Cara Jaga Keberlangsungan Bisnis UMKM agar Bertahan di Tengah Krisis

Cara Jaga Keberlangsungan Bisnis UMKM agar Bertahan di Tengah Krisis

Advertorial - detikNews
Senin, 12 Jul 2021 00:00 WIB
adv allianz juli
Foto: Shutterstock
Jakarta -

Di tengah pandemi ini, sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mampu menunjukkan diri sebagai salah satu pilar utama dalam perkembangan perekonomian negara. Hal ini dibuktikan dengan ketahanan UMKM pada kondisi krisis saat ini.

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Bidang Pengembangan Pengusaha Nasional, Arsjad Rasjid mengungkap pengembangan kewirausahaan dan kompetensi sangat diperlukan guna mendukung ketahanan UMKM, khususnya di tengah kondisi krisis ekonomi.

Selain itu, peningkatan kualitas dan kapasitas pengusaha juga bisa tercapai dengan mendirikan innovation hub untuk berbagi ilmu, pengalaman, serta melakukan program mentoring kepada UMKM dan pengusaha muda. Upaya ini dapat didorong juga melalui peningkatan kualitas dan kapasitas pengusaha negara melalui program vocational training.

Di era digital saat ini, kehadiran e-commerce juga menjadi salah satu kanal dagang utama bagi UMKM untuk terus bertahan. Sebab, e-commerce memiliki cakupan penjualan yang luas hingga internasional serta memiliki target pasar yang lebih spesifik.

Survei DSInnovate pun menunjukkan, penggunaan platform e-commerce sebagai sarana berjualan online saat ini mencapai angka 49%.Dalam survei ini, disebutkan bahwa kalangan pelaku bisnis dapat melakukan serangkaian strategi untuk memikat para konsumennya. Khususnya melalui e-commerce seperti promo akhir bulan, cashback, tanggal-tanggal penting, dan sebagainya.

Terkait peranan penting dari kehadiran e-commerce, sebuah penelitian oleh NeuroSensum juga memaparkan hasil studi kualitatif mengenai peran marketplace online dalam membantu UMKM di Indonesia selama masa pandemi. Kehadiran e-commerce pun dapat membantu mengurangi biaya operasional, seperti sewa toko, etalase produk, strategi pemasaran dan logistik, serta rantai pasokan.

Sementara itu, Founder dan CEO Baba Rafi Enterprise, Hendy Setiono menyebutkan pandemi yang kini membatasi aktivitas masyarakat telah memaksa para pengusaha untuk semakin menerapkan digitalisasi.

"Di era pandemi, tidak cukup go digital. Pelaku bisnis sepatutnya benar-benar menjadi bagian dari digital itu sendiri, atau be digital," jelas Hendydalam keterangan tertulis, Kamis (10/6/2021).

Meski demikian, ia menilai adanya tantangan yang harus dihadapi para pelaku UMKM salah satunya dalam hal edukasi. Menurutnya, para penjual harus memahami fitur-fitur online baru untuk bisa menggunakannya secara tepat.

Tak hanya itu, para pelaku UMKM juga dihadapi tantangan dari sisi operasional, yaitu fasilitas yang sesuai untuk produksi dan penyimpanan barang dalam ukuran yang lebih besar agar dapat menjaga kualitas produk. Dan tantangan ketiga ialah mempersiapkan sumber daya manusia yang kompeten.

Lebih lanjut, Hendy mengatakan pelaku bisnis sebaiknya merancang strategi penjualan secara virtual agar tidak bergantung pada gerai offline untuk menjual produk pada pelanggan. Dengan langkah ini, pelaku bisnis dapat tetap berhasil di tengah pandemi ataupun periode new normal.

Ia pun mengungkap kunci untuk tetap mempertahankan bisnis, yakni dengan mengedepankan atau bahkan memperbesar anggaran untuk marketing atau promosi produk. Melalui cara ini, Hendy mengungkap keuntungan bisnisnya justru berkembang saat pandemi dengan pemesanan online yangmeningkat menjadi 90%.

Setelah melengkapi keterampilan dalam berbisnis seperti yang disampaikan Hendy di atas, para pelaku usaha juga sepatutnya memiliki perlindungan yang sesuai untuk menghindari berbagai bentuk risiko dalam berbisnis. Untuk itu, perusahaan asuransi global terdepan, Allianz menawarkan asuransi bisnis dengan perlindungan komprehensif bagi para pelaku usaha, termasuk UMKM, melalui Allianz UsahaKu.

"Pelaku UMKM tidak hanya harus mengetahui tips berbisnis di tengah pandemi. Namun, sangat penting untuk memahami berbagai potensi risiko yang dapat terjadi. Maka, dibutuhkan perlindungan komprehensif atas kerugian akibat musibah atau bencana alam yang dapat menimpa tempat usaha. Dalam Allianz UsahaKu ada berbagai pilihan rencana dengan manfaat perlindungan dan premi yang menarik. Jenis okupasi tempat usaha yang dilindungi juga luas dan beragam," jelas Head of Underwriting & Product Development Allianz Utama Indonesia, Dony Sinanda Putra.

Dony menyebutkan Allianz UsahaKu memberi jaminan perlindungan kelangsungan usaha, tanggungan gugatan hukum pribadi, kerusakan barang atau properti, uang dalam brankas, kehilangan barang pelanggan, serta banjir dan bencana lainnya. Melalui Allianz UsahaKu, para pelaku bisnis dapat dengan mudah melindungi usahanya secara menyeluruh dan mengantisipasi segala risiko yang ada.

Jika kalangan pelaku usaha sudah mempersiapkan strategi bisnis dengan matang serta melengkapi perlindungan yang sesuai untuk usahanya, maka pertumbuhan pengusaha nasional dan UMKM dapat semakin terealisasi. Untuk itu, perlu perencanaan strategis bagi pertumbuhan pengusaha nasional dan UMKM untuk dapat bertahan di masa pandemi.

(adv/adv)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.