Bank Mandiri Dukung Pemerintah Buka Keran Investasi Lewat MIF 2021

Bank Mandiri Dukung Pemerintah Buka Keran Investasi Lewat MIF 2021

Advertorial - detikNews
Selasa, 09 Feb 2021 00:00 WIB
mandiri
Foto: Screenshot
Jakarta - Investasi merupakan salah satu faktor krusial dalam pemulihan ekonomi nasional usai resesi akibat hantaman pandemi. Pemerintah pun mengeluarkan beragam cara untuk memikat para investor.

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut Indonesia memiliki beberapa sektor strategis yang dapat dijajaki oleh investor. Sektor tersebut di antaranya kesehatan, pengolahan sumber daya alam, pengembangan baterai mobil listrik, infrastruktur, dan green economy.

Untuk pengelolaan sumber daya alam, Luhut menjabarkan ada beberapa prasyarat yang harus dipenuhi investor. Pertama, investasi tersebut mesti menerapkan skema Business to Business (B2B). Selanjutnya, investasi harus dibarengi dengan penggunaan teknologi terbaik (first class).

"Ketiga harus ada transfer teknologi. Keempat, wajib memaksimalkan tenaga kerja lokal. Jika belum ada tenaga kerja lokal yang memadai, bangun politeknik untuk mendidik dan melatih orang Indonesia. Setelah 4 atau 5 tahun kita bisa gantikan tenaga kerja asing," ulas Luhut Airlangga dalam acara 'Macro Day' Mandiri Investment Forum, Rabu (3/2/2021).

Undang Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (UU Ciptaker) merupakan salah satu amunisi yang diandalkan Pemerintah Indonesia untuk menggaet investor. Undang undang tersebut mengatur reformasi struktural terkait kemudahan investasi dan berbisnis di Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan UU Ciptaker memuat 11 klaster. Secara garis besar, beleid ini berorientasi pada peningkatan nilai investasi, mempermudah aktivtias bisnis, meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan pekerja yang bermuara pada terciptanya lapangan kerja memadai.

mandiri

Foto: Screenshot

Airlangga menekankan, implementasi Omnibus Law UU Cipta Kerja di masa pandemi merupakan keputusan yang tepat. Sebab, payung hukum tersebut dapat mengentaskan berbagai persoalan yang timbul akibat pandemi, seperti PHK massal serta menurunnya investasi.

"Undang-undang ini akan membuat lebih mudah untuk berinvestasi dan membuka bisnis di Indonesia. Di waktu bersamaan, UU Cipta Kerja merupakan jembatan antara mitigasi pandemi COVID-19 dengan reformasi struktural jangka panjang," jelas Airlangga.

Pemerintah, kata Airlangga, juga menggulirkan serangkaian insentif untuk merangsang investasi. Termasuk di antaranya insentif fiskal dan non fiskal, keringanan pajak, serta insentif yang berkaitan dengan kebangkitan dan penguatan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Keseriusan pemerintah menggalang investasi diimplementasikan lewat pembentukan Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority(INA). Lembaga ini bertugas mengelola investasi dari investor dalam negeri maupun asing, serta mengendalikan dan mengawasi investasi yang dikucurkan.

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menerangkan investor dapat berinvestasi di berbagai kelas aset milik BUMN dan swasta melalui master fund yang dikelola INA. Mereka memiliki fleksibilitas dan diberikan hak preferensial untuk mempelajari aset-aset tersebut untuk ikut berinvestasi di dalamnya.

mandiri

Foto: Screenshot

Selain itu, INA juga membuka pintu bagi para investor yang bergerak di sektor yang lebih spesifik. Melalui pendanaan tematik, investor dapat masuk untuk berinvestasi di sektor-sektor strategis, seperti jalan tol, bandara, maupun pelabuhan.

"Investor yang fokus pada pendanaan tematik yang spesifik, seperti jalan tol, bandara, atau pelabuhan bisa bekerja sama dengan kami untuk membuat platform yang memungkinkan mereka berinvestasi di beberapa aset," jelas pria yang akrab disapa Tiko.

Tiko menambahkan, investor yang bekerja sama dengan INA juga dapat berinvestasi langsung (direct investment) ke level operator. Investasi langsung tersebut contohnya mendanai pengelolaan proyek bandara melalui operator lokal.

Tiko menegaskan INA menjamin keamanan berinvestasi di Indonesia melalui standard operating procedure (SOP) yang matang serta dikelola oleh orang-orang yang tepat.

"Keseimbangan pada dewan pengawas, kami yakin dapat menyeimbangkan kepentingan pemerintah dan kepentingan swasta," ulas Tiko.

Tiko meyakini kehadiran INA mampu membuka keran investasi yang lebih besar di Indonesia. Dengan begitu pemulihan ekonomi nasional akan berlangsung lebih cepat dan perekonomian kembali bergerak positif.

"Melalui perbaikan peraturan perundang-undangan dan tim yang kuat serta berstandar global, akan memberikan jaminan kepada investor untuk berinvestasi dalam jangka yang panjang di Indonesia. Hal ini lah yang akan membuat peluang investasi di Indonesia semakin besar dan menarik. Ada minat yang sangat besar dan kuat dari investor internasional untuk berinvestasi di berbagai asset yang kita miliki. Pada akhirnya jika investasi ini masuk akan menstimulasi pertumbuhan ekonomi nasional kita," papar Tiko.

Mandiri Investment Forum Jembatani Investor dan Stakeholder

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menyatakan pihaknya berkomitmen kuat untuk mendukung pemerintah dan dunia usaha di Indonesia agar dapat menjadi destinasi investasi para pemilik modal dan korporasi pengelola aset. Untuk membantu pemerintah menggalang investasi, Bank Mandiri menggelar Mandiri Investment Forum yang dihadiri para investor dalam negeri dan asing.

"Melalui Mandiri Investment Forum, Bank Mandiri Group berharap calon investor akan mendapatkan update informasi mengenai peluang investasi di Indonesia serta reformasi kebijakan yang telah diperkenalkan pemerintah untuk menggaet para investor. Melalui Forum ini, Bank Mandiri Group berkomitmen memberi kontribusi dalam percepatan pemulihan ekonomi nasional dari tekanan perlambatan ekonomi akibat pandemi COVID-19," ungkap Darmawan saat membuka sesi Macro Day Mandiri Investment Forum (MIF) 2021.

Forum bertajuk "Reform after The Storm" ini merupakan hasil kolaborasi Bank Mandiri dan Mandiri Sekuritas yang disokong oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Tahun ini merupakan edisi ke-10 penyelenggaraan MIF.

mandiriFoto: Screenshot

Berbicara kepada 14 ribu investor, termasuk sekitar 700 investor asing atau perusahaan asing, perwakilan kedutaan besar, dan nasabah Kantor Luar Negeri Bank Mandiri yang mengelola aset hingga lebih dari USD4 triliun, Darmawan mengatakan MIF merupakan kesempatan yang tepat untuk mempromosikan Indonesia karena investor dapat berkomunikasi langsung dengan para pengambil keputusan, baik di pemerintahan maupun di korporasi kategori layak investasi.

Di samping mengadakan Mandiri Investment Forum, Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Panji Irawan mengatakan komitmen Bank Mandiri dalam membangun iklim investasi yang kondusif di Indonesia telah direalisasikan antara lain melalui keberadaan kantor luar negeri (KLN) Bank Mandiri. Saat ini kantor luar negeri Bank Mandiri berada di Shanghai (China), Hong Kong, Singapura, Kuala Lumpur (Malaysia), London (UK), Cayman Island dan Dili (Timor Leste).

KLN Bank Mandiri berperan memfasilitasi kepentingan korporasi Indonesia di luar negeri, serta menjembatani kebutuhan korporasi global yang telah ataupun akan berbisnis di Indonesia, misalnya melalui jasa advisory atau fasilitator perdagangan.

Fasilitas yang diberikan Bank Mandiri untuk aktivitas perdagangan, antara lain Mandiri Global Trade, sebuah platform digital multiservice berbasis website, yang akan memberikan solusi atas berbagai kebutuhan finansial nasabah dalam transaksi perdagangan internasional di mana saja dan kapan saja. Layanan tersebut dapat digunakan secara nir-dokumen sehingga meningkatkan efisiensi.

Melalui platform ini, ribuan perusahaan nasabah Bank Mandiri telah mengakses berbagai transaksi untuk mendukung perdagangan internasional seperti penerbitan Letter of Credit (LC), Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN), Standby Letter of Credit (SBLC), shipping guarantee dan Bank Garansi (BG), serta berbagai fasilitas pembiayaan perdagangan, baik sebelum pengapalan (Purchase Order Financing, Inventory Financing) sampai dengan sesudah pengapalan, baik secara with recourse maupun without recourse (Export Bills Financing, Forfaiting, Invoice Financing, Supplier Financing) bagi eksportir maupun penjual domestik, dan tersedia bagi transaksi tidak hanya LC melainkan juga transaksi documentary collection maupun open account.

Berbagai layanan perdagangan internasional tersebut telah membawa Bank Mandiri menjadi salah satu lembaga keuangan pilihan eksportir dan importir dalam aktivitas mereka. Di tengah pertumbuhan negatif ekspor/impor Indonesia, Bank Mandiri mencatatkan pencapaian transaksi ekspor impor sebesar US$ 113,6 miliar sepanjang tahun 2020, dengan transaksi pembiayaan yang mencapai US$ 4,2 miliar. (adv/adv)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.