Direktur Utama BPJAMSOSTEK Agus Susanto mengatakan pelayanan yang baik merupakan poin utama bagi lembaga publik. Sebab memiliki core value untuk memberikan layanan kepada masyarakat dalam kondisi apa pun, sehingga ia menginisiasi protokol Lapak Asik (Layanan tanpa Kontak Fisik) atau Layanan One To Many sejak PSBB Maret lalu.
"Pandemi COVID-19 ini tentunya memberikan tantangan tersendiri bagi institusi seperti kami yang harus selalu siap memberikan layanan terbaik kepada pekerja yang merupakan peserta kami," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (9/7/2020).
"Kami bahkan telah membuka layanan offline di Kantor-kantor Cabang dengan tetap berpedoman pada kebijakan PSBB. Layanan One to Many yang kami terapkan dinilai mampu memberikan layanan yang optimal dengan waktu yang efisien," imbuh Agus saat menjadi Keynote Speech pada Webinar Pelayanan Tanpa Kontak Fisik 'One To Many' di Era New Normal.
Layanan One to Many yang dimaksud Agus ini berupa layanan offline di Kantor Cabang BPJAMSOSTEK. Layanan menggunakan fasilitas video yang terhubung pada petugas pelayanan dan mengakomodir 4-6 orang peserta dalam waktu yang bersamaan. Agus berharap melalui layanan ini dapat memberi inspirasi bagi institusi lain untuk lebih siap menghadapi New Normal selama pandemi.
Direktur Pelayanan BPJAMSOSTEK Krishna Syarif menuturkan, protokol Lapak Asik yang diberlakukan BPJAMSOSTEK sejak awal penerapan PSBB telah membuka wawasan baru. Secara tidak langsung, masyarakat diarahkan untuk mengubah mekanisme layanan agar beralih menjadi online atau tanpa kontak fisik dengan menyediakan beragam kemudahan namun harus tetap menjaga keamanan dan kerahasiaan data.
"Protokol Lapak Asik ini terbukti mampu mendorong masyarakat pekerja untuk juga beradaptasi dengan tatanan baru pelayanan BPJAMSOSTEK. Untuk mengantisipasi kemungkinan timbulnya ketidaknyamanan dari peserta saat mengakses Lapak Asik, kami terus belajar dan mengembangkan sistem agar tetap reliable," jelasnya.
Terkait dengan pengembangan sistem Teknologi Informasi, Direktur Perencanaan Strategis dan Teknologi Informasi Sumarjono yang hadir dalam webinar tersebut menuturkan BPJAMSOSTEK pun terus berusaha dapat beradaptasi dengan perkembangan terkini.
"Mulai dari sistem administrasi kepesertaan, pengajuan klaim hingga aplikasi mobile yang mendukung berbagai fitur tambahan untuk memenuhi kebutuhan peserta. Semua telah diterapkan di BPJAMSOSTEK dan berjalan dengan baik. Termasuk juga dengan sistem yang digunakan oleh protokol Lapak Asik, semua dikembangkan dan dikelola oleh internal BPJAMSOSTEK," jelas dia.
"Jika peserta menemui kendala dalam mengajukan aplikasi melalui Lapak Asik, layanan One to Many sudah menjadi solusi untuk dapat mengakomodir kendala yang dialami peserta," tambahnya.
Bisa Layani 16 Ribu Orang Per Hari Saat New Normal
Diketahui, sejak diberlakukannya protokol Lapak Asik dan layanan One to Many, BPJAMSOSTEK mengonfirmasi terjadinya peningkatan jumlah peserta yang mendapat pelayanan. Jika sebelumnya pada masa-masa normal jumlah peserta yang dilayani sebanyak 8 ribu orang, di era New Normal pekerja yang dilayani rata-rata mencapai 15 ribu orang.
Bahkan pada tanggal 2 Juli, sempat mencapai lebih dari 16.800 orang per hari di seluruh Indonesia. Hal ini tidak lain karena adanya peningkatan kapasitas baik dari infrastruktur TI maupun personil yang bertugas di bagian Customer Service.
Senada dengan peningkatan layanan, terhitung hingga Juni 2020, jumlah pengajuan klaim JHT (Jaminan Hari Tua) mencapai 1,15 juta kasus atau meningkat 10% (yoy) dengan nominal mencapai Rp 14,35 triliun atau meningkat 16% (yoy).
Jika dilihat dari pengajuan klaim sepanjang bulan Juni 2020, terjadi lonjakan sebesar 131% atau sebanyak 287,5 ribu dengan nominal Rp 3,51 triliun, di mana jumlah tersebut meningkat 129% lebih besar dibanding pengajuan klaim JHT sepanjang bulan Juni tahun 2019 yaitu sebanyak 124,5 ribu pengajuan klaim JHT.
Sementara itu, pemangku kepentingan sebagai penanggap dalam webinar tersebut, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena dan perwakilan dari Ombudsman Laode Ida memberikan apresiasi kepada BPJAMSOSTEK dalam memberikan pelayanan selama masa pandemi melalui mekanisme Lapak Asik. Keduanya beranggapan mekanisme ini patut ditiru oleh institusi lain karena mampu menyederhanakan birokrasi dan kinerja dapat terukur dengan baik.
Adapun Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kementerian Ketenagakerjaan, Haiyani Rumondang turut menanggapi pelayanan BPJAMSOSTEK yang inovatif ini. Menurutnya, ke depan BPJAMSOSTEK harus tetap memperhatikan tantangan-tantangan yang muncul nantinya dan tidak mengesampingkan kemudahan layanan pada program lainnya serta memberikan solusi atas keluhan peserta. (adv/adv)