Tentrem Mall saat ini tengah menjadi perbincangan hangat karena adanya berbagai pemberitaaan viral yang menyebut Tentrem Mall tidak menerapkan protokol kesehatan terhadap pengunjung.
Hal tersebut bermula dari viralnya foto dan video di media sosial yang memperlihatkan sejumlah pengunjung Tentrem Mall bergerombol di satu titik dan tidak mengindahkan physical distancing.
Menyikapi hal ini, Direktur Utama Tentrem Mall sekaligus Direktur Sido Muncul mengatakan hal tersebut mungkin terjadi karena masyarakat tertarik dengan videotron yang berada di atrium. Videotron tersebut menjadi daya tarik baru dan satu-satunya di wilayah Jawa Tengah.
"Secara umum kami mengikuti semua protokol new normal" tegas Irwan ketika ditemui di Kantor Sido Muncul, Jl. Cipete Raya Nomor 81, Jakarta, Senin (24/8/2020).
![]() |
Irwan menjelaskan untuk mengatasi kerumunan yang ada, pihaknya bekerja sama dengan Satpol PP dan Polsek Semarang. Soal videotron yang menjadi viral, Irwan mengatakan akan menutupnya untuk sementara waktu.
"Kami juga akan mematikan LED videotron untuk sementara waktu. Kami mohon maaf, hal ini kami lakukan karena kami mengutamakan keselamatan dan kesehatan kita bersama," imbuhnya.
Tentrem Mall sendiri merupakan pusat perbelanjaan baru di Kota Semarang yang dibuka sejak tanggal 13 Agustus 2020. Antusiasme masyarakat pun tinggi dalam menyambut mal baru ini, terbukti dari tidak lama setelah dibuka, Tentrem Mall dipadati pengunjung tidak hanya dari Kota Semarang, melainkan juga dari luar kota.
Soal protokol kesehatan yang diterapkan, General Manager Tentrem Mall & Suites, Gustaf Riandory juga mengatakan pihaknya telah menerapkan aturan protokol new normal.
"Kami menyediakan pendeteksi suhu, masker dan hand sanitizer otomatis yang kami letakkan di setiap akses masuk ke mal kami sehingga pengunjung yang masuk ke mall kami dipastikan dalam keadaan suhu yang normal, mengenakan masker, hand sanitizer juga kami sediakan agar dapat digunakan oleh pengunjung," ujar Gustaf.
Selain itu, Gustaf juga menyebut penyemprotan disinfektan dilakukan setiap hari setelah mal tutup dan pagi hari sebelum Tentrem Mall mulai beroperasi. Gustaf juga mengatakan pihaknya menerapkan teknologi UV sanitizer di eskalator sebagai antisipasi tambahan.
"Pegangan eskalator di mal kami dilengkapi dengan teknologi yang menggunakan UV sanitizer, sehingga dengan sinar UV, kuman kuman akan mati," tuturnya.
Gustaf menambahkan pihaknya juga melakukan praktek social distancing pada saat antrian dengan menerapkan garis antrian berjarak 120 cm untuk setiap pengunjung dan pada saat menggunakan eskalator.
"Kami memposisikan petugas kami untuk memberikan pengarahan kepada para pengunjung untuk memberikan jarak 2 anak tangga eskalator antara pengunjung satu dengan yang lainnya," imbuhnya.
Selain itu sesuai dengan aturan pemerintah, Tentrem Mall hanya memperbolehkan 50% pengunjung masuk dari kapasitas maksimal 2.000 orang. Sehingga pada waktu yang bersamaan, di dalam Tentrem Mall hanya ada 1.000 orang saja.
"Namun karena antusias masyarakat sangat tinggi, kerumunan pengunjung tidak dapat dihindari untuk itu kami bekerja sama dan berkoordinasi dengan aparat terkait seperti Polsek, Satpol PP dan Babinsa untuk melakukan imbauan menjaga jarak serta tetap memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku," jelasnya.
Gustaf berharap dengan mematuhi protokol yang berlaku dan mematuhi imbauan pemerintah, pandemi ini bisa segera terlewati sehingga roda ekonomi bisa pulih seperti sedia kala.
Pengelola Tentrem Mall, Naomi Patadungan mengatakan pihaknya sangat memperhatikan keselamatan semua orang dan juga SOP mengenai protokol COVID-19 sesuai dengan anjuran Pemerintah Indonesia dan juga Pemerintah Daerah setempat.
"Sehingga kami selalu memantau kegiatan ini dari hari ke hari. Jadi kalau ada masalah safety, antisipasi dilakukan sebelum potensi risiko itu terjadi jadi kami akan terus memantau mal ini dari waktu ke waktu memastikan keselamatan semua orang sesuai protokol COVID-19," tegasnya.
(adv/adv)