Indonesia tercatat sebagai negara dengan biaya operasional logistik yang tidak efisien dan salah satu tertinggi di dunia. Hal ini menyebabkan beberapa warung kelontong dan pedagang grosir kelimpungan menghadapi kenaikan biaya operasional dan penurunan produktivitas.
Lalu apa akibatnya?
Akibatnya adalah mayoritas pedagang menjalankan usahanya dengan pasif, tidak memperluas jaringan penjualan dan pembelian, serta hanya menawarkan kategori produk yang terbatas.
Tak hanya pedagang grosir, pedagang eceran juga menghadapi tantangan dalam memenuhi kebutuhan stok barang dagangan dengan produk dan harga yang tepat. Teknologi dapat menjadi solusi bagi pedagang dalam menjalankan dan memajukan usahanya dengan lebih efisien.
Inilah yang dilakukan oleh GudangAda, sebuah aplikasi jual beli yang menghubungkan pedagang grosir dan eceran untuk bertransaksi dengan lebih cepat, lebih murah, lebih mudah, dengan jaringan yang lebih besar.
"Pedagang sembako adalah pemain utama yang memenuhi sebagian besar permintaan pasar, tetapi sering kali dilupakan ketika perusahaan e-Commerce melakukan pendekatan digitalisasi," tutur Chief of Business Development Officer GudangAda, Andre Widjaja.
![]() |
Oleh karenanya, GudangAda melakukan model bisnis yang memberdayakan setiap pedagang dan pemain di industri kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari ini. Menurut Andre, ini adalah solusi untuk mengembangkan industri barang kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari di Indonesia.
"Setelah beberapa bulan bergabung bersama kami, para pedagang biasanya mengalami peningkatan bisnis rata-rata 30-50%," katanya.
Dalam dua tahun, hampir 100% pedagang grosir utama dan lebih dari 150.000 pedagang eceran di lebih dari 500 kota telah bergabung di GudangAda.
Kemudahan penggunaan aplikasi GudangAda telah dirasakan oleh salah satu pedagang, Titi Herli. Pemilik toko Lancar Jaya ini bercerita tentang pengalamannya menggunakan aplikasi GudangAda.
"Awalnya cuma coba-coba eh ternyata pakainya gampang, padahal saya gaptek banget lho," Titi Herli, Pemilik Toko Lancar Jaya.
Selain para pedagang grosir dan eceran, pelaku UMKM lain yang memang bergerak di bidang makanan atau kuliner juga bisa memanfaatkanaplikasi GudangAda.
Untuk mulai menggunakan GudangAda, pedagang tinggal download, lalu mengikuti proses registrasi yang mudah, dan langsung memakai aplikasi dengan mengikuti setiap petunjuk di dalamnya.
Pedagang tidak lagi harus keluar toko untuk stok barang. Setelah jadi member dan memilih daftar kebutuhan, GudangAda akan langsung mengirim barang tersebut dalam waktu beberapa jam.
Hal terpenting adalah go digital, manfaatkan aplikasi untuk perbesar usaha dan perluas jaringan pasar, serta tingkatkan pengetahuan seputar teknologi.
(adv/adv)