Pabrik Sido Muncul Bakal Dibuka untuk Wisata, Ada Riset Center-Museum

Pabrik Sido Muncul Bakal Dibuka untuk Wisata, Ada Riset Center-Museum

Advertorial - detikNews
Minggu, 19 Des 2021 00:00 WIB
adv sidomuncul
Foto: dok. Sido Muncul
Jakarta -

Dalam rangka HUT ke-70 dan 8 tahun menjadi perusahaan publik, PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. mengumumkan dimulainya pembangunan Riset Center dan Museum Jamu yang akan dibangun di Kawasan Pabrik Sido Muncul, Ungaran, Jawa Tengah. Pembangunan kedua kawasan ini direncanakan akan menjadi bagian dari wisata edukasi Sido Muncul.

Direktur Sido Muncul, Irwan Hidayat menjelaskan pembangunan kawasan yang memiliki luas lahan sekitar 5 hektare ini dimaksudkan untuk melestarikan budaya dan tradisi jamu, serta menjadi pusat informasi dan pembelajaran ilmiah/edukasi. Irwan mengungkap ide untuk membuat museum jamu ini sebenarnya sudah muncul sejak lama.

"Sejak sekitar 10 tahun yang lalu, tapi baru terwujud hari ini. Rencananya akan segera dimulai pembangunannya." ungkap Irwan dalam Syukuran Rencana Pembangunan Riset Center dan Museum Jamu di Semarang, Sabtu (18/12/2021).

Ia menambahkan museum jamu tersebut akan berisi tentang berita sejarah jamu, termasuk tentang jamu tertua di Indonesia. Melalui museum ini, Irwan berharap dapat mengenalkan dan mengedukasi masyarakat tentang sejarah jamu, supaya sejarah jamu tidak hilang dari generasi berikutnya.

Tak hanya membangun Museum Jamu, pihaknya juga tengah menggarap rencana pembangunan Riset Center untuk meriset obat-obat herbal demi meningkatkan kualitas obat herbal asli Indonesia serta menemukan banyak ide baru mengenai obat herbal.

"Negeri ini negeri yang kekayaan sumber hayatinya itu nomor 2 di dunia. Ada 30.000 jenis tanaman. Itu tentu menjadi tantangan bagi kami semua untuk bagaimana Sido Muncul bersama perusahaan-perusahaan jamu lain dengan para peneliti akan meneliti untuk menemukan obat-obat baru yang bisa memberikan dukungan untuk menuju indonesia sehat, Indonesia yang lebih baik di masa mendatang," tutur Irwan.

Selain meneliti obat-obatan, pihaknya juga merencanakan Riset Center ini sebagai laboratorium untuk mengembangkan tanaman rempah Indonesia. Caranya, dengan menyilangkan serta mencari bibit terbaik agar rempah asli Indonesia bisa lebih unggul dari segi kualitas. Harapannya, dari rempah berkualitas pihaknya bisa mengolah ekstrak rempah dengan nilai yang lebih baik dari bahan mentah untuk menjadi komoditas ekspor unggul.

"Rempah ini akan kami olah, sehingga kami tidak akan mengekspor dalam bentuk bahan mentah seperti yang sekarang menjadi keputusan pemerintah, yaitu kita harus mengolah bahan alam ini atau hasil alam untuk menjadi produk yang bermanfaat, yang lebih punya nilai bisnis lebih tinggi," kata Irwan.

"Tentunya ini akan melibatkan peneliti, kami akan berkolaborasi dengan perguruan tinggi (PT) atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang punya ide dan cita-cita yang sama dengan kami. Sehingga, mudah-mudahan nanti rempah-rempah Indonesia itu akan jadi lebih baik," imbuhnya.

adv sidomunculFoto: detikcom/Erika Dyah

Irwan menyampaikan, pembangunan kawasan yang diharapkan selesai dalam waktu 2 tahun mendatang ini diharapkan bisa memperkaya daerah tujuan wisata untuk Kabupaten Semarang serta Provinsi Jawa Tengah agar bisa lebih ramai dikunjungi wisatawan.

"Harapan kami, dengan adanya Riset Center dan museum ini semakin banyak pengunjung yang datang ke tempat kami. Sebelum pandemi, total pengunjung setiap bulannya (kebanyakan mahasiswa) adalah 8.000 pengunjung. Kami harap setelah ini bisa mencapai 40.000 pengunjung setiap bulannya," lanjut Irwan.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang diwakili oleh Kepala Disperindag Jateng, Muhammad Arif Sambodo menyampaikan ucapan selamat atas dimulainya pembangunan Riset Center dan Museum Jamu Sido Muncul.

"Mudah-mudahan ke depan kami harapkan mampu menjadi wahana edukasi yang menarik, menantang, sekaligus sebagai salah satu destinasi wisata baru di Jawa Tengah. Semoga jamu akan mendunia dan kita dapat menjadi tuan rumah jamu di negeri sendiri," ungkapnya.

Ia menambahkan, antusiasme masyarakat untuk herbal tourism, terutama mengenai estetika dan kosmetika, itu cukup tinggi. Oleh karena itu, ia menilai hal ini sebagai peluang yang harus dimanfaatkan seoptimal mungkin.

"Ketika semuanya bisa terwujud atau sudah terwujud, informasikan kepada masyarakat luas memanfaatkan media sosial yang ada sehingga masyarakat dapat mengakses informasi dengan mudah," pungkasnya.

adv sidomunculFoto: dok. Sido Muncul

Sebagai informasi, kegiatan ini turut dihadiri oleh Bupati Semarang Ngesti Nugraha, Wali Kota Semarang yang diwakili oleh Asisten Pemerintah Bagian Perekonomian dr. Widoyono, Wali Kota Salatiga yang diwakili oleh Wakil Wali Kota Salatiga Muhammad Haris.

Selain itu, hadir juga Kiai Haji Mustofa Bisri (Gus Mus) yang menyampaikan pengantar dan doa, serta hadir Komisaris Utama Sido Muncul Jonatha Sofjan Hidajat, Komisaris Sido Muncul Johan Hidayat, Komisaris Sido Muncul Sigit Hartojo Hadi Santoso, Direktur Utama Sido Muncul David Hidayat dan Sandra Linata Hidayat.

Dalam kesempatan ini, Sido Muncul turut memberikan bantuan sosial dengan total nilai Rp 500 juta yang diserahkan melalui Gubernur Jawa Tengah (Rp 200 juta), Wali Kota Semarang (Rp 100 juta), Bupati Semarang (Rp 100 juta), dan Wali Kota Salatiga (Rp 100 juta).

(adv/adv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.