Pedagang Ini Beri Tips Belanja Stok Jualan Mudah & Murah Saat Pandemi

Pedagang Ini Beri Tips Belanja Stok Jualan Mudah & Murah Saat Pandemi

Advertorial - detikNews
Kamis, 21 Jan 2021 00:00 WIB
gudangada
Foto: Dok. GudangAda
Jakarta -

Awal mewabahnya Corona di Indonesia, masyarakat diimbau untuk tetap berada di rumah. Bahkan hingga saat ini beberapa daerah pun masih memberlakukan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) guna mencegah penyebaran virus Corona.

Pemberlakukan PSBB tentunya berdampak terhadap berbagai sektor, salah satunya sektor perdagangan. Hal ini terlihat dari banyaknya para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang terdampak, bahkan hingga mengalami penurunan omzet yang drastis.

Seperti halnya yang dirasakan Yani, salah seorang penjual grosir makanan ringan di kawasan Cikupa, Tangerang, Banten. Saat diberlakukannya PSBB, Yani mengaku sempat kebingungan mengisi stok jualannya. Apalagi saat itu di daerahnya juga diberlakukan pembatasan waktu berjualan.

"Pada saat kemarin itu ya memang sulit untuk kita karena pembatasan jam toko pun diberlakukan, PSBB juga ada di mana-mana. Jadi, kami sebagai toko berpikir stok kita aman nggak nih untuk penjualan. Gimana caranya kita tetap bisa berjualan saat pandemi," katanya.

Meskipun ada kebijakan PSBB, Yani mengatakan dirinya tak putus semangat untuk berjualan. Ia pun memanfaatkan platform GudangAda untuk melengkapi kebutuhan tokonya dan membantu bisnisnya untuk bisa berkembang.

"Alhamdulillah aplikasi GudangAda ini membantu sekali untuk saya, khususnya pada masa pandemi ini. Kita cari-cari barang untuk stok di gudang pun jadi gampang, gak perlu pusing, dan harganya juga bagus untuk dijual lagi. Pengirimannya juga ada GudangAda Logistik, jadi kita hemat waktu dan ongkos. Jadi saya berpikir saat pandemi ini memang harus pakai aplikasi online untuk bisa berkembang bisnisnya," ungkapnya.

Bukan hanya Yani, Sri Rejeki, agen grosir makanan ringan di Cikupa juga merasakan hal yang sama. Dampak pandemi yang sangat terasa di awal membuatnya kesulitan untuk berjualan. Namun melalui GudangAda dan GudangAda Logistik, kini dirinya tak lagi sulit untuk berjualan.

"Sebetulnya kalau dari awal kita terasa banget (dampaknya). Satu bulan, dua bulan itu kita sempat jatuh. Tapi berkat GudangAda jadinya kita ada yang membantu turun ke bawah untuk berjualan," katanya.

adv gudangadaFoto: Dok. GudangAda

Lewat aplikasi GudangAda, para pedagang juga tak perlu kesulitan untuk melakukan pemesanan. Seperti halnya yang dirasakan pemilik Toko Lancar Jaya, Titi Herlina. Meskipun sering dibilang gaptek (gagap teknologi), Herlina mengaku tak kesulitan untuk menggunakan aplikasi gudangada.

"Awalnya cuma coba-coba eh ternyata pakainya gampang padahal saya gaptek banget lho," katanya.

Senior Vice President Marketing & Commercial GudangAda, Imelda Scherers mengatakan GudangAda memang dihadirkan khusus untuk membangun infrastruktur B2B e-commerce dengan transaksi yang lebih cepat, lebih murah, lebih cerdas, dan lebih besar melalui teknologi.

"GudangAda memiliki misi memberdayakan seluruh ekosistem rantai pasokan FMCG (Fast Moving Consumer Goods) dengan menjembatani kesenjangan teknologi, memfasilitasi transaksi massal antar pedagang agar lebih efektif dan efisien," katanya.

Ia pun menjelaskan GudangAda tak hanya menjadi solusi bisnis saat pandemi, namun dapat menjadi solusi berbisnis secara keseluruhan. Melalui pemanfaatan digitalisasi, Imelda yakin ada banyak manfaat yang bisa dirasakan oleh para pedagang FMCG di Indonesia.

"GudangAda bukan hanya merupakan solusi bisnis di saat pandemi, tapi memang merupakan solusi pengembangan bisnis kedepannya untuk para pedagang tradisional FMCG dan UMKM dengan memanfaatkan teknologi dan digitalisasi yang memberikan banyak manfaat. Dengan menggunakan aplikasi GudangAda, para pedagang hanya perlu membuka aplikasi GudangAda untuk melihat toko grosir penjual terdekat di lokasinya dengan harga terbaik, kemudian melakukan transaksi pembelian online, dan barang akan diantar langsung ke toko oleh GudangAda. Tidak perlu lagi meninggalkan toko untuk membeli stok barang, sehingga bisnis mereka tetap dapat berjalan dengan lancar dan aman selama pandemi ini," imbuhnya.

Sementara itu, Chief Business Development Officer GudangAda, Andre Widjaja mengatakan saat ini, gudangada telah menghubungkan ribuan grosir dan pengecer ke platform-nya dan menjangkau 500 kota di seluruh Indonesia. Melalui GudangAda, kini para pedagang bisa lebih mudah untuk mendapatkan stok barang, bahkan lebih efisien karena tak perlu mengeluarkan biaya operasional untuk ke pusat grosir.

"Kita saat ini sudah memiliki lebih dari 300.000 pengguna terutama para pedagang tradisional dan grosir eceran yang tersebar di 500 kota. Dan sejak 2 tahun GudangAda berdiri, kami telah melayani lebih dari 1 juta transaksi," pungkasnya.

Untuk informasi lebih lengkap, bisa dilihat melalui website resmi GudangAda atau melalui akun resmi milik GudangAda di Instagram, Facebook, Twitter, dan YouTube. Saat ini aplikasi GudangAda dapat diunduh melalui App Store dan Google Play Store.

(adv/adv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.