Bahan bakar kendaraan menyumbang emisi karbon yang menyebabkan penurunan kualitas udara. Karena itulah banyak raksasa otomotif berbondong-bondong menciptakan produk yang ramah lingkungan. Salah satunya Electric Vehicle (EV) atau kendaraan listrik.
Tingginya penggunaan kendaraan pribadi, membuat Indonesia tak lepas dari target pasar produk kendaraan listrik yang ramah lingkungan, tapi tetap menghadirkan performa mumpuni. Salah satunya Hyundai Motors Indonesia yang belum lama ini memasarkan kendaraan listriknya di Indonesia.
Hyundai Motors Indonesia mengawali debut kendaraan listrik murni pertamanya di Indonesia melalui IONIQ Electric dan KONA Electric. Proporsi yang seimbang dan rancangan yang sangat detail, membuat IONIQ Electric terkesan elegan dan juga nyaman untuk dikendarai.
IONIQ Electric hadir dengan citra mobil futuristik. Mobil ini mampu menampung lima penumpang dan cocok digunakan untuk masyarakat perkotaan.
Sementara itu, untuk produk Sport Utility Vehicles (SUV), KONA Electric memiliki bentuk dan kontur sporty layaknya SUV Crossover. Meski tampang gahar, namun mobil ini juga memberikan kesan futuristik dengan teknologi paling mutakhir.
Mobil ini memiliki bentuk headligjht dan Daytime Running Light (DRL) yang unik. Desain lampu menjadi salah satu ciri khas dari mobil listrik Hyundai ini.
IONIQ Electric menggunakan motor listrik bermagnet permanen dan berefisiensi tinggi sebesar 100 kW (136 PS). Motor tersebut memproduksi torsi hingga 295 Nm yang didistribusikan ke roda depan. Dengan dorongan torsi dan tenaga tersebut, mobil dapat berakselerasi 0-100 m dalam 9,9 detik.
Tenaga gerak KONA Electric bersumber dari motor listrik sinkron bermagnet permanen dengan efisiensi tinggi sebesar 100 kW (136PS) yang menumpahkan torsi 395 Nm. Limpahan torsi dan tenaga didistribusikan ke roda depan.
Kedua mobil futuristik Hyundai mengandalkan baterai Lithium-ion Polymer untuk menyuplai tenaga. Menjadikan IONIQ Electric dan KONA Electric tidak memuntahkan gas buang penghasil polusi ke lingkungan. IONIQ Electric menggunakan baterai berkapasitas 38,3 kWh sementara KONA Electric dibekali baterai berkapasitas 39,2 kWh.
Unit baterai di IONIQ Electric dan KONA Electric sudah diperhitungkan keamanannya. Baterai memiliki beberapa tingkatan proteksi untuk mencegah bahaya dari korsleting listrik baterai.
Bagian luar baterai didesain dengan bentuk rigid cell architecture dilengkapi bagian pemisah dari material keramik untuk melindungi bagian inti dari benturan. Berikutnya terdapat vehicle cooperative control yang terhubung langsung dengan motor listrik. Bagian ini akan merespon begitu terdeteksi ada korsleting listrik akibat tegangan tinggi. Sistem manajemen baterai turut dilengkapi dengan fitur active protection yang secara otomatis memutus aliran listrik begitu terdeteksi ada kondisi malfungsi saat pengisian daya.
Hyundai memasangkan teknologi regenerative braking di kedua mobil listriknya untuk meningkatkan efisiensi. Teknologi tersebut memungkinkan pengisian daya baterai secara otomatis memanfaatkan energi kinetik saat pengereman.
Pengguna IONIQ Electric dan KONA Electric akan menikmati berbagai keuntungan. Selain nyaman dikendarai dan ramah lingkungan, mobil listrik Hyundai tergolong hemat biaya operasional dan maintenance.
Dalam sekali pengisian penuh baterai, IONIQ Electric bisa menempuh jarak 373 km, sedangkan KONA Electric menembus jarak 345 kilometer. Jika dihitung berdasarkan biaya penggunaan daya listrik (kategori R2-R3), IONIQ Electric memiliki efisiensi daya 0,138 KwH/Km sedangkan KONA Electric mencapai efisiensi 0,150 KwH/Km. Jika dikonversi dengan tarif listrik saat ini, Hyundai IONIQ Electric hanya menghabiskan biaya Rp 19.936 untuk menempuh jarak 100 Km, sedangkan KONA Electric menyerap biaya Rp 21.670 per 100 Km perjalanan.
Dalam hal perawatan, pemilik IONIQ Electric dan KONA Electric tak harus merogoh kocek untuk biaya ganti oli mesin, transmisi, atau tune-up mesin. Di samping itu, sesuai dengan regulasi dari pemerintah, pengguna mobil listrik murni dapat menikmati gratis BBN (Bea Balik Nama), biaya perpanjangan STNK yang lebih murah jika dibandingkan mobil lain yang harganya sama, dan tentunya terbebas dari peraturan ganjil-genap.
Pemilik mobil listrik Hyundai tak perlu khawatir tentang pengisian daya baterai. Karena setiap unit mobil telah dilengkapi dengan in-cable control box (ICCB) atau portable charger dengan soket yang dapat dihubungkan dengan stop kontak listrik standar di rumah atau tempat lainnya.
Pengisian baterai juga bisa dilakukan di setiap dealer resmi Hyundai. Pabrikan otomotif asal Korea Selatan ini masih terus memperluas kerja sama dengan sejumlah mitra untuk menyediakan tempat pengisian mandiri.
Selain itu, pengguna mobil listrik dapat mengisi daya di titik Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang tersebar di berbagai tempat. Lokasi SPKLU dapat dilihat melalui aplikasi Charge.in, dapat diunduh di Google Play Store.
Dua mobil listrik besutan Hyundai Motors Indonesia ini, dibanderol dengan harga di bawah Rp 1 miliar. Cukup murah dibandingkan dengan harga mobil listrik lain bertipe hybrid dan Plug-In Hybrid Electric Vehicle (PHEV) yang ada di Indonesia.
Hyundai IONIQ Electric memiliki dua varian, yaitu tipe Prime dibanderol Rp 642,8 juta dan tipe Signature seharga Rp 664,8 juta. Sementara itu, Hyundai KONA Electric dipatok dengan harga Rp 674,8 juta.
Hyundai memberikan pendampingan layanan purnajual yang lengkap untuk pemilik IONIQ dan KONA Electric. Garansi dasar diberikan selama 3 tahun atau 10 ribu kilometer pertama (mana yang tercapai lebih dulu). Ada juga garansi high voltage yang diberikan 8 tahun atau 160 ribu kilometer (mana yang tercapai lebih dulu). Selama 5 tahun atau sampai pemakaian 75 ribu kilometer, pengguna dibebaskan biaya perawatan mobil.
Jika membutuhkan pengisian daya dalam kondisi darurat, pengguna dapat menggunakan layanan Mobile Charging yang diberikan gratis selama masa garansi. Selain itu, tersedia pula Roadside Assistance selama masa garansi.
(adv/adv)