yang membahas hasil kajian membangun Aglomerasi Sumbagsel, Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan ada banyak hal yang bisa disinergikan bersama Kementerian BUMN untuk mewujudkan apa yang akan dicapai melalui Percepatan Pembangunan Aglomerasi tersebut.
Sumbagsel dipandang sangat beruntung, sebab ekosistem BUMN hadir di setiap sektor strategis serta turut beroperasi secara lengkap.
Kementerian BUMN pun menyatakan sangat siap menunjang terhadap apa yang menjadi tugasnya dalam membangun aglomerasi Sumbagsel. Hanya saja, ada beberapa permasalahan yang disampaikan oleh para Gubernur se-Sumbagsel memerlukan dukungan dan pandangan dari kementerian lain.
Untuk itu, sambung Gandhi, sehubungan dengan rekomendasi dari Seminar jilid I serta adanya beberapa pending issues yang belum terjawab, perlu diadakan Seminar jilid II Membangun Aglomerasi Sumbagsel untuk Nusantara-Indonesia.
Dalam Seminar Jilid II, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan para gubernur se-Sumbagsel direncanakan hadir dalam diskusi.
"Kehadiran Menteri PUPR dan Menteri Perhubungan, sangat relevan dalam hubungannya dengan semangat pembentukan organisasi Maspro Sumbagsel," sebut Gandhi.
Gandhi menerangkan organisasi Maspro Sumbagsel adalah wadah bagi para profesional yang lahir, berasal atau pernah sekolah di Sumatera Bagian Selatan (Sumatera Selatan, Lampung, Jambi, Bengkulu dan Bangka Belitung).
"Menteri BUMN, Menteri PUPR dan Menteri Perhubungan adalah profesional yang lahir, berasal atau pernah sekolah di Sumbagsel," lanjutnya.
Gandhi menyatakan seminar Jilid II ini akan sangat tepat konteksnya dalam rangka mewadahi para tokoh-tokoh diaspora Sumbagsel untuk berkontribusi secara berkelanjutan bagi pembangunan di Sumbagsel.
Sementara itu, Sekjen Maspro Sumbagsel Hafiz Tinerizza menyampaikan tujuan seminar yaitu untuk menindaklanjuti harapan dari para Gubernur se-Sumbagsel yang disampaikan pada seminar Jilid I hasil kajian Membangun Aglomerasi Sumbagsel, pada 12 Maret 2022 lalu.
"Seminar Jilid II ini untuk membahas lebih lanjut tentang kesimpulan rekomendasi hasil kajian sehubungan dengan tahapan percepatan pembangunan aglomerasi Sumbagsel, baik Tahap 1 (2022-2024), Tahap 2 (2025-2029), maupun Tahap 3 (2030-2034), dengan penekanan pada aspek ekonomi," ujarnya.
Lalu, memberikan rekomendasi kebijakan dan langkah lebih lanjut yang perlu ditempuh untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki Kawasan Aglomerasi Sumbagsel, khususnya peran Pemerintah Pusat (Kementerian PUPR dan Kementerian).
"Seminar Membangun Aglomerasi Sumbagsel Jilid II ini akan diadakan pada Sabtu, 16 April 2022 di Ciputra Artpreneur, Jakarta. Mulai pukul 14.00 WIB hingga 17.30 WIB," tutur Hafiz.
Hafiz menjelaskan acara Seminar Jilid II ini akan diadakan secara hybrid, dengan acara offline dihadiri maksimal sebanyak kurang lebih 200 peserta. Sementara itu, di kanal online via zoom dibuka kapasitas 3000 peserta.
Untuk registrasi mendapatkan link zoom dan sertifikat setelah mengikuti zoom meeting yang akan dikirimkan melalui email bisa daftar melalui https://bit.ly/pendaftaran_masprosumbagsel_II.
"Untuk materi dan pembahasannya, diawali dengan kata sambutan dari Ketua Maspro Sumbagsel. Lalu dilanjutkan diskusi panel dengan moderator Helmy Yahya yang merupakan wong Palembang," papar Hafiz.
Pada acara tersebut Tantowi Yahya sebagai perwakilan dari Maspro Sumbagsel akan menyampaikan summary dari hasil seminar Jilid I yang akan menjadi topik diskusi sebagai tindak lanjutnya di seminar Jilid II. Dilanjutkan dengan tanggapan atas rekomendasi seminar Jilid I oleh para gubernur se-Sumbagsel dan pandangan atas tanggapan para gubernur terhadap rekomendasi seminar Jilid I oleh Menteri PUPR, Menteri Perhubungan, dan Menteri BUMN.
Terakhir kesimpulan dan rencana tindak lanjut seminar Jilid II serta simbolisasi peneguhan komitmen para 'Dulur Kito' membangun percepatan Aglomerasi Sumbagsel untuk Nusantara-Indonesia.
"Harapannya, seminar Jilid II ini dapat ditindak lanjuti melalui program-program konkret, yang dibahas bersama melalui seminar sejenis di setiap provinsi wilayah Sumbagsel, untuk kemudian eksekusinya dilakukan secara khusus oleh tim percepatan Aglomerasi Sumbagsel yang dibentuk di setiap provinsi (sebagai wujud nyata upaya membangun Aglomerasi Sumbagsel)," ujar Hafiz.