Isu sampah plastik semakin berkembang dan merupakan persoalan yang membutuhkan sebuah solusi untuk mengatasi permasalahan ini secara bersama. Terlebih apabila pengelolaan sampah saat ini belum terlaksana dengan baik, serta belum didukung dengan proses daur ulang yang memadai. Lalu, seperti apakah solusinya?
Adakah solusi untuk mengatasi permasalahan ini? Ya, ada! Kemasan plastik pasca konsumsi ini bisa didaur ulang untuk menjadi benda yang memiliki nilai jual. Bahkan dalam rantai daur ulang plastik, PET jernih menjadi bahan yang diandalkan oleh industri daur ulang karena sifatnya yang ringan, mudah dibentuk, mudah didaur ulang, dan tidak mudah pecah.
Botol PET jernih yang telah dikumpulkan dan didaur ulang dengan baik dapat dikonversi berulang kali menjadi botol rPET (recycled PET) berkualitas tinggi. Data dari penelitian yang dilakukan oleh GA Circular menguak fakta bahwa meskipun botol PET berwarna secara teknis dapat didaur ulang, transisi dari penggunaan botol PET berwarna menjadi jernih akan meningkatkan nilai plastik secara signifikan di pasar after-use.
PT Coca-Cola Indonesia baru-baru ini telah mengumumkan merek minuman soda SPRITE telah mengubah desain dan kemasan ikonik botol hijaunya menjadi botol PET jernih yang lebih mudah didaur ulang. Inisiatif ini merupakan langkah konkret dari Coca-Cola Indonesia untuk mencapai visi global World Without Waste dimana Coca-Cola memiliki komitmen untuk mengumpulkan atau mendaur ulang setiap kemasan botol produk yang dijualnya pada akhir dekade ini. Di Indonesia, upaya ini diwujudkan melalui peningkatan laju pengumpulan dan daur ulang sampah serta penguatan industri daur ulang dan infrastruktur pengumpulan yang telah ada selama ini.
Kemasan baru botol PET jernih SPRITE diluncurkan bersamaan dengan Project #LihatDenganJernih, yang mengajak masyarakat mengelola dan mengumpulkan sampah kemasan botol plastik PET jernih untuk kemudian didaur ulang menjadi benda bermanfaat. Dalam menyukseskan project ini, SPRITE juga telah menjalin kolaborasi dengan Waste4Change, PlusTik and Yayasan Sejuta Kacamata untuk Indonesia.
SPRITE bekerja sama dengan detikcom, Pakar Pengelolaan Sampah, Ikatan Pemulung Indonesia (IPI) dan PlusTik akan berbagi edukasi dalam webinar SPRITE #LihatDenganJernih dengan tema pembahasan 'Potensi Cuan Botol Bekas Pakai'. Para perwakilan akan menyampaikan fakta-fakta di lapangan kemasan plastik pasca konsumsi dan peranan penting pemulung dalam value chain mewujudkan Indonesia Bebas Sampah dan gerakan perubahan apa yang sedang dilakukan oleh Coca-Cola Indonesia untuk mencapai visi global World Without Waste pada 2030 mendatang.
Webinar ini akan diselenggarakan pada Senin, 29 Maret 2021 pukul 13.00-selesai dan ditayangkan secara streaming di detikcom dengan menghadirkan pembicara Guru Besar Pengelolaan Udara dan Limbah ITB, Prof. Enri Damanhuri yang akan memberikan gambaran besar tentang industri daur ulang, kebutuhan akan plastik dan jenis-jenisnya, data konsumsi plastik masyarakat di 2020 hingga potensi ekonomi dari pengelolaan kemasan plastik pasca konsumsi.
Selain itu, juga akan hadir Ketua Umum Ikatan Pemulung Indonesia (IPI), Pris Polly Lengkong yang akan menjelaskan fakta di lapangan perihal kemasan plastik pasca konsumsi yang membantu pemulung dalam value chain hingga kondisi pemulung sebelum dan saat pandemi apakah berdampak pada jumlah sampah.
Ada juga Director of Public Affairs, Communication and Sustainability PT Coca-Cola Indonesia, Triyono Prijosoesilo, Senior Brand Manager PT Coca-Cola Indonesia, Fitriana Adhisti hingga Pendiri PlusTik, Reza Hasfinanda.
Dalam webinar ini, penonton bisa menambah wawasan baru untuk memahami tentang pengelolaan kemasan plastik pasca konsumsi melalui daur ulang untuk mewujudkan Indonesia yang bebas sampah. Jangan lewatkan webinar menarik ini ya, hanya di detikcom!
(adv/adv)