Saat ini, perkembangan lampu dan rumah lampu makin beragam. Desain dan variasinya semakin inovatif menyesuaikan dengan kebutuhan. Namun, berbeda dengan yang lain, Signify Indonesia melakukan terobosan dengan menghadirkan inovasi luminer dengan teknologi cetak 3D.
Teknologi luminer cetak 3D ini dipilih oleh Signify sebagai wujud kontribusinya untuk meminimalisir jejak karbon guna mengurangi dampak kerusakan lingkungan, seperti pemanasan global dan perubahan iklim. Signify menggunakan bahan daur ulang yang tidak hanya cantik dan estetik, tapi juga ramah lingkungan.
"Kami memanfaatkan barang bekas seperti keping CD dan jaring nelayan yang terbuat dari polikarbonat. Seperti yang kita ketahui, banyak sekali CD yang tak terpakai di era digital saat ini, demikian pula dengan jaring nelayan yang sudah bolong-bolong dan tak terpakai lagi, biasanya langsung dibuang menjadi limbah yang bila ditimbun sulit terurai dan bila dibakar menghasilkan gas CO2 yang mencemari lingkungan," ujar Commercial Leader Consumer Signify Indonesia, Burhan Noor Sahid, Senin (8/3/2021).
Adapun keunggulan-keunggulan produk Philips 3D Printed Luminaires milik Signify ini, antara lain:
Menggunakan Recycled Material
![]() |
Dalam memproduksi luminer, Signify memperhatikan faktor keberlanjutan atau sustainability karena menggunakan bahan baku polikarbonat yang dibuat dari recycled material dan 100 persen bisa didaur ulang kembali.
Burhan mengatakan, material polikarbonat ini tidak sembarangan, melainkan filamen yang sudah dipatenkan oleh Signify Meski bukan terbuat dari logam, Burhan memastikan kualitas polikarbonat yang digunakan kuat dan tahan lama, sangat cocok untuk mempercantik interior sebuah ruangan.
Selain itu, Philips 3D Printed Luminaire juga telah melewati serangkaian tes, di antaranya tes jatuh dan tes tekanan sesuai dengan safety standard rumah lampu dunia, juga telah mengantongi sertifikat SNI.
"Daya tahan material polikarbonat ini sudah disertifikasi dan tak kalah dengan luminer logam pada umumnya, sangat sesuai untuk mempercantik ruangan di rumah kita," kata Burhan.
Mengurangi Carbon Footprint hingga 75%
Berbeda dengan luminer logam yang diproduksi secara konvensional, Burhan menyebut produksi luminer cetak 3D memberikan jejak karbon 47 persen lebih rendah, hanya dari materialnya saja. Dengan teknologi pencetakan 3D luminer, Signify dapat menghasilkan sangat sedikit limbah dan menciptakan siklus hidup produk yang ramah lingkungan.
Tidak hanya itu saja, dia menjelaskan proses pembuatan luminer ini sepenuhnya tidak menggunakan lem dan sekrup sebagai perekat - sehingga bobotnya lebih ringan, menghemat emisi karbon hingga 35% dalam pengiriman. Dari berbagai faktor tadi, produk Philips 3D Printed Luminaire secara total mampu mengurangi jejak karbon hingga 75 persen.
Selain itu, luminer juga tidak menggunakan cat karena bahan yang digunakan sudah memiliki warna dasar bawaan, sehingga tidak mengelupas dan lebih tahan lama.
Proses Pembuatan dan Pengiriman Cepat
![]() |
Berkat teknologi cetak 3D yang canggih, proses pembuatan luminer terbilang cepat, yaitu 90 menit saja. Kemudian produk dilengkapi dengan spare parts pendukung, melalui proses quality check, kemudian dikemas hingga siap untuk dikirimkan kepada pelanggan.
Dan karena produk ini dibuat di dalam negeri, proses pengiriman pun tak membutuhkan waktu yang lama, hanya dalam 2 sampai 3 minggu pelanggan sudah dapat menerima luminer cetak 3D pesanan mereka.
"Perkiraan waktu yang dibutuhkan mulai dari pembuatan dan pengiriman hingga produk sampai ke tangan konsumen, adalah sekitar 14 hari sampai dengan 21 hari atau lebih cepat. Dan kalau barang yang dipilih ternyata ready stock di distributor, bisa on the spot langsung dibeli," terangnya.
Bisa Kustom Sesuai Keinginan
Keistimewaan lain dari layanan pencetakan 3D Luminer, yaitu konsumen bisa memesan dan melakukan kustomisasi lampu sesuai dengan keinginan dan konsep keseluruhan dari desain ruangan. Tidak seperti luminer konvensional yang biasanya dijual sudah berupa produk jadi dan akan memakan waktu lama atau harus memesan dalam jumlah banyak jika ingin memesan model kustom, luminer cetak 3D memungkinkan konsumen untuk memilih bentuk, warna dan tekstur lampu sesuai keinginan atau selera mereka.
Lebih lanjut, Burhan juga memberikan gambaran proyek 3D Printed Luminaire dari beberapa pelanggan, seperti di supermarket Albert Heijn, Belanda dan ritel outlet Marks and Spencer (M&S) di Inggris. Diungkapkan Burhan, Albert Heijn memilih bentuk lampu pendants untuk bangunan supermarketnya. Lampu tersebut didesain dengan warna berbeda-beda, tergantung dari area supermarket. Misalnya warna hijau untuk area buah dan warna merah khusus untuk area daging.
![]() Foto: dok. Signfy |
Selain itu, dirinya juga memastikan produk kustom rumah lampu cetak 3D dari Signify sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan. Sebab, Signify menyediakan solusi PerfectFit, sehingga luminer dibuat menurut ukuran yang sudah ada, tidak perlu ekstra converter dan tidak perlu khawatir merusak plafon yang dapat berimbas terhadap adanya biaya tambahan, maupun pada nilai estetika ruangan.
Dijelaskan Burhan, saat ini Signify Indonesia telah menyediakan layanan cetak 3D untuk luminer berbentuk pendants atau gantung. Ke depannya perusahaan akan menambah jenis luminer lainnya, seperti desk lamp dan downlights.
![]() |
Bagi konsumen yang ingin memiliki Philips 3D Printed Luminaire ini, bisa melalui 2 cara mudah. Pertama yaitu dengan mengunjungi laman resmi Philips 3D Printed Luminaire yang bisa diakses dari mana saja. Kemudian, konsumen bisa masuk ke online configurator untuk memilih konfigurasi produk, mulai dari bentuk, warna, dan tekstur. Selanjut, isi data diri dan kirimkan formulir.
Sedangkan cara kedua, yaitu dengan datang langsung ke toko, baik modern retail maupun traditional retail yang menjadi mitra Signify. Kemudian, akan ada shopkeeper yang siap membantu untuk mendesain rumah lampu sesuai keinginan. Setelah itu, klik order, dan pesanan tersebut akan segera diproses untuk dibuatkan lalu langsung dikirim ke konsumen setelahnya.
![]() |
Adapun untuk harga, ragam pilihan rumah lampu kustom berbentuk pendants ini bisa didapatkan mulai dari Rp 650 ribu. Harga yang kompetitif untuk produk luminer berkualitas dan bisa didesain sendiri.
Di sisi lain, Burhan optimis bahwa 3D Printed Luminaire memiliki peluang yang menjanjikan di Indonesia, mengingat produk ini dapat menjadi solusi untuk perkembangan industri secara keseluruhan, baik dari sisi dukungan terhadap sirkular ekonomi maupun penurunan jejak karbon. Selain itu, menurutnya terobosan Signify ini mampu menjawab tren kustomisasi produk yang ada di masyarakat, dengan waktu lebih cepat dan biaya yang lebih hemat.
"Dalam pandangan kami, Indonesia merupakan pasar yang sangat potensial mengingat semakin banyak konsumen maupun pelanggan profesional yang sadar akan pentingnya menggunakan produk ramah lingkungan dan transisi menuju ekonomi sirkular. Karenanya, kami memutuskan untuk berinvestasi dengan membuka fasilitas produksi 3D Printed Luminaire dan berencana memperbesar kapasitas produksinya," pungkasnya.
(adv/adv)