Holding Ultra Mikro (UMi) resmi terbentuk. Sinergi antara 3 entitas, yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) (PNM) ini disebut dapat meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat, khususnya bagi pelaku usaha.
Adapun layanan ketiganya diintegrasikan melalui penempatan co-location Sentra Layanan Ultra Mikro (Senyum) di sejumlah daerah, salah satunya terdapat di Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Pimpinan Cabang BRI Purwodadi, Henny Sumardiyanti mengatakan pemanfaatan unit kerja BRI sebagai co-location untuk mempermudah nasabah dalam memperoleh produk dari 3 entitas, yakni BRI, Pegadaian, dan PNM. Adapun dipilihnya BRI Unit Tawangharjo karena berada di prime location serta memiliki kapasitas ruangan yang luas.
"Ke depannya, Holding UMi diharapkan dapat saling melengkapi memberikan layanan keuangan yang terintegrasi secara berkelanjutan, pemberdayaan usaha ultra mikro, kemudian mempercepat produktivitas UMKM agar naik kelas sehingga bangkit dan berkontribusi bagi ekonomi daerah, khususnya Kabupaten Grobogan," ujar Henny.
Dia menjelaskan dalam hal pemasaran produk dari masing-masing entitas, petugas pemasaran baik dari BRI, Pegadaian maupun PNM melakukan upaya cross selling produk sesuai dengan kebutuhan nasabah.
![]() |
Hal senada dikatakan Pemimpin Pegadaian Cabang Purwodadi, Budi Purwanto. Menurut Budi, pihaknya terus menggencarkan upaya pemasaran produk lewat sales. Termasuk dengan melakukan door to door atau mendatangi rumah nasabah.
"Promosi yang kita jalankan yaitu dengan mendatangi door to door, kemudian lewat pasar sambil kita literasi. Sehingga seluruh masyarakat mengenal produk co-location. Kita punya BPO sales, itu dia juga melakukan literasi (ke masyarakat). Ada juga grebek pasar, kita datang ke pasar potensial, kita berikan literasi keuangan di sana," terangnya.
Menurutnya dengan langkah ini semakin banyak masyarakat yang mengenal produk Pegadaian, khususnya Tabungan Emas. Bahkan, Tabungan Emas dinilai jadi salah satu produk unggulan yang banyak diminati oleh masyarakat setempat. Budi menjelaskan hingga saat ini sudah ada puluhan nasabah yang membuka rekening Tabungan Emas di co-location Senyum Tawangharjo.
Sementara itu, Widayani Hapsari (40) yang merupakan mantri BRI mengatakan sejak co-location berdiri, dia dan rekan-rekan sesama mantri juga berupaya memasarkan produk 2 entitas lainnya, di samping produk BRI. Adapun produk yang dinilai menarik bagi nasabah yaitu Tabungan Emas dari Pegadaian, terutama bagi kelompok ibu-ibu.
"Di wilayah Tarub ini banyak sekali wisata kebun belimbing dan petani kebun belimbing. Dengan hadirnya Senyum saya tawarkan produk Pegadaian dan PNM. Tabungan Emas dari Pegadaian itu banyak yang tertarik dari kalangan ibu-ibu," jelasnya.
Ia menjelaskan minat ibu-ibu terhadap Tabungan Emas cukup tinggi. Sebab emas dianggap sebagai instrumen investasi jangka panjang yang terbilang aman, mengingat harga emas yang diprediksi akan terus mengalami kenaikan.
"Kalau peminat tabungan emas banyak karena pas buat investasi jangka panjang. Harga emas juga pasti naik. Misalnya pada saat kunjungan, survei, saya pasarkan tabungan emas selain produk-produk BRI," kata Yani.
"Kalau tabungan emas itu yang minat ibu-ibu. Yang kira-kira ibunya suka dengan emas. Kalau ibu-ibu muda ada, kalau anak muda belum (terlalu minat)," lanjutnya.
![]() |
Yani mengaku sudah berhasil menggandeng 30 nasabah Tabungan Emas sejak Holding Ultra Mikro hadir di Tawangharjo. Salah satunya yaitu Widayati, seorang petani belimbing sekaligus pemilik wisata kebun belimbing di Desa Tarub, Kecamatan Tawangharjo. Widayati mengaku tertarik menabung emas karena ditawarkan oleh Yani sebulan yang lalu.
"Awal tahu dari Mantri BRI, Mbak Yani itu buka sebulan yang lalu. Awalnya saya kan ke Kantor Bank BRI, ketemu sama mantri dan dikasih tahu tentang tabungan emas. Habis ngobrol akhirnya saya minat," katanya.
Widayati menyebut alasan ingin menabung emas karena harganya jarang turun sehingga aman untuk disimpan sebagai investasi buat masa depan.
Ada juga Caswati (45 tahun), pedagang warung kecil-kecilan ini juga mulai membuka Tabungan Emas di Pegadaian karena ajakan mantri BRI. Ia menjelaskan sebelum adanya Senyum, dia tak tahu-menahu soal produk Tabungan Emas tersebut. Sebab dari apa yang dia pahami, Pegadaian hanya sebatas pada aktivitas gadai saja.
"Awalnya ditawari sama mantri buat nabung emas. Ini buat masa depan. Nggak banyak katanya nggak apa-apa. Ini mulai sejak ada Senyum. Itu kan campuran BRI, Pegadaian, PNM. Saya tahunya pegadaian kan buat gadai aja. Ternyata bisa nabung emas. Katanya Rp 50 ribu boleh, atau seadanya aja. Jadi bisa sedikit-sedikit nabung," tuturnya.
Diungkapkannya menabung emas di Pegadaian tidak sulit karena bisa dilakukan meski dengan modal sedikit. Adapun tujuan Caswati membuka Tabungan Emas yaitu untuk mempersiapkan dana kuliah bagi anak keduanya yang kini duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).
(adv/adv)