Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah secara resmi membuka kembali tempat wisata Bojonegoro dalam acara 'Launching Reopening Tempat Wisata Bojonegoro'. Hal ini bertujuan menyambut adaptasi tatanan kenormalan baru sekaligus memulihkan kembali roda ekonomi masyarakat di sektor seni budaya dan pariwisata yang telah lama vakum.
Anna mengatakan sesuai dengan pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo kemarin, pandemi COVID-19 yang mewabah di seluruh dunia menyebabkan berbagai aktivitas terhenti. Saat ini, Pemerintah sedang memulai kembali dengan menerapkan tatanan kehidupan baru. Menurutnya, hal ini akan memakan waktu yang lama karena daya dukung yang berbeda di setiap negara.
"Seperti misal tempat wisata Khayangan Api di Bojonegoro tentu berbeda dengan tempat wisata di negara lain yang didominasi turis internasional. Sedangkan tempat wisata yang ada di Kabupaten Bojonegoro selama ini banyak didominasi pengunjung turis lokal sehingga restart-nya akan semakin cepat tercapai. Dengan momentum ini, pasti ada sesuatu yang akan kita kejar. Ada sesuatu kita raih, dan ada sesuatu yang kita laksanakan dengan cepat dibanding dengan negara lain," ujar Anna dalam keterangan tertulis.
![]() |
Lebih lanjut Anna menjelaskan saat ini Pemkab Bojonegoro sedang mempercepat kenormalan baru di sektor pariwisata guna memulihkan kembali ekonomi masyarakat dari pegiat seni budaya maupun pelaku usaha pariwisata. Pasalnya, dalam kurun waktu hampir lima bulan, mereka mengalami keterpurukan sehingga sulit untuk bertahan di tengah pandemi.
"Maka pada hari ini Pemkab Bojonegoro melalui Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata membuka kembali tempat wisata dengan tetap mengedepankan prosedur protokol COVID-19 sehingga Bojonegoro tetap menjadi ikon 'Bojonegoro Terusan Pariwisata'," katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Budianto menyampaikan dibukanya kembali tempat wisata Bojonegoro telah sesuai dengan kondisi Bojonegoro yang berangsur terlepas dari zona merah. Namun, hal ini tetap perlu berpedoman serta memperhatikan faktor kesehatan, kebersihan, keamanan, dan keselamatan.
![]() |
Adapun yang menjadi prioritas standar protokol kesehatan saat ini yaitu daya tarik wisata, pekerja daya tarik wisata, pengunjung daya tarik wisata dan pedagang daya tarik wisata.
"Ini sudah kita mulai melalui beberapa tahapan mulai dari simulasi tanggal 3-5 Agustus 2020, kemudian uji coba tanggal 6-14 Agustus 2020, pembukaan hari ini sampai akhir Agustus nanti akan kita lakukan monitoring dan evaluasi," papar Anna.
Saat ini, telah dilaksanakan simulasi dan uji coba terhadap beberapa objek wisata yang dikelola oleh Pemkab Bojonegoro di antaranya Wisata Khayangan Api, Dander Water Park dan Waduk Pacal.
"Sehingga nanti akan kita sampaikan kepada pengusaha jasa pariwisata ada 22 hotel, 3 buah restaurant, 14 cafe, 56 rumah makan, 19 Desa Wisata, 19 spa dan gym, serta beberapa tempat wisata yang dikelola swasta," pungkasnya.
Dalam acara tersebut, turut hadir Forkopimda, Sekda Nurul Azizah, Kepala OPD, perwakilan Perum Perhutani KPH Bojonegoro, Forkopimcam Ngasem, Kades Sendangharjo, dan pegiat seni budaya dan pariwisata.
(adv/adv)