Pimpin Upacara HJB Ke-343, Bupati Anna Ungkap Prestasi Bojonegoro

Pimpin Upacara HJB Ke-343, Bupati Anna Ungkap Prestasi Bojonegoro

Advertorial - detikNews
Rabu, 21 Okt 2020 10:00 WIB
adv bojonegoro
Foto: Pemkab Bojonegoro
Jakarta -

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro menggelar Upacara Hari Jadi Bojonegoro (HJB) ke-343 di Pendopo Malowopati Bojonegoro. Upacara itu juga menampilkan video capaian Bojonegoro selama dua tahun terakhir. Lalu di akhir acara ada pemberian piagam penghargaan secara simbolis kepada 15 peraih prestasi membanggakan kabupaten Bojonegoro tahun 2020.

Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah dalam pidatonya menyampaikan peringatan HJB Bojonegoro ke-343 tahun dilaksanakan dalam suasana keprihatinan di tengah suasana pandemi COVID-19 yang sampai saat ini masih diupayakan pencegahan penularan dan penanganannya.

"Pada kesempatan ini, kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para pemimpin pendahulu kami, sesepuh dan pinisepuh, alim ulama, tokoh masyarakat, semua pemangku kepentingan dan seluruh warga Bojonegoro yang telah berkiprah dalam membangun Bojonegoro tercinta," ujar dia.

Ia mengungkapkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun, yaitu pada tahun 2019 IPM Bojonegoro sebesar 68,75 mengalami peningkatan 0,9 dari capaian tahun 2018 yang sebesar 67,85. Peningkatan sebesar 0,9 ini termasuk salah satu dari lima kabupaten/kota di Jawa Timur dengan kenaikan paling besar.

"Pertumbuhan ekonomi dengan migas meningkat dari 4,41% pada tahun 2018 menjadi 6,34% pada tahun 2019, sedangkan pertumbuhan ekonomi nonmigas tumbuh melambat, yaitu dari 5,66% pada tahun 2018 menjadi 5,29% pada tahun 2019," ujarnya.

Anna mengatakan Pemkab Bojonegoro dalam kurun waktu 2018 dan 2019 juga telah mampu menurunkan angka pengangguran sebesar 0,49%. Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten Bojonegoro tahun 2018 sebesar 4,19% menjadi sebesar 3,7% pada tahun 2019.

Penurunan Angka Kemiskinan periode 2018-2019 sebesar 0,78% atau ekuivalen dengan penurunan 9 ribu masyarakat miskin. Angka kemiskinan Kabupaten Bojonegoro tahun 2018 sebesar 13,16% ekuivalen dengan 163 ribu masyarakat miskin menjadi 12,38% tahun 2019 ekuivalen dengan 154 ribu masyarakat miskin.

"Penurunan 0,78% ini termasuk salah satu dari sepuluh kabupaten/kota dengan penurunan kemiskinan terbesar di Jawa Timur," ujarnya.

Salah satu program Kabupaten Bojonegoro sebagai wujud kepedulian meringankan beban masyarakat miskin yang anggota keluarganya meninggal yaitu diberikan santunan duka sebesar Rp 2,5 juta per orang. Alokasi santunan kematian tahun 2019 sebesar Rp 5,97 miliar dan alokasi tahun 2020 sebesar Rp 12 miliar dengan asumsi penerima manfaat selama tahun 2019-2020 sejumlah 7.188 orang.

"Tahun 2019 Pemkab Bojonegoro telah membangun 117 km jalan dan tahun 2020 ini kami lanjutkan kembali dengan pembangunan 121 km jalan, sehingga tahun 2021 total jalan dengan kondisi mantap sepanjang 630 km tuntas," ujar Anna.

"Setelah jalan poros kabupaten tuntas, tahun 2021-2023 nanti kita akan mulai membangun jalan poros antar desa sepanjang 1.449 km. Sehingga kami berharap nantinya tahun 2023 seluruh akses jalan baik poros kabupaten maupun jalan poros antar desa sudah bisa dalam kondisi mantap," imbuhnya.

Diungkapkannya, saat ini Kabupaten Bojonegoro juga sudah membangun dua jembatan akses antar kabupaten, yaitu jembatan Lu-Me yang menghubungkan Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Blora serta tahun 2021 pembangunan jembatan Ka-Re yang menghubungkan Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Tuban.

Selain pemenuhan layanan dasar di bidang infrastruktur, Pemkab Bojonegoro juga memiliki komitmen terhadap pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dalam rangka peningkatan kesejahteraan petani, Pemkab Bojonegoro sudah menginisiasi dan melaksanakan Program Petani Mandiri melalui akses Kartu Petani Mandiri (KPM).

"Pemerintah Kabupaten Bojonegoro tahun 2020 ini telah mengalokasikan Rp 59 miliar yang diberikan kepada 405 kelompok tani di 252 desa," ujarnya.

Selain PPM, Pemkab Bojonegoro juga memberi alokasi kemudahan permodalan bagi pedagang mikro dan ultra mikro melalui program pemberdayaan usaha mikro dan akses Kartu Pedagang Produktif (KPP). Pemkab Bojonegoro telah menyiapkan alokasi anggaran melalui Bank Perkreditan Rakyat (BPR) sejumlah Rp 20 miliar untuk pembiayaan ultra mikro.

"Dalam rangka peningkatan ekonomi masyarakat, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro sudah melakukan revitalisasi pasar daerah agar lebih bersih, nyaman, dan aman. Dalam kurun waktu 2019-2020, Pemkab telah melakukan pembangunan dan perbaikan 11 pasar daerah dengan total alokasi Rp 73 miliar," ujar Anna.

"Program-program tersebut diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat yang berdampak pada terwujudnya kehidupan berkelanjutan yang layak dan tercapainya Masyarakat Makmur Sejahtera sesuai dengan tema Hari Jadi Bojonegoro pada tahun ini yaitu 'Bojonegoro Kerja, Maju, dan Prestasi Bersama'," imbuhnya.

Lebih lanjut Anna mengatakan dalam hal peningkatan pelayanan kesehatan, di HJB Bojonegoro ke-343 kali ini, Pemkab Bojonegoro mendapatkan 'kado spesial' berupa piagam penghargaan pencapaian Universal Health Coverage (UHC) dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Jawa Timur dan menjadi satu-satunya kabupaten di Jawa Timur yang termasuk dalam kategori UHC. Jumlah masyarakat yang ditanggung dalam asuransi sebesar 98,76% atau sejumlah 1.319.301 jiwa.

Lalu di bidang pendidikan, Pemkab Bojonegoro memberikan pembiayaan sekolah lewat DAK Pendidikan bagi siswa Madrasah Aliyah (MA) sebesar Rp 13,5 miliar bagi 11.905 siswa. Selain pemberian DAK bagi MA, Pemkab juga mengalokasikan beasiswa bagi putra putri daerah.

Beasiswa scientist sudah dianggarkan Rp 15 miliar bagi 375 siswa. Selain beasiswa scientist, Pemkab juga mengalokasikan beasiswa satu desa dua sarjana sebesar Rp 8,6 miliar bagi 860 siswa serta beasiswa kurang mampu sebesar Rp 952 juta.

"Sebagaimana tertuang dalam salah satu misi daerah, yaitu perlindungan bagi perempuan, anak dan kaum dhuafa, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro Saat ini sudah memiliki empat Tempat Penitipan Anak (TPA), yaitu TPA Kalitidu, TPA Kapas, TPA Baureno dan TPA Ngasem yang saat ini masih proses pembangunan," ujar Anna.

Selain program perlindungan anak, Pemkab juga mengalokasikan bantuan bagi anak yatim dan terlantar, bantuan warga sakit menahun, dan penyandang disabilitas. Anna mengatakan Pemkab telah mengalokasikan BPNT Daerah bagi 11.625 KPM.

Bagi para lansia, di tahun 2020 ini Pemkab telah mengalokasikan program permakanan lansia yang diberikan melalui masing-masing kecamatan untuk memberikan tambahan nutrisi bagi lansia dengan alokasi Rp 10,3 miliar.

"Kami harapkan Bapak dan Ibu Camat serta Kepala Desa turut serta mengawal dan memfasilitasi pelaksanaan program-program Kabupaten yang diberikan pada masyarakat. Bapak Ibu warga Bojonegoro yang saya cintai, segala yang telah kita capai tentu tidak boleh membuat kita berpuas diri,"

"Mari kita terus bahu membahu dalam bekerja, bersinergi dalam mengatasi tantangan ke depan, guna melakukan percepatan pembangunan di Kabupaten Bojonegoro tercinta. Kami sampaikan terima kasih atas semua kontribusi yang diberikan dari semua pihak bagi kemajuan Bojonegoro yang kita cintai," pungkasnya.

(adv/adv)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.