KoinWorks Catat Optimisme Peningkatan UKM Digital Indonesia di 2021

KoinWorks Catat Optimisme Peningkatan UKM Digital Indonesia di 2021

Advertorial - detikNews
Kamis, 21 Jan 2021 00:00 WIB
adv koinworks
Foto: dok. KoinWorks
Jakarta -

Pandemi COVID-19 yang menyerang Indonesia sejak Maret 2020 sangat berdampak pada aktivitas perekonomian. Salah satu lini yang terdampak cukup signifikan adalah para pelaku usaha kecil menengah (UKM).

Kurangnya daya beli masyarakat ditengarai menjadi penyebab utama terganggunya proses produksi. Pada akhirnya menimbulkan kerugian dan bermuara pada pengurangan tenaga kerja pada saat pandemi.

Melihat fakta-fakta tersebut, di 2020 lalu KoinWorks melakukan penelitian Digital SMEs Business Confidence atau Indeks Keyakinan UKM Digital. Penelitian ini dilakukan kepada 1.188 pelaku UKM di 34 provinsi yang ada di Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Chief Marketing Officer KoinWorks Jonathan Bryan mengatakan penelitian ini bertujuan untuk memperoleh pandangan pelaku UKM tentang cara mereka menghadapi lingkungan bisnis selama pandemi 2020, faktor-faktor yang mempengaruhi tindakan mereka, serta pandangan mereka terhadap bisnis setelah pandemi.

"Kita melihat bisnis mereka dengan adanya COVID-19, dengan adanya perkembangan industri apakah menjadi lebih baik atau ada insight nggak sih dari teman-teman SMEs sehingga insight ini nanti bisa diberikan kepada industri-industri lainnya," kata Jonathan saat acara Online Media KOINversation - Digital SMEs Confidence Report: Innovate or Drown yang digelar via Zoom.

ADVERTISEMENT

Dari hasil laporan tersebut, diketahui 33,2% responden mengaku mengalami penurunan penjualan mulai 31% hingga 75%. Sedangkan 89,2% para pemilik bisnis sepakat COVID-19 telah merugikan lingkungan bisnis di Indonesia. Namun di industri kesehatan, lanjutnya, terjadi peningkatan selama pandemi COVID-19.

Ia menambahkan selama pandemi COVID-19 juga ada perubahan perilaku para pembeli, yang awalnya membeli bahan pangan dan dimasak sendiri, lalu semakin hari menjadi beli makanan jadi melalui berbagai platform digital. Hal ini pun memberikan dampak terhadap pertumbuhan industri UKM.

Ia mencatat setidaknya ada lima industri atau bisnis yang menunjukkan peningkatan penjualan dan inovasi selama pandemi COVID-19. Industri yang memiliki kecenderungan tertinggi adalah bisnis di bidang makanan dan minuman, kesehatan, fashion, beauty mode dan hobi.

"Bisnis-bisnis yang tidak bisa berinovasi dalam waktu ini akan sangat sulit untuk beradaptasi karena seperti layaknya manusia bahwa adaptasi menjadi salah satu hal yang paling penting pada saat kita masuk ke lingkungan baru. COVID-19 yang kita sebut new normal itu memaksa kita untuk punya habit yang baru," tukasnya.

Sedangkan untuk optimisme para pelaku UKM di 2021, ia menyebutkan 20% dari para pelaku UKM merasa akan berjalan seperti biasa. Di satu sisi, 15,1% berkata bisnis akan meningkat karena para pelaku UKM sudah bisa beradaptasi dan memiliki banyak channel atau digital market yang bisa mereka pakai.

adv koinworksFoto: dok. KoinWorks

Sementara itu, salah satu pelaku UKM digital yaitu Jonathan Koo mengakui adanya UKM di segmen tertentu yang mengalami peningkatan penjualan selama pandemi. Namun, tak sedikit pula UKM yang mengalami penurunan, terutama UKM-UKM yang sebelumnya biasa berjualan secara offline.

"Dari saya dan teman-teman komunitas lebih ke rasa malas untuk berubah. Teman-teman yang punya toko offline dan sudah sangat nyaman bagi mereka untuk membuka toko di marketplace aja itu bagi mereka ribet karena nggak terbiasa. Hal ini berbeda sekali dari teman-teman yang dari awal online, bahkan penjualan kita naik secara gila-gilaan pada awal-awal pandemi," ucap pria yang biasa disapa Om Botak ini.

Ia menambahkan para pelaku UKM juga perlu melakukan inovasi agar bisa survive di masa pandemi. Bentuk inovasi itu ada bermacam-macam, lanjutnya, bukan hanya dari penambahan produk tapi juga bisa dari segi packaging-nya, jasa pengirimannya sehingga bisa menjangkau pasar yang lebih luas hingga ke luar kota.

Di masa pandemi, pemerintah juga turut membantu UKM dengan berbagai stimulus dan insentif untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Namun, menurut Om Botak, dukungan pemerintah masih belum tepat sasaran karena data-data yang masih kurang valid.

"Makannya dengan industri fintech seperti KoinWorks ini saya rasa sangat membantu sekali. Apalagi bagi seller-seller yang berjualan di marketplace," tukasnya.

Menurutnya, UKM digital yang mengandalkan modal reputasi di market place dan menjadikannya asset digital sangat terbantu dengan hadirnya fintech dalam hal peminjaman modal. Terlebih, saat ini, badan-badan finansial tradisional akan sangat berhati-hati dalam mengeluarkan pinjaman.

Berbicara soal optimisme pelaku UKM di 2021 ini, ia mengaku optimis dengan tahun ini. Ia yakin tahun ini akan menjadi tahun yang lebih baik dari 2020, terutama bagi para pelaku UKM digital.

"Habit orang Indonesia dalam belanja online sudah mulai kebentuk. Habit ini yang kita lihat jadi suatu trend yang sangat positif. Ketika orang sudah mulai terbiasa belanja online, maka pertumbuhannya akan luar biasa. Saya pribadi sangat optimis kalau 2021 ini, kita sebagai UKM yang go digital pasti akan jadi tahun yang lebih baik dari pada tahun 2020," pungkasnya.

(adv/adv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads