.webp)
Seiring dengan pandemi yang berkepanjangan, para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) juga semakin kesulitan untuk mempertahankan usahanya. Tanpa adanya inovasi yang dilakukan, para #PenjagaWarga tersebut bisa saja harus kehilangan sumber penghasilan yang dimiliki.
Namun, ada cerita inspiratif yang dibagikan oleh salah satu pelaku UMKM bernama Wargiyem. Wargiyem adalah seorang pemilik toko kelontong bernama 'Warung Eva' yang terletak di Pedongkelan, Jakarta Utara. Ia pun menceritakan perjuangannya berjualan bersama anak perempuannya yaitu Elis.
"Saya usaha sudah 20-30 tahun di sini. Dari nol sampai sekarang, dulu pas mulai karena suami gak bekerja jadi warung adalah sumber penghasilan keluarga," ungkap Wargiyem, dalam keterangan tertulis.
Wargiyem menceritakan kesulitannya untuk berjualan di tengah pandemi. Kendala seperti mencari stok barang warungnya sering dialami, namun ia terus berjuang karena warung tersebut merupakan sumber penghasilan satu-satunya bagi keluarga.
"Sekolahin anak, makan, semuanya dari sini. Pokoknya untuk hidup saya gitu," ujarnya.
Namun, Wargiyem menyatakan dirinya dapat bertahan setelah ia menggunakan teknologi untuk mencari stok barang lewat aplikasi bernama Sahabat Warung.
Wargiyem juga menuturkan beberapa merek produk lebih dicari ketika orang-orang melakukan transaksi di warungnya. Dan untungnya produk-produk yang laris manis tersebut dapat ditemukan lewat aplikasi Sahabat Warung.
"Unilever adalah produk yang paling dicari. Dari dulu, dari mulai agen naik motor sampai sekarang online (jualannya)," ujar Wargiyem.
 Foto: Dok. Instagram/Unilever Indonesia |
Sementara itu, anak dariWargiyem,Elis mengatakan dengan adanya aplikasi ini usaha keluarganya menjadi sangat terbantu. Khususnya membantu sekali untuk sang Ibu yang dulu harus menjadi agen keliling.
"Kalau dulu ibu suka ke Cengkareng, jadi agen naik motor. Kalau sekarang sudah online," ujar Elis.
Elis pun menceritakan keunggulan dari aplikasi Sahat Warung yang bisa membantu digitalisasi proses mencari stok barang di warung usahanya.
"Di Sahabat Warung itu sangat mudah beli produknya, gambarnya produknya juga jelas. Terus mudah kalau misalkan cari barang itu lebih gampang, tinggal diklik, cari Molto atau produk lainnya," jelasnya.
"Di situ saya belinya lebih gampang. Bisa satuan, lusinan, atau kartonan. Pembayarannya juga lebih mudah, lalu bisa COD, bayar di tempat dan sehari sampai juga free ongkir," pungkasnya.
 Foto: Dok. Instagram/Unilever Indonesia |
Itulah kisah inspiratif dari Wargiyem sebagai pelaku UMKM yang mampu bertahan di tengah pandemi melalui digitalisasi warung miliknya. Wargiyem memanfatkan aplikasi Sahabat Warung yang dibuat oleh Unilever Indonesia.
Aplikasi Sahabat Warung adalah platform digital yang diluncurkan untuk memudahkan pelaku UMKM warung dalam proses pemesanan barang, proses komunikasi, serta memangkas rantai distribusi. Harapannya aplikasi ini juga dapat membantu dan mendorong pelaku UMKM warung untuk bermigrasi ke e-commerce di tengah pandemi.
Kepedulian Unilever Indonesia kapada para UMKM, kususnya pedagang warunglah yang menjadi alasan Unilever Indonesia melaksanakan kampanye #UnileverUntukIndonesia untuk memberikan dukungan nyata senilai total Rp 40 miliar bagi 147.000 pedagang warung di ekosistem perusahaan agar tetap sehat selamat dan dapat tetap berjualan.
Hal ini dilakukan dengan cara menyumbangkan keuntungan dari transaksi dengan warung-warung tersebut selama tiga bulan ke depan. Bantuan disampaikan dalam bentuk paket berisi produk kebersihan serta alat perlindungan diri, dan tambahan modal untuk keberlangsungan usaha yang berbentuk e-coupon yang bisa digunakan di aplikasi sahabat warung.
Unilever Indonesia terus melakukan berbagai upaya untuk membantu para UMKM agar dapat bertahan dan bangkit di masa pandemi. Hal itu mengingat UMKM punya peranan penting yang perlu dijaga sehingga ekonomi Indonesia bisa tetap aman serta dalam upaya #JagaUMKMIndonesia.
Selain mengembangkan aplikasi sahabat warung yang memudahkan para pedagang warung untuk tetap berjualan dengan aman selama pandemi, Unilever juga bekerja sama dengan Gojek untuk memberikan manfaat positif bagi konsumen, pelaku usaha, dan pekerja informal di Indonesia dengan bermitra melalui GoToko. GoToko merupakan platform digital B2B yang menghubungkan para pelaku UMKM di Indonesia dengan perusahaan barang konsumen terkemuka.
Keuntungan dari kerja sama ini adalah pelaku UMKM bisa menggunakan GoToko dalam mengakses rangkaian produk kebutuhan sehari-hari secara lengkap dari berbagai merek, termasuk produk dari Unilever, dengan harga bersaing dan biaya pengiriman yang terjangkau.
Presiden Direktur Unilever Indonesia Hemant Bakshi mengatakan saat ini adalah waktu yang tidak menentu, menantang, penuh ketidakpastian, dan belum pernah terjadi sebelumnya. Karenanya lewat kolaborasi, Unilever percaya akan ada manfaat yang lebih besar untuk orang banyak dan diharapkan nilai-nilai yang tercipta lewat kerja sama bersama Gojek mampu membantu UMKM.
"Tidak hanya bertahan tetapi, berkembang seraya kita melewati krisis ini. Kami berharap kerja sama antar pemimpin bisnis seperti yang kami lakukan akan bisa membantu kita semua bangkit menuju Indonesia yang lebih sehat, sejahtera dan maju," ujar Hemant.
Sementara itu, Co-CEO Gojek Group Andre Soelistyo mengatakan pihaknya sangat senang dapat bekerja sama dengan Unilever. Hal itu karena kedua perusahaan mengemban misi yang sama untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan memudahkan akses kebutuhan barang dan jasa.
"Dengan kemampuan memberikan akses terhadap berbagai macam rangkaian produk kebutuhan sehari-hari, serta pengalaman Unilever yang luas dalam hal bermitra dengan para peritel tradisional yang didukung teknologi dan jejak digital Gojek di Indonesia, kami yakin inisiatif ini dapat bermanfaat bagi berbagai segmen masyarakat di Indonesia dan membangun ketahanan yang lebih baik bagi perekonomian dalam berbagai situasi," pungkas Andre.
(adv/adv)
