Keterbatasan pelayanan kesehatan di saat pandemi berakibat terhadap lonjakan angka kehamilan di Indonesia. Menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) indikatornya terdapat 400.000 lebih kehamilan baru yang tidak direncanakan selama pandemi.
Terkait hal ini Human Initiative sebagai organisasi sosial nasional, mendukung Program Bidan Inspiratif bertema 'Peran Bidan dalam Menjaga 1.000 HPK di Masa Pandemi' yang diinisiasi oleh PT. Kimia Farma Tbk yang mulai diluncurkan pada Sabtu (25/7/2020). Vice President Operation Human Initiative Andjar Radite mengatakan di tengah pandemi bidan juga memiliki peran yang sama dengan tenaga kesehatan lainnya dalam menjaga kesehatan masyarakat.
"Dalam keadaan pandemi seperti ini, tidak sedikit bidan yang berperan sangat besar dalam menjaga kesehatan masyarakat. Peran bidan di luar pandemi kan sudah jelas menjaga kesehatan masyarakat sekaligus berperan dalam membantu melahirkan anak dan 1.000 HPK. Namun, di luar itu agar bisa mencapai hasil yang optimal tentunya (bidan) juga (berperan) menjaga kesehatan lingkungan atau masyarakatnya," ujarnya dalam acara 'Launching Program Bidan Inspiratif' di Kimia Farma Learning Centre, Jakarta, Sabtu (25/7/2020)..
Pasalnya, 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) merupakan hal penting bagi orang tua dan tumbuh kembang anak. Untuk itu, diperlukan peran bidan dalam menjaga kesehatan ibu dan anak.
Senada dengan Andjar, Direktur Umum dan Human Capital Kimia Farma Dharma Syahputra menjelaskan bidan juga merupakan garda terdepan selama pandemi COVID-19. Oleh karena itu, program ini diluncurkan dalam rangka mengapresiasi peran bidan dalam menjaga 1.000 HPK di masa pandemi.
"Seperti yang kita ketahui bersama, bidan merupakan tenaga kesehatan yang juga berada di garda terdepan untuk menyelamatkan ibu dan anak saat melahirkan. Apalagi di tengah kondisi pandemi COVID-19," katanya.
"Kami berharap dengan segala keterbatasan di situasi pandemi ini, PT. Kimia Farma Tbk bersama Kitabisa dan Human Initiative melalui Program Bidan Inspiratif dapat memberikan support dan dukungan penuh kepada para bidan. Semoga para bidan dapat menginspirasi sehingga mampu tetap sigap dalam menjaga 1.000 HPK," imbuhnya.
Terkait target, Dharma mengatakan pihaknya lebih menargetkan terhadap kesadaran masyarakat tentang menjaga kesehatan. Untuk peluncuran pertama, Kimia Farma akan mendanai 15 bidan inspiratif. Dharma berharap program ini bisa terus berlanjut sehingga bidan di seluruh Indonesia bisa ikut berpartisipasi.
"Kalau program support dari kami terhadap 15 bidan inspiratif ini yang akan kita bawa. Dananya nanti kita akan menyesuaikan kebutuhan dari kita lihat masing-masing programnya," katanya.
"Nah, kedepannya seperti apa? Tentu inisiasi pertama untuk melihat bagaimana program ini bisa memberi impact dan bisa kita kelola dengan baik. Dari sini akan kita evaluasi dan harapannya tentu ke depan akan lebih besar lagi. Kami ingin mungkin hampir 500.000 bidan di seluruh Indonesia bisa berpartisipasi di dalam program ini," imbuhnya.
Adapun Program Bidan Inspiratif saat ini masih dikhususkan bagi para bidan di Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang. Dharma menjelaskan di wilayah tersebut terdapat berbagai permasalahan sehingga perlu adanya gerakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
"Karena di wilayah tersebut ada potensi masyarakat yang membutuhkan dan berbagai permasalahan seperti stunting atau gizi buruk sehingga kita bisa memberikan awareness kepada masyarakat luas," paparnya.
Selain itu, adanya pandemi COVID-19 juga menjadi salah satu hambatan program ini belum dapat dilakukan di wilayah lainnya. Dharma juga memaparkan menurut Ikatan Bidan Indonesia (IBI) wilayah Tangerang merupakan salah satu yang memiliki pengelolaan yang baik sehingga ia berharap program ini dapat berjalan efektif.
"Kebetulan situasinya pandemi, jadi kami tidak bisa menginisiasi program ini di luar Jawa sekaligus. Ini merupakan program pertama, jadi validasi menurut kami penting. Kita ingin lihat bagaimana ini bekerja secara efektif, jadi dimulai dari yang dekat dulu dan kebetulan Tangerang bisa jadi role model karena dari IBI sudah mengakui Tangerang salah satu yang memang pengelolaannya baik, sehingga harapan kita program ini bisa tervalidasi dengan baik," katanya.
Dalam pendanaan program, Kimia Farma juga menggandeng Kitabisa sehingga nantinya masyarakat juga dapat ikut berpartisipasi mendukung inovasi para bidan. Chief Executive Officer Kitabisa Alfatih Timur mengatakan peran Kitabisa dalam hal ini adalah mengangkat inovasi para bidan inspiratif ke sosial media Kitabisa, yakni Facebook, Twitter, dan Instagram. Sehingga masyarakat bisa ikut terinspirasi dan membantu bidan mewujudkan inovasi mereka.
"Kali ini kita kerja sama dengan Kimia Farma, kami akan coba memperkuat bersama Human Initiative khususnya untuk bidan-bidan kreatif. Selain donasi masyarakat, dari Kimia Farma akan ditambahkan tergantung dari kebutuhan bidan masing-masing. Jadi, idenya di-accept dulu oleh Human Initiative, lalu akan dilempar ke publik. Jadi, ada public participated dan BUMN," katanya.
Andjar juga menambahkan untuk program pendanaan akan berkaitan dengan yang diajukan oleh para bidan dan potensi bidan untuk menanggulangi isu di wilayah tersebut.
"Jadi kombinasinya berdasarkan pada kebutuhan dan sekaligus juga potensi prestasi yang bisa dihasilkan oleh para bidan yang aktif di sana," katanya.
Andjar memaparkan dalam program ini pihaknya akan memberikan kriteria bidan inspiratif dan melakukan seleksi terhadap proposal yang diajukan oleh para bidan. Dalam proses seleksi, pihak Human Initiative akan melibatkan IBI dan Dinas Kesehatan untuk memilih 15 bidan yang proposalnya paling menarik.
Bagi para bidan yang berminat, program ini telah digelar mulai 25 Juli-1 Agustus 2020 untuk sesi pendaftaran, dan akan diimplementasikan pada 25 September 2020-Mei 2021. Adapun untuk persyaratannya yakni, merupakan lulusan kebidanan, memiliki Surat Keputusan (SK) dan Surat Izin Praktik (SIP), berdomisili di di Kecamatan Teluknaga kabupaten Tangerang dan memiliki keinginan terhadap pemberdayaan masyarakat.
(adv/adv)