PT Bank Central Asia Tbk sukses menggelar expo virtual 'BCA UMKM Fest 2021'. Salah satu kegiatan yang menjadi magnet adalah webinar BCA UMKM Fest bersama para pakar wirausaha dan perbankan Indonesia. Berbagai tema menarik disuguhkan salah satunya webinar 'Journey with BCA' bersama Billy Hartono Salim.
Billy Hartono Salim yang merupakan Direktur Utama Victoria Care Indonesia ini turut berbagi kisah seputar perjalanannya dalam membangun brand Herborist dan juga Miranda. Jatuh bangun dan asam garam sudah ia lewati. Bahkan, salah satunya adalah cerita pilihan partner finansial.
"Saya mulai merintis bisnis pada tahun 1985 hanya dengan 5 orang karyawan saja dan kini kami sudah memiliki 2.500 karyawan," ujar Billy dalam keterangan tertulis, Jumat (7/5/2021).
Billy mengungkapkan sudah berbisnis hingga 33 tahun lamanya. Menurutnya, ini adalah perjalanan yang terbilang panjang. Pasalnya, beragam ujian telah dihadapi, salah dua di antaranya krisis moneter tahun 1998 yang hampir meruntuhkan bisnisnya dan kini pandemi COVID-19
"Saya tidak bisa membayar prinsipal, kala itu kami belum memiliki pabrik. Situasi begitu sulit, tetapi saya punya komitmen untuk menjaga reputasi dan kepercayaan, dan syukur dalam waktu dua tahun kami bisa menyelesaikannya," urai Billy.
Menurutnya, bank sangat berperan penting dalam perputaran roda bisnisnya. Bank swasta terbesar di Indonesia yang dikenalnya sejak 25 tahun silam yakni BCA, telah membiayai investasi pabrik miliknya di Semarang hingga sebesar sekarang.
"Saya dulu melangkah hanya dengan 5 orang. Dengan bertambahnya turnover, kita tidak bisa mengatasi dengan modal sendiri. Kebetulan saya bisnis modal dengkul sendiri bukan warisan orang tua. Jadi, sumber kredit dari perbankan adalah solusi tepat untuk membantu kita," ungkapnya.
Lebih lanjut, Billy menuturkan pandemi COVID-19 yang terjadi di Indonesia sejak awal Maret 2020 tidak hanya menjadi problem besar di bidang kesehatan, namun memberikan dampak signifikan pada bidang lainnya, khususnya di bidang ekonomi. Namun, berkat budaya 3S (Smart, Speed, dan Simple) yang diusung nya membuat omzet perusahaannya naik.
"Saat pemerintah mengumumkan pandemi COVID-19 di bulan Maret 2020, kami sudah mengetahui apa yang akan terjadi. Saya ingat persis pada Februari tahun lalu, kami mendapat order dari buyer, yakni produk hand sanitizer sebanyak 1 kontainer, singkat kata order dibatalkan, tetapi saya punya pemikiran pasti pandemi ini akan masuk ke Indonesia dan produk ini akan menjadi sangat vital," kenangnya.
Saat itu, selepas menyaksikan perayaan Cap Go Meh bersama Kepala Cabang BCA di Singkawang, ia pun langsung mengumpulkan seluruh jajaran direksi untuk meeting, terlebih ia mendengar kabar dari kakak iparnya di Hongkong dan Wuhan sudah lockdown.
"Pada bulan Maret saya mengambil beberapa keputusan yang sangat penting, contoh saya rilis hand sanitizer ukuran 5 liter. Saat itu hand sanitizer seperti emas dan menjadi barang langka. Pada awal pandemi saya juga berkomitmen menyumbangkan ribuan jerigen kepada pemerintah daerah, puskesmas, rumah sakit di Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jakarta, hingga Bali," tuturnya.
"Ini menjadi CSR kami. Di tengah kesulitan, kami meraih kenaikan sales, tetapi kami tidak memanfaatkan situasi. Kita harus smart mengambil peluang, menuntaskan masalah dengan speed, birokrasi kita sederhanakan (simple). Pada akhir Desember 2020 penjualan kami tumbuh 31 persen dibanding tahun lalu," imbuhnya
Billy bertekad ingin menjadikan Victoria Care Indonesia sebagai perusahaan kosmetik dan perawatan tubuh terbaik di kawasan Asia. Dia menilai sebelum pandemi, pihaknya sudah berhasil masuk ke market Jepang, Malaysia, Timur Tengah. Selain itu, juga sudah dipersiapkan untuk masuk ke pasar China.
Lebih lanjut, Billy membagikan tips kepada pelaku UMKM agar tetap survive, yakni fokus kepada produk yang dijual, jangan malu melakukan ATM (Amati, Tiru, Modifikasi), konsisten, dan tak henti berinovasi.
"Tak kalah penting, jangan patah semangat, kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Melakukan evaluasi kalau produk kita kurang laku. Saya bisa seperti ini karena memiliki sikap ulet," pungkasnya.
Sebagai informasi dalam kegiatan ini, BCA memberikan kesempatan bagi pelaku industri kreatif skala UMKM, untuk memasarkan produk unggulannya, mengikuti business matching dengan ratusan buyer dari luar negeri, dan serangkaian kegiatan edukatif lainnya. Selain itu, para pengunjung bisa mendapatkan ribuan produk unggulan karya anak bangsa, beragam promo, dan solusi perbankan sesuai kebutuhan.
(adv/adv)